Halo semuanya! Apa kabar? 😊
Ketemu lagi di postingan berlabel Resik, Reportase Asik Dunia Literasi. Yang akan membawa cerita seru tentang dunia literasi. Kali ini ada yang berbeda, karena kontributor Resik kali ini jauh-jauh dari United Kingdom 😍 Perkenalkan, Citra, teman saya yang luar biasa baik sampai mau direpotkan untuk berbagi cerita pada Resik kali ini. #pelukjauh
Baca juga:
1. Reportase Asik Dunia Literasi Mei 2021
2. Reportase Asik Dunia Literasi Juni 2021
3. Reportase Asik Dunia Literasi Juli 2021
Sudah hampir setahun ini Citra tinggal di Edinburgh bersama keluarganya. Awalnya dalam rangka menemani sang suami yang menempuh studi di sana. Tak mau ketinggalan, sekarang pun Citra ikut kuliah S2 di Edinburgh 😍. Ternyata banyak cerita menarik selama meraka di UK, seperti tempat-tempat yang dikunjungi lengkap dengan sejarahnya, sampai pada kebiasaan orang-orang yang mereka temui.
Kali ini Citra akan mengajak kita jalan-jalan ke toko buku menarik yang pernah dikunjunginya di Edinburgh dan London 😍. Yuk, kita simak...
Menjejak Literasi di Toko Buku London dan Edinburgh
Apakah benar masyarakat
di negara maju suka membaca dan punya literasi tinggi?
Ada beberapa cara
untuk mengetahuinya. Saya pribadi suka mengukurnya dengan cara mengamati perpustakaan
umum dan toko buku yang ada di suatu daerah.
Kali ini, saya
akan membahas mengenai toko-toko buku yang ada di UK (khususnya London dan
Edinburgh).
Jumlah toko di UK
yang didaftarkan secara resmi sebagai toko buku (tidak termasuk toko yang menjual
buku hanya sebagai salah satu bagian/section) adalah 967 (lebih dari tiga kali
lipat Indonesia). Tinggi sekali, ya?
Angka ini sebenarnya
agak turun dibandingkan tahun 1995 yang menyentuh 1.894 buah toko. Mungkin
karena beberapa tahun belakangan lebih banyak orang yang berbelanja secara
daring (online).
Selama tinggal di
UK, saya sering keluar masuk toko buku. Namun ada beberapa toko buku yang
sangat berkesan sehingga saya abadikan di gawai. Berikut catatan saya:
1. Armchair
Books, Edinburgh
Toko buku pertama adalah yang bertempat di West Port, Edinburgh. Armchair Books adalah surga bagi mereka yang cinta buku namun tidak ingin menghabiskan uang banyak untuk membeli buku baru. Dari luar, ia tampak kecil. Namun ternyata menyimpan banyak koleksi, mulai dari buku modern sampai buku yang umurnya sudah lebih dari usia negara Indonesia.
Bau khas buku tua langsung
semerbak ketika kita membuka pintu toko. Saya teringat pada koleksi buku milik almarhum
kakek yang sudah ada di surga.
Mata saya tertarik
pada satu buku yang pernah (bahkan masih sampai saat ini) dilarang beredar di
Indonesia: The Satanic Verses karya
Salman Rushdie. Tapi koleksi toko ini tidak melulu klasik dan serius. Saya juga
melihat edisi lengkap komik favourit masa kecil: Asterix.
2. Till’s Bookshop, Edinburgh
Toko buku second hand lain yang berkesan adalah Till’s Bookshop. Salah satu toko buku bekas tertua, yang bertempat di Newington, Edinburgh. Bangunannya cukup modern dan menarik dengan lay out yang sangat eye-catching. Para pecinta buku dijamin akan menghabiskan waktu lebih lama dari rencana. Bonusnya adalah penjaga buku disini sangat ganteng seperti Michael Buble!
Seperti kebanyakan toko buku di UK, section utama adalah literature yang dipajang secara mencolok di bagian depan. Namun jangan terkecoh karena ada ruangan di belakang yang tak kalah menakjubkan. Di sini, kita dapat menemukan koleksi history, science dan psychology. Suasanya sangat homy, bahkan terdapat perapian lengkap dengan sofa dan bantal. Benar-benar membuat kita tidak ingin pulang.
3. Waterstone, Edinburgh
Kalau yang ini
toko buku baru, Waterstone. Letaknya sangat strategis di pusat kota Edinburgh (Princess
Street) dan berhadapan langsung dengan Edinburgh Castle. Jadi berkunjung ke
toko ini memuaskan hasrat membaca sekaligus wisata!
Waterstone adalah jaringan toko buku besar yang tidak hanya ada di Edinburgh tetapi juga ada di berbagai kota lain di UK. Buku-buku disini tertata rapi sesuai dengan kategori. Ada empat lantai penuh buku yang siap memanjakan book lovers. Oya, di lantai teratas, ada cafe yang memiliki daya tarik tersendiri. Tips dari saya, beli secangkir kopi lalu duduk di kursi dekat jendela. Anda akan terpesona dengan pemandangan indah dari seberang.
Waterstone
memiliki loyalty progam untuk menarik
pelanggan. Setiap pembelian akan diberi cap dan setelah mencapai kriteria tertentu
Anda akan mendapatkan buku secara gratis. Wow, cara jualan yang wajib ditiru!
Baca juga tulisan tentang negara lain di:
1. Dari Rekomendasi Cerita Wattpad Sampai Cerita Tentang Jerman
2. 5 Buku Berlatar Paris yang Wajib Kamu Baca
3. Heidi dan Pegunungan Swiss Yang Indah
4. Menelusuri Kejayaan Islam di Spanyol Melalui Buku Menjejak Andalusia
5. Novel Nikah Muda dan Paris, Mimpi yang Menjadi Kenyataan
4. Hatchards, London
Jika berkunjung ke
London, book lovers tidak boleh lupa
untuk mengunjungi toko buku kebanggaan orang Inggris ini, Hatchards. Dengan usia 224 tahun
(toko buku tertua di seluruh UK), tak heran jika banyak turis yang menyempatkan
mampir ke toko ini. Bayangkan, toko buku namun terkenal sebagai tujuan wisata!
Mewah dan elegan adalah kesan pertama ketika mengunjungi Hatchards. Mungkin ini yang menjadi alasan mengapa royal family (halo Kate dan Meghan) menjadi pelanggan utama.
Tak hanya
kata-kata yang membuat melek mata, namun juga interior yang sangat indah.
Tangga kayu yang kokoh nan rupawan menjadi pilihan saya untuk naik-turun toko
(meskipun tersedia lift).
Oya, bagian buku anak-anak
adalah favorit saya. Mengingatkan pada kamar tidur impian saya sewaktu masih
sekolah SD.
5. Blackwells
Selain Waterstone,
Blackwells juga merupakan toko buku yang lumayan terkenal dan gampang ditemukan
di beberapa kota di UK. Yang berbeda dari toko buku ini adalah event rutin
berupa book club dan bedah buku (dihadiri pengarang langsung). Sayangnya,
selama lockdown kegiatan seperti ini dihentikan sementara karena
mengundang kerumunan.
Namun belum lama ini saya melihat book club telah kembali hadir di toko buku Blackwells.
📖📖📖
Saya amati bahwa
hampir setiap rumah di UK memiliki mini
library. Biasanya koleksi buku ini terlihat dari jendela ketika kita lewat
di samping atau depan rumah mereka. Pemandangan seperti ini sangat mengesankan
bagi saya orang Indonesia yang menganggap buku sebagai barang sekunder atau
bahkan tersier.
Oya, satu lagi indikator kegemaran membaca warga Inggris. Mereka tak segan membagikan buku (secara gratis) ke siapa pun yang ingin membaca. Caranya adalah dengan mendirikan tiny library. Di sini, siapa pun boleh menaruh maupun mengambil buku tanpa dibatasi jumlah. Tentu saya tidak melewatkan kesempatan ini!
Dari semua
pengamatan tersebut, saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa memang benar
literasi di negara maju lebih tinggi. Hal ini kemudian berdampak pada pola
pikir, tindakan dan pandangan masyarakat. Kebijakan pmerintah, misalnya, diambil
berdasar pertimbangan logis dan ilmiah. Penduduk juga lebih taat peraturan
karena paham maksud dan manfaat di balik aturan tersebut.
Semoga suatu saat
nanti Indonesia juga bisa! 🇮🇩
📖📖📖
Bagaimana menurut kamu toko buku yang diceritakan Citra di atas? Seru sekali yaa 😍😍 Di antara semua daftar di atas, yang paling membuat saya penasaran adalah Hatchards, yang menjadi langganan keluarga kerajaan, dan koleksi buku klasik di Armchair Books.
Buat kamu yang penasaran cerita menarik Citra lain selama di UK, bisa kepoin Youtube Channelnya di sini atau instagramnya di @citra_dinie.
Kalau saya sih pengen ngomporin Citra buat bikin blog untuk menceritakan pengalamannya 😁. Hehhehe.. Apalagi baca tulisannya yang asik banget di atas. Yay or Nay?
Sumber foto : koleksi pribadi Citra
Toko bukunya keren banget mbak. Armchair books kelihatannya kecil tapi dalamnya luas ya. Senang banget kalo nemu buku yang buatan lama, rasanya beda gitu.
ReplyDeleteHatchards usianya sudah 224 tahun, tiga kali lipat usia kemerdekaan Indonesia ya mbak, berarti sekitar tahun 1800 atau malah kurang ya. Jadi pengin ke London juga.
Toko buku di negara maju memang beda ya, koleksi buku lama mereka tertata rapi.
Iya bener mas agus, bagus2 yaa.. Aku jg jd pengen ke London jadinya. Hehehe 😁
DeleteBener mas agus, saat kita masih dijajah, orang inggris udah punya toko buku sekeren itu. Hehehe.. Memang udah maju duluan negaranya ya.. 😁
Hi, hallo salam kenal dr Edinburgh. Wahhh bener masAgus, di UK salah satu surga buku, ga heran kalo banyak cendekiawan dr UK, especially Scotland, misalnya Adam Smith, David Hume, Sir Arthur Conan Doyle, Alexander Graham Bell.... wahh nanti bisa jd satu topik lg ne ... hihi..
DeleteYang menarik, pengunjung toko buku di sana tidak hanya kaula muda. Nenek-kakek pun seakan besaing sama anak muda ya, Mbak. Ulasan yang bagus.
ReplyDeleteWah bener juga ya Bu Nur. Bahkan di kereta juga banyak yg baca buku, ga selalu main gadget kaya di sini ya..
DeleteMakasi ya bu nur 😊
Thank you Bu Nur..yang membahagiakan kami disini salah satunya adalah serasa banyak temennya kl mau baca buku bu, even di bus orang orang tua banyak yg masih baca di sela2 perjalanan... belum lagi kalo pas lewat rumah orang lokal kadang mereka suka bagi bagi buku GRATIS hihihi... salam dari Edinburgh
DeleteSaya gagal fokus dengan fotonya, mengingatkan saya ama film Korea, duh lupa apa namanya, yang suaminya diselingkuhi ama istrinya, terus suaminya itu suka baca buku detektif di toko buku atau perpustakaan ya,
ReplyDeleteTrus dia bunuh istrinya, tanpa pernah ketauan kalau dia pembunuhnya :D
Si suaminya itu suka banget menghabiskan waktu di tumpukan buku kayak di foto tersebut hehehe
Film apa ya Mba Rey? Aku agak kudet nih sama film2 Korea. Hehehe.. Satu2nya yg aku nonton paling cuma Parasyte. Bukan krna ga suka, tp karena waktu nontonnya yg ga ketemu 😆
DeleteTumpukan buku kaya gini memang bawa cerita tersendiri yaa. Klo aku malah ingetny tumpukan buku bekas di Blok M 🤣😅
Hihihi..... ternyata banyak mengingatkan sesuatu ya mba Rey dan Icha, kemaren juga keinget buku buku bekas di Kwitang (kebetulan dulu pernah ngekos di daerah sini). Pas masuk baru kerasa kalo berbeza dengan Indonesia, hihi...disini banyak buku-buku yang udah jadul jaman perang, even buku tahun 1800 something.Dan seneng banget ketemu buku Asterix.. keinget jaman sekolah pinjem di persewaan buku yang perhari 100-250 rupiah (jaman itu)... semoga bermanfaat yahhh ulasannya... thanks a bunch
DeleteYay!! Aku ingin Kak Citra menulis lebih banyak di blog 😜. Anyway, terima kasih sudah diajak jalan-jalan virtual ke toko buku di UK 😍 yaampun, aku dibuat ngiler maksimal lah wkwk. Aku pengin ke semua toko-toko di atas, terutama Waterstone soalnya belakangan ini aku sering nonton Youtube orang-orang jalan-jalan di sana, jadi aku kepo+ngiler sama koleksi buku-buku barunya yang harganya murah banget dibanding beli di sini (yaiyalah wkwkw). Teruss, teruss, aku malah salfok sama Little Free Library! Sering lihat juga di Youtube dan kepo juga sama ini 🤣. Di Jakarta sendiri juga ada Bookhive lho, Kak~ sejenis Little Free Library juga tapi aku belum pernah berkunjung ke sana karena sedang ppkm begini 😂. Cuma kalau lihat-lihat dari foto orang-orang yang sudah pernah ke sana, ngilerrr lihat buku-buku yang bisa diadopsinya 😍. Hedeh, si Lia mah kalau lihat buku ngiler mulu seperti lihat makanan 🤣
ReplyDeleteYay! Makasi Liaaa.. Ayo ayo Citra, lanjutkan bikin blog. Hehehe 😁
DeleteSama bangeet Lia, aku juga lemah liat buku bertumpuk2 kayak gini. Ngiler parah 😆😆 Tiap ada yg cerita tentang toko buku, atau perpustakaan, bawaannya langsng cus pengen berangkat. Eh, abis itu inget masih ada pandemi 😆😅 Aku liat orang jalan2 di youtube aja deh kayak Lia, seru juga kayanya. Hehehe..
Bookhive aku juga sering baca cerita2 orang, tp sama Li, blm pernah liat langsung. 😆 Mudah2an abis pandemi nanti masih ada yaa.
Halo Lia! I am flattered, mungkin habis ini bikin blog hihihihii.....seneng banget bisa ngajak ngajak Lia jalan-jalan virtual, kalo mau bisa liat di youtube indo in scotland , tp pemula masih ngot-ngotan bikin videonya hihi. Wahh ada Bookhive ya? malah baru tauu Lia.. nanti kalo balik Indo coba yukk kesana.
DeleteMemang disini literasi parah banget, anak-anak sekolah SD wajib baca buku, jd tugas maupun ngisi liburan summer yang harus dilaporin nanti pas masuk sekolah, ga heran kalo buku bertebaran dimana mana. Ini tadi habis adopsi buku (tapi dari charity shop, beli 6 buku langsung karena harganya seperempat dari harga buku baru), sama kaya Lia lemah kalo liat buku.. semoga nanti ada kesempatan yaa main ke UK, setiap kota punya toko-toko buku yg asyik kok.
Halooo Kak Citra. Yukk jadi blogger. 😁😁 *kompor..
ReplyDeleteBtw aku baca ini langsung mupeng dong.. haha. Itu toko buku tapi bentuknya kaya perpus ya. Di sediain meja segala. Dan ngeliat lacinya tinggi2 dan banyak bukunya. Duhh aku kayanya kalau kesini bakal nggak mau balik2.. wkwk.
Soalnya di Kota tempatku tinggal toko buku itu hitungan jari (yang aku tau ya) kayanya ada 3 toko buku termasuk Gramedia yg baru rilis kemarin agustus. Jadi sebelumnya cuma ada 2. Haha 😁
Mini Library. Salah satu impian juga nih.. punya koleksi buku kesukaan di ruangan khusus kaya Mas Edot.
Btw lagi terimakasih ya udah diajak keliling virtual.. 😄 sama aku juga tertarik sama toko buku Hatchards.. 😁 semoga bisa ada kesempatan buat kesana.
Yuk yuk Cit, jadiin bikin blog 😁 Makasi kompornya Mas Bayu. Hehehe..
DeleteSama Mas Bayu, mupeng bangeett 😍😍 Aku jg klo ke sana kayakny ga akan bisa bentar deh. Hehehe.. Mana disediain tempat buat baca juga. 😁 Mantaabb, sekrang ada Gramedia ya Mas Bayu di sana.. Walau sejak pandemi gini aku malah lbh sering belanja buku online, blm pernh k toko buku lagi.
Tooss, pengen punya mini library jugaa. Pelan2 udah ngumpulin sih, tp tempat d rumah jg terbatas. Padahal jg pengen punya satu ruangan dedicated buat library.
Mudah2an suatu saat kita punya kesempatan ke London dan Edinburgh buat ke toko buku itu ya Mas Bay 😍
Halo Bayuu...hihihi... ini yang kemarin dibilang ke Ica, kalo masih belum PD nulis, jadinya cuma nulis nulis aja di instagram hihi... semoga kesampaian nulis di tahun ini buat ngobatin setress kalo pusing kuliah ^_^.
DeleteDijamin ga akan mau pergi dari toko-toko buka sampai jam 5 sore (disini toko-toko tutup jam 5 pm), apalagi di toko-toko buku yang nyediain tempat buat baca atau cafe....kalo bisa nunggu sampai diusir dulu baru pergi dari toko alias ga mau rugi hihihih...
Di rumah Indo udah punya mini library tp masih bentuk bookshelf, semoga nanti kita kesampian yaa punya ruangan sendiri dibuat senyaman mungkin ya Bayu dan Icha...
Didoain semoga nanti ada kesempatan main ke UK, selain liat kota-kotanya yang indah juga bisa keliling "kulakan" buku hihihi... makasih yaa buat semangatin nulis blog, will do!
Edinburgh.. Aku tahu kota ini dari film Ayat Ayat Cinta 2. Daan, cara bacanya adalah Edinbrah. Bener gak mbak? 😁
ReplyDeleteOh yaa, salam buat mbak Citra hehehe
Iya bener, Do. Bacanya Edinbraah pake logat british jangan lupa 🤣
DeleteAku AAC 2 blm nonton n baca bukunya malah. Padahal suka bgd yg pertama.
Siap, nanti disampaikan salamnya ya 😊 Makasi Do
Wahhh Dodo nonton AAC 2 yaaa.... kemarin tuh nonton sekelebat gara-gara ternyta temen dari Indo cerita kalo suaminya (orang Italy) main jadi cameo di film ini (di adegan percakapan di depan masjid besar Edinburgh, dimana ada bule pake peci dan jubah. Naa bule yang keluar dari masjid sekelebat itulah yang bikin saya nonton satu adegan film AAC 2.
Deletehihihihi.....
Salam balik Dodo... dan bener banget bacanya adalah E-din-bra(h). Kota yang sangat indah, kotanya Harry Potter. Kebetulan pernah bikin youtube bahas tentang rumah JK Rowling dan satu adegan film Harry Potter pas di kereta. Nonton ga Dodo film nya ga yaaa?
Gilleee benar ternyata dinegara Inggris minat membaca buku cukup tinggi yaa mbak thes, Dan saya malah baru tahu. Saya berpikir di Inggris minat membaca bukunya lebih sedikit ketimbang di Indonesia. Ternyata tidak, Justru animo masyarakat disana dengan buku bisa dikatakan luar biasa.
ReplyDelete967 toko buku yang tersedia disana, Itupun sudah berkurang dari sebelumnya yang mencapai angka lebih dari seribu.
Uniknya lagi toko buku bekas disana tampilannya terkesan bagai toko buku baru atau perpustakaan yang tertata rapih dan sangat padat. Berbeda jauh dengan di Indo yaa, Jika ingin ketoko buku2 bekas harus kelapak2 koran atau tempat pengoleksi buku jadul yang terkesan amburadul.😁😁
Bener Mas Satria, masih jauh ternyata dibanding mereka. Mungkin krna mereka dr kecil jg udah mulai dibiasakan n harus menamatkan buku2 sebagai tugas sekolah.
DeleteDulu pas aku k bbrapa negara di eropa, mereka di kereta malah lbh banyak yg baca buku atau kindle, dr pd main hp.
Toko buku di Indonesia mnert ku jg banyak harusnya, bedanya gede atau ga. Sama terigistrasi atau ga. Di sini kan pencatatan statistik itu ga detail yaa.. hehehe..
Iyaa, di sini toko buku belas malah banyak sekedar ditumpuk kaya mau dikiloin yaa 😁😅
Makasi udah mampir n berbagi cerita ya Mas Satria..
Wahhh kalo ngomongin soal minat baca di UK bakal ga habis ne Mas Satria..hihi. Oke, sebagai gambaran University tertua kedua di dunia di UK, yaitu Oxford yang berdiri tahun 1096. Di kala orang Indonesia masih nyembah batu atau matahari, di UK udah pada kuliah, udah ada buku tentunya. Jadi, bisa dibayangkan betapa tuanya sejarah mereka dna banyak tokoh tokoh dunia dari UK yang membawa perubahan contohnya Alexander Graham Bell, tanpa pak Alex kita ga bisa ne nelpon-nelponan kaya sekarang.
DeleteDan yang buat saya terharu, setiap rumah hampir saya pastikan ada mini library (saya suka merhatiin rumah rumah orang lokal, karena disini rumah ga pakai gorden jadi saya bisa intip isinya apa aja hihihi).
Ga cuma di toko buku aja kita bisa dapetin buku-buku bagus mas, di charity shop juga banyak. Kebetulan saya kerja sebagai volunteer di Cancer Research, disini juga kami menjual buku bekas hasil donasi masyarakat. Selain itu ada charity shop lain yang khusus jual buku seperti Oxfam dan Shelter Bookshop. ... memang surga banget mas disini. Semoga nanti ada kesempatan buat ke UK ya mas Satria. Cheers...
Emang ya kalo di luar negeri tuh toko bukunya cantik-cantik banget dan homy. Aku suka banget ngeliatnya Mba Thessa! Makasih udah diajak jalan-jalan virtual ke toko buku hahaha. Mungkin yang membuat mereka beda tuh karena kesan vintage nya kuat banget ya. Apalagi emang karena toko bukunya udah tua bukan dibuat tua. Kayak masuk ke dunia yang berbeda gitu sih kalo diliat dari foto
ReplyDeleteSama2 Mba Tika. Makasi jg yaa usah seru2an di sini 😁
DeleteIyaa, vintage bgd. Apalagi di sana kan buku2 jadulny banyak yg hardcover sampul kulit gt. Wuaaa, gemeeess 😆 blm lagi gedung2ny jg vintage bgd. Bikin betah pasti ya klo lama2 di sana. Bener kata Mba Tika, berasa masuk k dunia yg berbeda 😍😍
Duhhh bener banget Mba Tika....toko buku rasanya kaya kamar impian.
DeleteMungkin karena di UK ya, jadi kesannya vintage, karena memang buildings disini dijaga tetap terkesan tua. Di UK secara umum memang tua tua bangunannya, tapi Edinburgh ini spesial karena masuk World Heritage versi UNESCO.
Pernah liat film Harry Potter? The Davinci Code, Avangers : Infinity Wars, Outlander dan yang teraakhir film dibuat disini adalah Fast and Furious 9? semua film ini dibuat di Edinburgh. Dan satu lagi ada film Indonesia juga ada mba Tika.. Ayat ayat Cinta 2, film yang belum pernah saya tonton secara utuh. hihihihi
wwaaawww aku UK adalah salah satu wishlish akuuu!
ReplyDeletedan jadi makin tergoda setelah tahu ada tempat semacam Till's Bookshop 😍 mbak Thessa harus tanggung jawab 🤪
aku udah bayangin gelar tiker sendiri di toko buku secondand itu biar makin pewe hihihi
Percayalah mba, yg tergoda ga hanya mba merina, tp aku jugaaa 😆🤣 Semoga suatu saat kita kesampain ke sana yaaa mbaa, biar bs gelar tiker sambil baca bukuu 😁
DeleteSemoga kesampaian ya mba Dea, aku tunggu di pojokan toko buku Till'S Bookshop ya mbaaa..... hihihi.
DeleteBelum lagi kalo mba liat penjaga toko bukunya, dijamin ga cuma tiker tapi kalo bisa bantal, guling plus camilan sambil ngeliatin mas mas yang mirip Michael Buble kerja jagain toko buku.
Pajangan bukunya banyak banget ya...yang Hatchards itu bisa duduk sambil baca dekat jendela gak?
ReplyDeleteNah itu yg aku penasanan juga mas, itu sekedar pajangan atau memang boleh ikut baca di situ. hehehe...
DeleteHi mas Sofyan, bikin ngiler ya mas buku-bukunya....kalo disini toko-toko buku mempersilakan kita mas buat baca, ga ada buku disampulin pake plastik disini hihii. Yang tterpenting kalo memang ga beli, dikembalikan ke tempat semula itu aja se mas, biar tar kl keluar toko bukunya ga bunyi alarm hihihi....
DeleteKalau demgen kota edinburgh itu selalu ingat novel edensor-nya Andrea Hirata. Dulu baca itu novel di gramedia :D
ReplyDeleteAku baru tahu kalau ada toko buku yang usianya lebih dari 200th. Ga bisa bayangin setua apa koleksi buku-bukunya.
Kalau di indonesia yang paling tua mana mbak...?
Atau mungkin ada tempat yang menjadi rujukan buku-buku tua..? Buku-buku lama di indonesia sepertinya jga banyak.
Edensor lanjutannya laskar pelangi ya mas 😍 Selain itu Edinburgh juga banyak jd inspirasi tempat2 di buku Harry Potter, karena JK Rowling sendiri tinggal di situ.
DeleteBener mas, aku juga pasti girang bgd klo sampe nemu buku koleksi lama di situ. Mudah2an suatu saat kesampaian ke sana. Hehehhe..
Aku juga ga tau toko buku tertua apa di Indonesia. Tp klo mau nyari buku2 jadul, aku suka ke bursa buku blok M. Itu sampe aku pernah nemu buku2 yg masih pake ejaan lama di sana. Sayang sejak pandemi aku blm pernah ke sana lagi. Dan kabarnya pun udah banyak penjual udah gulung tikar di situ. huhu..
Jadi ingat kemarin dipameri teman yang lagi ngumpulin buku H.O.K Tanzil yang terbit tahun 80-an. :D
DeleteAhhh iya bener mas Rivai, ada desa namanya Endensor (baca: en-sor). Desa ini ada di England, kalo kota Edinburgh ada di Scotland. Yang membuat sama adalah kecantikan rumah-rumah nya memang. Ga heran kalo Andrea Hirata terinspirasi desa Edensor di buku LP.
DeleteNanti kalo adda kesempatan ke UK, bakal takjub sama gedung-gedungnya yang sudah ratusan tahun tapi masih kokoh dan cantik. Ada lagi toko yang bentuknya gedungnya kaya gereja di film The Davinci Code, namanya sama Waterstone juga tapi cabang di kota Bradford di England. Semoga nanti ada kesempatan kesana, ditunggu reviewnya yaaa... hihiihi...
Kalo di Indo, taunya dulu di Kwitang hihi... masih ada ga yaa sekarang?
Edinberg salah satu kota tujuan suami kuliah tapi karena kampusnya ga masuk list lpdp jadi gagal ke sana deh..
ReplyDeletetapi baca tulisan mba citra aku jadi nyesal dulu pas di belanda sukanya cuma ke bibliotheek alias perpus aja, gratisan soalnya. nggak menjelajah ke toko2 atau perpus lainnya. Padahal psti ada juga yaa.
seru baca tulisannya mba citra. makasih mbak. ulas tentang kehidupan di sana saat pandemi gini juga donk..hihi
Gagal ke Edinburgh yg penting masih ke Eropa juga Mba Ghina. Hehehhe.. Kereeen, sempet tinggal di Belandaa ^^ Aku juga dulu pas ke Eropa juga nyesel kenapa ga banyak mampir k toko buku. Huhuhu... Padalah kayanya pasti seru kan k toko buku gituu.
DeleteMakasii jugaa Mba Ghina ^^
Hi mba Ghina, makasih udah mampir ke blog nya Icha...sama mbaa aku dsini juga nemenin kuliah plus kuliah juga. Wahh sayang banget yaa dulu Edinburgh belum jadi list LPDP ya mba. Sekarang banyak banget mbaa temen-temen beasiswa LPDP yang kesini. Ada 3 Uni yang dikenal orang Indo , ada University of Edinburgh, Edinburgh Napier University dan Heriot-Watt University.
DeleteGapapa mbaa, nanti someday semoga bisa mampir kesini ya mba. Hopefully, Covid segera berlalu...boleh mbaa add aja ig ku mba citra_dinie or mba bisa liat youtube yang ngot-ngotan aku bikin video nya di : Indo in Scotland. Cuma memang sering nulis-nulis di IG se mba... berbagi informasi soal gimana kondisi Covid disini, gimana kerja disini.. soon gimana kuliah, kerja, volunteer, jadi ibu, istri dll dalam satu paket. LOL...semoga kesampaian nulis blog juga kaya Icha hihihi
Yay,.......
ReplyDeleteHalo mba Citra, salam kenal iyaa..
Bikin blog donk and bagi pengalamannyaa🥰
Halooo mba Thessa,...
Sehat sll bersama fams iyaaa...
Terima kasih udah ajak jalan2 virtual nih...
Aduh, menerik sekalii, aku jadi pengin ke Inggris😅 melihat begitu banyak toko buku, banyak buku, dikasih ruangan yang nyaman pula utk bacaaa...
Udah gak mau pulang, alias betah berjam-jam di toko buku..
Dibandingkan dgn di Indonesia, duh, jauh bangett...sorry to say that
Thanku mba Thessa❤
Ciiitt, dikomporin lg nih. Hheehhe.. Makasii Mba Ike udah ikut ngomporin :D
DeleteAmiin, semoga Mba Ike juga sehat selaluu yaaa ^^ Aku juga pas dibawa jalan2 virtual ini jg jd pengen ke Inggris yaampuun. Semoga suatu saat kesamapain yaa mbaa. Jd kita bisa berlama2 menghabiskan waktu di toko buku London n Edinburgh :D
Masamaaa Mbaa Ikee, maacih jugaa udah ikut jalan2 virtual.. ❤
Hi mba Ika, salam kenal dari Edinburgh.... hihihihi... makasih mba buat kompornyaa hihii.. mksh juga ya Chaa, bener-bener pengalaman baru. Semoga tahun ini kesampaian ya mbaa buat blog, udah punya alamatnya tapi masih kosong dari setaun yang lalu. hihihi...
DeleteAku suka berbagi info masih di IG citra_dinie dan youtube (yang ga konsisten bikin videonya) hihi namanya : Indo in Scotland. Kemarin sempet bikin video ttg lockdown di Edinburgh, belanja makanan halal dll.. ternyata mmg ga mudah jadi youtuber, harus berdedikasi. Jadi saya masih nulis di IG so far mba... kmrn sempet nulis soal International Book Festival di Edinburgh.
Iya ya mbaa, memang ga bisa dibandigin sama Indo... sedih memang.
Someday semoga bisa ke UK ya mba...
Waaaah seruuu banget ini jalan-jalan virtual ke toko-toko buku di Edinburgh 😍😍 Memang yaa toko-toko buku di negara yang masyarakatnya suka baca...
ReplyDeleteYang Armchair Book ini fotonya sering nongol tiap nyari toko buku di Pinterest 😄 Dan gimana yaa lagi nyari buku ke Hatchards eeh ketemu Prince Harry gitu wkwkwkwk... Terus aku salfok sama Tiny Library ya ampun gemes banget bentuknya jugaaa 💖
Mba Citra apa enggak mau ngeblog nih? Aku bantuin Mba Thessa nih ngomporin biar Mba Citra ngeblog juga hehehehe seru banget baca tulisannya 💕
Seruuu yaa Mbaaa :D Kok aku ikut ngebayangin kayak mba eya yaa, lg milih2 buku trus ketemua Prince Harry, atau lg nyari buku anak tau2 ketemu anak2nya Prince William n Kate. Hahahhaha...
DeleteArmchair memang iconic bgd ya di Edinburgh. Bahkan tiny librarynya pun gemas yaa. :D
Asiiik, makasi udah ikut ngomporin Citra lg Mba Eya, hehehe... Ayo ayo Cit, bikin blog.. ^^
Hi Mba Eya..... tenang mba nanti kalo pas ke Hatchhards ga ada Prince Harry (karena udah pindah ke US sama istrinya Megan) mba pasti bisa ketemu Harry-Harry lainnya yang ga kalah menarik hihihi...
DeleteSering mba aku bilang suami, itu kaya artis ini yaa.. itu kaya ini yaa.... hihih.. surga mbaa liat bule-bule ganteng hihihihi.
Armchairs ini memang menarik mba Eya, dari mulai penampakan diluar sampai di dalam. Ada semacam announcement gitu yang ditempel yang kalo baca itu pasti bikin tiba-tiba ketawa dan langsung pengen ngefoto.
Ahhh iya mba, tiny library disini lumayan banyak, dan udah koleksi foto-fotonya. Sepeerti orang Indonesia pada umumnya, ga akan menyia-nyiakan kesempatan. Dimana ada yang gratis langsung bungkus hihihihi...cheapskate! LOL
Btw, makasih kompornya Mba Eya dan Icha. Semoga saya punya keberanian dan kepedan buat nulis blog yaa... doakan saya yaaa...Cheers...
Hai Citra, terima kasih ya udah ikut menyapa temen2 di sini dan berbagi cerita tentang kehidupan Edinburgh ^^ Ditunggu cerita lainnya ya, baik di blog pribadi, atau kapan2 siapa tau mau cerita2 di sini lagi. Hehehhe.. Banyak yg menantikan cerita2 Citra di sini :)
ReplyDeleteSma-sama Chaaa... dan makasihh juga yaaa udah kasih kesempatan dan terus encouraging me to write. Love love.....Boleh, mau apa yang mau di bahas? Aku share lagi di blog ini.....any idea?
ReplyDeleteBahas tentang JK Rowling dan Edinburgh gimanaa? Sebagai potterhead, I'm craving to know more since you mantioned it on instagram 😁😆 Pasti bakal seruuu.. hehehe..
Delete