Saturday 19 June 2021

Kisah Cinta pada Musim Panas pada Buku Seri 'The Summer I Turned Pretty'

Berhubung akhir-akhir ini saya lagi butuh asupan cerita romance untuk mengatur vibe menulis naskah buat lomba TWS 2021, akhirnya saya memutuskan membaca buku seri Summer karya Jenny Han. Mungkin buat teman-teman yang lain, lebih familiar dengan buku seri Lara Jean karya Jenny Han yang sangat best seller, dan bahkan sampai sudah difilmkan di Netflix. 

Baca juga postingan tentang buku seri Lara Jean karya Jenny Han di : 

Seri Summer ini terdiri dari tiga buku yaitu: 

  1. The Summer I Turned Pretty
  2. It's Not Summer Without You 
  3. We'll Always Have Summer

Buku The Summer I Turned Pretty

Blurb The Summer I Turned Pretty : 

Setiap kali musim panas tiba, Isabel (Belly) dan keluarganya menghabiskan waktu bersama keluarga Conrad dan Jeremiah di rumah musim panas mereka di Cousins Beach, sejak mereka masih balita. Tahun demi tahun berlalu. Namun musim panas kali ini, Conrad dan Jeremiah relah menjadi pemuda-pemuda yang mencuri hati para gadis., sementara si anak bawang Belly telah menjelma menjadi seorang gadis remaja yang rupawan. 

Belly telah memuja Conrad semenjak ia dapat mengingat hal itu. Namun, Jeremiah lebih lugas dalam mengutarakan isi hatinya. Di antara keduanya, hadir Cam-seorang yang muncul dengan perhatian mendalam di masa kecil mereka.

Apakah musim panas kali ini akan menjadi musim panas berbeda yang mengubah segalanya?


Musim Panas di Cousins Beach pada buku The Summer I Turned Pretty

Setiap musim panas, sejak kecil Belly selalu menghabiskan liburannya bersama Mom dan kakaknya Steven di rumah musim panas milik Susanah Fisher di Cousins Beach. Susanah adalah teman Mom sejak masa remaja dan ia memiliki dua orang anak laki-laki yang lebih tua beberapa tahun dari Belly, yaitu Conrad dan Jeremiah.

Pada buku pertama, The Summer I Turned Pretty, mengambil waktu saat umur Belly memasuki 16 tahun. Ia yang selama ini selalu diperlakukan seperti anak bawang oleh kakaknya dan anak-anak Fisher, pada musim panas ini mulai merasakan perbedaan. Apalagi ia sudah mulai lebih dewasa, tidak lagi memakai kaca mata dan kawat gigi. Harapan Belly adalah, Conrad, yang selama ini disukainya mulai dapat meliriknya tahun ini. 

Membaca ini pastinya membuat saya iri bangeet sama Belly yang bisa menghabiskan waktu dua bulan lebih di rumah pantai. Dan menghabiskan waktu hanya dengan berenang, main di pantai, babekyu, main sepeda, baca buku dan santai-santai di rumah pantai. Beban pikirannya juga paling hanya sebatas mending milih Conrad atau Jere? Hahahha... Ada juga sih konflik lain di buku ini, tentang sesuatu yang terjadi dengan Susanah dan membuat perubahan sikap Conrad.


Buku The Summer I Turned Pretty
Saya ngebayangin rumah pantainya mirip-mirip gini. Didominasi kayu, buka jendela langsung pantai dan privat pool 😍😍
(Sumber gambar sugarbeach.com)

Saya selalu lebih suka pantai dari pada di gunung, jadi ngebayangin setiap liburan musim panas Belly gini sungguh bikin envy 😆.

Jemeriah dan Conrad

Seperti bisa ditebak, setiap musim panas menghabiskan waktu bareng, pasti ada yang jatuh cinta dong yaa. 😁 Dari kecil, Belly itu udah jatuh cinta sama Conrad. Anak pertama Susanah yang super cool, jago bola, dan ekspresinya irit banget. Bikin Belly susah menebak sebenarnya apa yang ada di hati Conrad. Tapi dia itu perhatian banget sama Belly, sampai apapun kebiasaan Belly itu dia hapal. 

Di sisi lain, ada Jeremiah, anak kedua yang selalu merasa tidak bisa sebaik kakaknya. Tapi karakter Jere ini sangat fun, suka becanda, kalau ngomong juga apa adanya. Ga sok misterius kayak Conrad. Jadi saya mendeklarasikan diri sebagai tim Jere 😍.  Persahabatan Jere dan Belly juga sangat manis, salah satunya mereka berjanji untuk jadi sahabat selamanya dan tidak menyimpan rahasia dari satu sama lain. 

Warning! 

Buat yang tidak mau baca tulisan tentang buku 2 dan 3 dulu (karena bisa mengandung spoiler buku sebelumnya), bisa skip tulisan yang warna biru. 


It's Not Summer Without You

Buku pertama ditutup saat mereka harus kembali ke rumah masing-masing saat musim panas berakhir. Dan ternyata buku ke dua di buka dengan Belly dan Conrad yang udah menjalin hubungan. Wuaaa.... Akhirnya Belly dengan cinta pertamanya 😆. 

Kalau buku pertama lebih fun dengan segala cinta masa remaja, buku ke dua ini lebih suram. Karena Susanah meninggal (di buku pertama diceritain kondisi Susah makin memburuk karena kanker yang dideritanya). Kebayang ga sih betapa sedihnya kalau musim panas ga akan bisa ke The Cousins lagi? 😢  Tapi tapi, bukan Conrad namanya kalau ga menyimpan sesuatu, masalah yang tidak diceritakannya ke Belly, bahkan ke Jere. 

Pada musim panas pertama mereka tanpa Susanah, bahu membahu mereka bertiga mencoba menyelesaikan masalah itu. Dan itu kembali membuat Belly berada di persimpangan, antara memilih Jere atau tetap bertahan dengan rasanya kepada Conrad?

We'll Always Have Summer

Tarik ulur hubungan antara Belly, Jere dan Conrad ini bikin greget sih. Apalagi Belly yang ga pernah bisa tegas dengan perasaannya. Dan buku ke tiga ini dibuka dengan Belly yang akhirnya bersama Jere. Saat lulus SMA, Belly bahkan memilih masuk universitas yang sama dengan Jere. Kirain udah dong, bakal happy ending. Apalagi Jere kan memang orangnya selalu fun, dan baik banget sama Belly. 

Eh, ternyata Belly sempat dikhianati tanpa sepengetahuannya sama Jere. Walaupun saat itu sebenarnya mereka sedang break, mirip sama Ross dan Rachel di serial Friends. Hahahha.. 

Buku The Summer I Turned Pretty

And here we go again, kembali lagi ke kegalauan Belly antara Jere dan Conrad. Mulai dari nol yaa 😅.  Tapi untungnya, buku ketiga ini endingnya jelas. Ga menggantung. Endingnya Belly nikah di umur 23 tahun. Sama siapa? Silahkan tebak sendiri... Yang pasti bikin saya pengen lemparin bukunya ke pojokan 😂😂.

The Rating

Dari ke tiga buku ini, saya paling suka buku pertama, The Summer I Turned Pretty itu paling terasa manisnya. Buku kedua, It's Not Summer Without You, posi romance-nya agak berkurang, karena konfliknya lebih berfokus pada masalah yang berusaha di selesaikan Conrad. Tapi kekeluargaan dan persahabatannya lebih kerasa. Masing-masing 4 bintang untuk buku pertama dan kedua. Sedangkan buku ke tiga, We'll Always Have Summer, entah mengapa saya merasa konfliknya terlalu dipanjang-panjangin. Lelah aku tuh liat Belly yang ga bisa tegas dam galau terus 😅. Jadi 3.5 bintang lah buat cerita penutup ini.

Oiya, buku yang saya baca itu terjemahan terbitan Gradien Mediatama. Jujur, ini pertama kali saya baca buku dari penerbit ini. Awalnya sempet skeptis takut terjemahannya ga oke. Akhirnya karena susah nyari buku seri englishnya yang full set (dengan harga bagus 🤣), akhirnya saya beli juga yang versi terjemahan. Eh ternyata, terjemahannya bagus. Ngalir banget dan editingnya juga super rapi. Yang saya agak kurang sreg itu covernya aja. Belly di covernya ga secantik saya, eh ga secantik bayangan saya maksudnya 😂 Soalnya liat cover versi luar itu lebih cakep-cakep kaya gini contohnya:  

Buku The Summer I Turned Pretty

Diangkat Menjadi Film

Waktu iseng googling, saya baru tau loh kalau series ini mau diangkat jadi film seri oleh Netflix di tahun 2021 ini. Belum ada info resmi pemerannya siapa aja kayaknya, soalnya saya ga menemukan yang meranin Jere siapa, baru pemeran Belly (Lola Tung) dan Conrad (Christoper Briney). Jadi penasaran sama visualisasi buku ini dalam bentuk film... 😍

Buku The Summer I Turned Pretty
(Dari kiri ke kanan)
Belly - Mom
Conrad - Susanah

Demikian cerita tentang buku Summer karya Jenny Han ini. Kira-kira kamu tertarik buat baca juga ga? 😁

Sebelum saya tutup, saya mau minta doa teman-teman agar saya bisa lancar beresin naskah lomba TWS 2021 di Gramedia Writing Project. Naskah harus beres akhir Juli, sekarang progres naskah saya aja 10% belum. Hahaha.. Tapi kalau ada yang penasaran mau intip-intip dulu, sekalian kasi masukan yang kurang-kurang, mampir ke cerita saya yaa 😊. Jadi kayanya sampai bulan depan, frekuensi saya ngeblog akan sedikit berkurang. Mau berjuang membereskan naskah dulu 😆😆.

Judulnya Adamina dan Akamu, dan bisa dibaca di sini

Sampai jumpa semuanyaa.. 


24 comments:

  1. Sebelumnya mau ngucapin,

    Semangat Mba Thessa buat naskahnyaaaa 😍 Semoga bisa rampung tepat waktu dan jadi yang terbaik!

    Kebetulan aku lagi mood baca yang romance-romance nih, tapi pas liat ini buku series aduhhh langsung gimana gitu wkwkwk kalo dibaca sebagai standalone aja buku 1 nya apakah bisa Mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaa makasiii banyak yaa Mba Tikaa 😍😍 Amiin, semoga beres tepar waktu nih. Hehehe..

      Mba Tika udah baca Lara Jean series? Kayanya bakal cocok juga sama ini klo suka sama Lara Jean. Baca buku satu oke sih, tp klo tipenya yg ga suka sama ending ngegantung bakal gemes pengen lanjut mba. Hehehe..

      Delete
  2. Saya pikir buku karya penulis lokal ternyata buku penulis luar. Termasuk buku yang bagus dan laris kalau sampai dibuat film serinya.

    Semoga naskah lomba TWS 2021 di Gramedia Writing Project-nya bisa selesai tepat waktu, mbak.. aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas herman, penulisnya dr Amerika, tp keturunan Korea. Hehehe. Di luar lumayan rame sih bukunya, tp di sini ga terlalu malah.
      Amiin. Makasi banyak yaa Mas Herman 😊

      Delete
  3. Semangat Buat Mba Thessa...
    Semoga bisa rampung tepat waktu dan menang.. Aminnnn Ya Rabb.. 😁😁

    Covernya lucu ya.. jarang aku lihat buku yg covernya muka orang asli selain buku biografi.. kok biografi si.. apa jeh namanya mba....?? smpe ngeloss otakku mikirin si Belly yg galau terooss.. 😅😅 apa geh namanya... Autograph tah?? Apa si...?? Haha 🤣🤣🤣 kok lupa yaa.. buku tipe yg ngisahin perjalanan orang2 hebat itu... haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin, makasii banyaak yaa Mas Bayuu 😍😍


      Biografi bener mas. Hehehe.. Buku2 tntng kisah nyata hidup seseorang. Skrang2 memang jarang yaa buku2 cover gambar orang gini, banyaknya ilustrasi gitu. Hehehe..

      Delete
  4. Series the Summer ini ada sisipan komedinya atau pure romance manis ala remaja, cha?
    Pernah nyobain nonton To the Boys I love Before, tapi ga tau mungkin bukan pas waktu yg tepat atau bukan tipeku aja, jadinya ga sampe 15 menit udah stop.

    Kalau dilihat2 ceritanya agak mirip sama the Summer series ini ga ya? Sama2 satu gadis remaja yang bingung milih si cool atau si rame. *eh, bener ga, ya? belum baca juga soalnya :))*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teenlit romance gt sih cha, jd bukan komedi. Padahal klo film Lara Jean di Netflix malah lbh banyak lucu2 komediny gt yaa.. hehehe..
      Mirip2 sih sbnrnya. Usia tokohnya juga sebaya. Anak2 SMA gt. Tp jauh lbh manis yg Lara Jean sih ceritanya 😁

      Delete
  5. Kak Thessa, semangat untuk GWP-nyaaa! Aku udah baca sampai bab terakhir dan nggak bisa komentar apa-apa selain CERITANYA BAGUS 🥺dan nggak sabar menanti bab selanjutnya!! 🤣🤣
    Semangat Kak Thessa! You can do it 💪🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaa makasiii banyaak yaa Liaa, udah meluangkan waktu buat bacaa. Sampe dibilang bagus. Terharuuu 😢 Semangaatt! Semoga keburu beres nih. Hehehe.. 😁

      Delete
  6. Kalo tema begini, aku prefer nunggu serialnya aja mba, hahahha. Buku jenny Han aku ada di rumah, yg seri all the boys itu. Tp cuma buku 1&2. Yg ketiga belum Nemu nih. Ntr kalo ga Nemu mending nonton di Netflix juga :D.

    Semangaaaat utk lomba penulisannya mbaaaa :D. Semoga ide2 lancar mengalir yaaaa ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagusan yg Lara Jean klo mnrt aku Mba Fan. Jd mending Mba Fan baca yg Lara Jean dulu aja, apalagi udah punya bukunya kan. Hehehe.. Klo cocok, baru nyoba baca yg Summer series ini 😁

      Semamgaat!! Makasii yaa Mbaaa. Semoga lancar nih nulisnya sampe beres 😁

      Delete
  7. Wah produktif banget Mbak Thessa, dua naskah lagi antri diterbitin ini udah otw bikin naskah baru lagi, 👏👏
    Semoga jodoh di lomba kali ini ya buat Adamina & Aku ... Bismillah menang, nanti melipir buat baca, 😁

    Kalau buku The Summer I Turned Pretty dan lanjutannya apa sama kayak Harlequin Mbak? Atau ada bedanya? Saya belum pernah baca yang beginian soalnya .. 😆

    Btw, baru tau juga kalau Gradien Mediatama juga nerjemahin novel kayak gini, setauku dulu gradien ini khusus buku komedi. Walaupun sekarang udah pindah haluan ke romance2 tapi baru ngeh sampe nerbitin buku luar juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin doakan yaa Mas Edot. Masih 10% iniii, jd ga bs dibilang produktif juga 🤣🤣 Makasii banyaak yaa Mas Edot.

      Klo series Summer ini genrenya teenlit Mas, karena tokohnya SMA trus Kuliah gt. Cinta monyet anak remaja. Klo Harlequin itu cewek dewasa, lengkap sama adegan dewasa biasanya 😅 Jadi beda sih..

      Iya ternyata, pas aku kepoin webnya, penerbit Gradien banyak nerbitin buku2 lokal justru yaaa. Hehehe.. 😁

      Delete
  8. waduuuh malah jadi penasarannya ama adamina dan akamu nya aku cha hahhahahahahah

    semoga sukses lomba gwpnya dan bisa goal lagi buku ke-2 nya...eh buku kedua apa ke-berapa ini berarti yak...

    gillllsss...produktif bangaat

    kalau yang sedang kamu review ini aku lumayan penasaran juga sih...tapi mau skip spoillernya dulu...pengen baca...tapi yang series ga bertele tele konfliknya wkkwkwkwk...pengen cerita cinta yang manis ajaaaaah...hahahha...tapi emang sih kalau dari kecil ada kumpul biasanya salah satu atau salah dua ada yang jatuh cintaaah...ulalaaaa

    pas difilmkan...hmmm...sepertinya aku lebih suka baca deh soalnya ngebayangin imajinasi pemainnya ga kepentok ama pemain film yang uda ditawarkan ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbuull makasii banyaakk yaa.. Amiin, semoga suatu saat bisa jadi buku juga nih ceritanyaa. Hehehe.. pankapan mampir baca ceritanya di web gwp ya mbuul 😘😘

      Iyaa, ini manis2 gt ceritanya. Kisah cinta monyet anak remaja. Pas buku terkahir baru deh aku ngerasa kaya dipanjang2in gt loh rasanya 😆😅
      Aku nanti mau liat treiler filmny dulu baru nonton deh. Soalny yg Lara Jean, mnrt aku filmny cukup asik. Mudah2an yg Summer ini juga. 🤫

      Delete
  9. Selamat eh maksudnya semangat mba Icha biar naskah nya selesai. Jadi penasaran pengin baca juga adamina dan adakamu, eh Adamina dan Akamu.😄

    Jadi rencananya buku seri summer ini mau difilmkan taun 2021 ini ya. Pasti bukunya bagus sampai Netflix mau bikin serial tv nya.

    Kalo orang luar seperti nya enak ya, musim panas bisa santai di rumah pantai. Pengin juga seperti itu tapi ngga ada dananya.😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akamu, eh Ah kamuuu, bisa aja Mas Agus. Hehehe..
      Amiin, makasi yaa mas agus. Doakan bisa beres tepat waktu ini 😁

      Iya, dijadikam series. Semoga visualisasinya bagus nih sama Netflix

      Nah kan, bikin iri bgd 😆 dua bulan lebih liburan musim pamas di rumah pantai. Aku juga pengeeen bgd mas agus 🤣😆

      Delete
  10. Semangat Mbak Thessa semoga naskahnya cepat rampung, jangan lupa jaga kesehatan!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin. Makasi banyaak yaa Mba Dewi 😊😊

      Delete
  11. Bulan lalu aku iseng daftar di GWP karena abis baca berita baik kalo naskah yang pernah Mba Thessa submit untuk lomba TWS tahun lalu mau diterbitkan oleh Gramedia ihiiiy! Dan sekarang aku baru tau mereka ngadain lagi yaa tahun ini. Duh, mepet banget deadline-nya ini mah. Mana tema ceritanya YA ya, harus ngulik bacaan YA di Wattpad kayaknya nih 😂

    Baca sinopsis novelnya Jenny Han ini kayaknya aku nunggu series-nya aja deh di Netflix. Mengingat waktu baca series to the boys dulu aku nggak begitu enjoy 🙈

    Btw, semangat menyelesaikan naskahnya, Mba Thessa! Take care always yaaa <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, aku liat Mba Jane follow, makasii banyak yaa Mbaa ^^ Aku kira tadinya Mba Jane bikin akun GWP karena mau ikut TWS tahun ini. Hehehe.. Ayo mbaa ikut, iseng2 aja, ga usah dipaksain, itung2 lemesin jari buat nulis fiksi lagi kaannn... :D
      Btw, makasi ya Mba udah intipin cerita 40HMI :) Yg di GWP versi lbh pendek mba, karena hasil ngobrol sama editor banyak yg hrs ditambah2in. Mudah2an ntr versi terbitnya lebih baik..

      Nah, klo Mba Jane sama Lara Jean series ga terlalu enjoy, brarti kayanya ga akan terlalu cocok juga sama ini mba. hehehe.. Bahkan mnrt aku ini kualitasnya sedikit di bawah Lara Jean. :D Jd nunggu filmnya aja kali yaaa..

      Makasii Mbaa Janee.. Take care jugaa, sehat selaluu :)

      Delete
  12. Semangat selalu ya Thessa, yakin deh bisa :*

    Btw, saya ga iri ama Belly, ga kebayang dah saya 2 bulan di pinggir pantai, duh itam gotsong ga jelas muka saya hahahahaha.

    Membaca sedikit reviewnya, jadi membayangkan waktu mudik kemaren, harusnya saya bawa banyak novel pas ke sana, karena TV mama rusak, di sana sulit sinyal, jadi setiap hari kerjanya ga jelas aja.
    Benar-benar puasa HP apalagi medsos.

    Saya hanya membaca beberapa buku lama saya dulu, itupun udah tinggal separuh dimakan anai-anai hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasii banyaak Mba Reeyy ^^

      Hahaha, kalau bule kan memang pengen gosong n kulit terbakar gt yaa. Kalau kita malah mati2an nih jangan sampe kelamaan kena matahari...

      Jadi pas mudik, itung2 jd puasa medsos ya mbaa. Kalau aku jd Mba Rey, pasti ujung2nya ya jd baca buku aja paling, kalau ga bingung juga mau hiburan apa. Hheehe..

      Delete