Sunday 12 February 2023

"Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya" Novel yang Ternyata Tidak Membuat Saya Tertawa

Kai Elian telah mulai menulis sejak kelas 4 SD. Akhirnya, setelah 17 tahun ia berhasil menelurkan buku debut perdananya yang berjudul Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya. Sebuah novel young adult jebolan Gramedia Writing Project (GWP)

Buku ini cukup hits di kalangan bookstragram dan reviewer buku. Bintang di Goodreads pun setia stand by di atas 4 😍. Setelah membaca buku ini, apakah menurut saya buku ini worth the hype? Yuk kita simak dulu blurb-nya...

Semua orang beranggapan hidup Kuma itu seru. Papanya pelawak senior. Ibunya presenter terkenal. Adiknya YouTuber dengan jutaan subscribers. Bahkan si bungsu punya ratusan penggemar! Cuma Kuma yang beda sendiri. Bukannya bikin orang tertawa, dia malah cuma bisa bikin mereka muntah-muntah (true story).
Masalahnya, Kuma harus tampil di Ketawa Ketiwi, acara lawak yang digagas keluarganya. Kalau gagal melucu, Kuma terancam bikin malu keluarganya!
Lalu Kuma bertemu Bo, cowok misterius yang tak bisa tertawa karena pikirannya digerogoti monster dari masa lalu.
Pertemuan mereka menantang Kuma untuk membuat Bo tertawa. Dua sosok berseberangan ini saling mendukung dalam usaha memecah tawa, tanpa mengetahui rahasia-rahasia yang akan menguji persahabatan mereka.
 

Kuma dan Bo 

Buku ini bergantian dari dua sudut pandang, Kuma dan Bo. Kuma adalah anak sulung keluarga artis komika. Tajir melintir, dan didapuk keluarganya harus bisa 'melucu' untuk ikut di salah satu program komedi televisi terbesar. Sedangkan Bo, berbeda 180 derajat dengan Kuma. Bo punya masa lalu dengan trauma yang super kelam, kakaknya nyebelin, bapaknya kena stroke, ga punya uang karena abis diberhentikan dari pekerjaannya plus abis kena jambret pula.

 Jujur pas awal-awal karena penokohannya buat saya kurang jelas, saya sempet bingung ini Bo cewek atau cowok. Tindak tanduknya saat ditindas kakaknya bikin saya awalnya mikir kalau dia itu wanita.  I'm not a fan of that type of man, jadi dari awal sampai akhir susah sekali bagi saya bersimpati dengan Bo.  Sedangkan Kuma, dari awal karakternya lebih nge-hook yang buat saya, dibandingan Bo. Apalagi awal-awalnya waktu diminta mamanya ngelucu di acara arisan, malah yang ada nyindir orang-orang di arisan. 😂

Cerita yang Kelam

Bodohnya saya saat tau blurb cerita Teori Tawa, saya itu langsung ngebayanginnya kayak buku Raditya Dika gitu loh. Kan profesi Kuma dan keluarga sama tuh kaya Raditya Dika, komika atau stand up comedy yang bikin ketawa. Jadi, saya ngebayanginnya baca buku ini akan sangat menghibur dan penuh dengan tawa. Hahahaha.. Ternyata oh ternyata, saya salah 😆. Teori Tawa ternyata suram dan ngeselin. Not in bad way ya, tapi perjalanan hidup tokohnya itu bikin greget, jadi bikin pengen buru-buru namatin buat tahu kelanjutan nasib Bo dan Kuma. 

Yang mungkin bikin buku ini terasa suram, bisa jadi karena nasib Bo yang menurut saya terlalu menderita. Huhuhu.. Ada mental issue juga karena trauma masa lalu Bo yang menyayat hati. Wajar Kuma berusaha menghibur Bo. Tidak hanya Kuma yang pengen berhasil bikin Bo ketawa, saya pun rasanya pengen begitu. 

Dari segi gaya bahasa, saya menikmati tulisan Kai Elian yang ngalir. Walaupun bahasanya bukan tipe bahasa komik yang bikin ketawa, saya menikmati buku ini sebagai sebuah cerita Young Adult yang penuh pesan moral.  

Mimpi Pribadi Vs Harapan Orang Tua

Berbeda dengan Bo, permasalahan Kuma lebih karena paksaan profesi dari orang tuanya. Walau dibungkus dengan bahasa yang ringan, sebenarnya isu yang diangkat cukup berat dan related dengan banyak orang di Indonesia. Generasi muda sekarang banyak yang tidak tahu harus menjadi apa, atau akan mendalami profesi apa, karena dari kecil orangtuanya sudah menentukan bidang yang harus didalaminya. Misalnya dokter, ASN, etc. Sedangkan Kuma, dalam hal ini menjadi komika seperti orang tua dan kakak-kakanya. 

Perjalanan Kuma mencoba menemukan dirinya sendiri, di luar pengaruh orang tuanya ini menarik. Apalagi saat ia belajar melucu di Kafe Ceria, tempat komika baru belajar. Saya ngebayangin kalau trmpat kayak Cafe Ceria beneran ada deket-deket sini, saga berminat banget buat dateng. Hehehe.. 

The Rating

Walaupun Teori Tawa berbeda dari ekspektasi awal saya tentang buku komedi, saya menikmati membaca buku ini. Saya suka pesan-pesan tentang mental health dan isu parenting yang diangkat pada kisah Kuma dan Bo. Jadi, 3.5 bintang untuk Teori Tawa 💖


Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya
Penulis: Kai Elian
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
288 halaman
Terbit: Februari 2022
ISBN 9786020657493 (ISBN10: 9786020657)

2 comments:

  1. Aku juga awalnya kira ini buku literally tips-tips untuk bikin orang ketawa atau paling nggak konsepnya kayak buku Radit, eh begitu masuk prolog langsung jebret! Kenapa gelap banget 🤣.
    Yang aku suka dari bukunya, penulis beneran menuliskan cerita-cerita stand-up comedynya gitu, nggak cuma jadi latar belakang aja tapi beneran ditulis, yang mana menurutku pasti nggak mudah menyiapkan materi lawaknya 😂.
    Aku juga sempat bingung Bo ini cewek atau cowok di awal wkwk. Aku suka dengan pesan yang ingin disampaikan meskipun kisahnya terlalu dark ya, nggak sesuai dengan judulnya 🤣

    ReplyDelete
  2. Penasaran ih. Pengen tahu juga ending kisah kuma dan bo. 😁. Mungkin Krn masih masuk buku baru jadi blm ada di ipusnas Yaa.

    Biasanya aku ga terlalu suka buku bertema dark, tapi kalo endingnya bisa happy, masih mau sih untuk baca 😄

    ReplyDelete