Friday 19 February 2021

15 Fakta Unik tentang ITB

Ada beberapa kampus favorit di Indonesia, salah satunya adalah Institut Teknologi Bandung (ITB). Setiap tahun kampus ini selalu menjadi tempat favorit anak-anak yang baru menyelesaikan SMA, terutama yang ingin masuk ke jurusan teknik. 

Selain fakta sebagai salah satu kampus favorit dan berada di Bandung, terdapat beberapa fakta lain pada kampus ini yang mungkin tidak semua orang tahu, loh.



Jadi, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan fakta-fakta unik ITB yang mungkin tidak semua orang tau. Siapa tau bisa menjadi inspirasi untuk para pembaca yang saat ini sedang mencari kampus setelah lulus SMA nanti. Eh, atau ada juga pembaca yang ternyata sealmamater dengan saya? Kalau ada, sekalian di postingan ini kita nostalgia bersama 😁.

 

1. Slogan Penerimaan Mahasiswa Baru

Pada penerimaan masahasiswa baru di bulan Agustus, ITB akan banyak memasang baliho besar-besar dengan tulisan "Selamat datang putra-putri terbaik bangsa". Sambutan selamat datang dari rektor dan mahasiswa atas juga tidak jauh-jauh dari ini. 

Kata-kata ini lumayan menaikkan percaya diri mahasiswa baru, apalagi yang sudah bersusah payah lolos masuk ITB dari berbagai penjuru Indonesia. Walaupun sayang, kepercayaan diri itu biasanya mulai rontok karena dihajar habis-habisan saat mulai kuliah. Hehehe... Dengan segala kesulitan saat tingkat pertama biasanya bikin mikir, 'ini bener ga ya masuk sini?' karena tiba-tiba berasa nyasar 😂

2. Bunga Bermekaran

Selain bangunannya yang ikonik dengan tiang-tiang berbatu (yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu), yang unik di ITB adalah bunga-bunga yang bermekaran di seluruh penjuru kampus. Ada bunga kolecer dan Pyrostegua Venusta yang mekar di bulan Juli-September, sehingga seolah menyambut mahasiswa baru di bulan Agustus. Ada juga bunga tabebuia kuning yang mekar menjelang akhir tahun, penanda ujian tengah semester. 

Gerbang depan ITB bewarna cerah menyembut mahasiswa baru di bulan Agustus. 
Kalau bunga sedang tidak mekar biasanya warna gerbang ITB didominasi warna hijau

Bunga tabebuia kuning mekar di depan perpustakaan pusat, penanda ujian tengah semester dimulai
(Sumber gambar itb.ac.id)


3. Kampus Gajah

Bagi mahasiswa dan alumninya, ITB dikenal sebagai kampus gajah. Walaupun bagi orang luar mungkin lebih menganggap UGM sebagai kampus gajah. Hehehe.. Sebutan tersebut karena lambang ITB adalah Ganesha yang berbetuk gajah, dewa ilmu pengetahuan yang juga putra dewa Syiwa Parwati. 



4. Dona si Mata-Mata

Siapa bilang kalau di ITB isinya mahasiswa pintar semua? 😆 Ada satu orang yang melegenda, wanita yang udah agak berumur bernama Dona. Sering mondar mandir di ITB dan mengobrol banyak hal berat dengan mahasiswa. Desas desusnya, ia adalah mata-mata atau intel pemerintah untuk mengawasi gerak-gerik mahasiswa. Kenyataannya, mungkin hanya orang stres yang suka diajak ngobrol sama mahasiswa. 😂


Dona si mata-mata
(Sumber gambar : mfadhild.medium.com)



5. Institut Teknologi yang Punya Fakultas Seni Rupa 

Walaupun institut teknologi, di ITB juga ada fakultas seni rupa loh. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ini punya banyak program studi, mulai dari Seni Rupa, Kriya, Desain Komunikasi Visual , Desain Interior sampai Desain Produk juga ada.


6. Jurusan bisnis yang suka diplesetkan Sekolah Biaya Mahal 

Selain Fakultas Seni, di ITB juga ada jurusan bisnis managemen. Baru berdiri sejak tahun 2004 dengan nama Sekolah Bisnis Managemen (SBM), dan suka diplesetin dengan Sekolah Biaya Mahal oleh jurusan-jurusan lain. Karena memang beda jauh baik dari bentuk dan fasilitas gedung, jalur masuk, uang semesteran, sampai dengan gaya hidup orang-orangnya. 

Saya waktu itu pernah diceritakan, betapa mahasiswa SBM kagum dengan temennya (yang jurusan lain) karena bisa mengupas mangga. "Jarang loh anak jaman sekarang bisa ngupas mangga..." katanya. Di situ kita merasa hidup di dunia yang berbeda 😂 Saya di dunia yang kalau mau apa-apa harus ngusahain beli dan kupas sendiri, dia yang tinggal tunjuk mungkin semua sudah tersedia. 


7. Uang Sekolah Lebih Tinggi tapi Banyak Beasiswa 

Kalau dibandingkan universitas lain, sepertinya uang semester ITB tergolong lebih tinggi. Tahun 2020 saja, semesteran sampai di angka belasan juta Rupiah.

Tapi kita waktu itu disampaikan "Tidak ada yang boleh DO di ITB karena biaya..." Walaupun biayanya cukup tinggi, alhamdulillahnya  di ITB itu banyak banget beasiswa, terutama dari para alumni. Jadi kalau ada yang kesulitan keuangan, biasanya ada bantuan mulai dari uang sekolah sampai untuk biaya hidup.


8. Berusia 100 tahun

ITB telah berdiri sejak sebeum Indonesia merdeka, tahun 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng. Ini menjadikan ITB sebagai institut tekonologi tertua di Indonesia. Sehingga sampai saat ini ITB telah berdiri lebih dari 100 tahun 


Indonesia tenggelam di tengah-tengah kampus ITB
Foto dari fb Joko Sarwono (dosen ITB)


9. Jaket Himpunan kebanggaan

Berbeda dengan kampus lain yang setiap acara dengan bangga memakai jaket almamater, mahasiswa ITB justru lebih bangga memakai jaket himpunan. Setiap jurusan (atau program studi) itu memiliki himpunan tersendiri dengan jaket himpunan yang berbeda warna. Misalnya Teknik Mesin dengan warna abu-abu, Teknik Sipil dengan warna hijau, dll. 

Kebanggaan menggunakan jaket himpunan ini menggambarkan solidaritas sesama jurusan yang sangat kuat. Makanya kalau orang luar bisa familiar dengan UI dengan jaket kuningnya, saya yakin tidak banyak orang tau jaket almamater ITB warna apa.. 😁


Adakah yang bisa menebak Mama Ica dulu jurusan apa? 😆
Jurusan yang jumlah wanitanya jadi kaum minoritas


10. Pasar Seni 

Salah satu event yang selalu ramai dan ditunggu banyak orang dan penikmat seni, bahkan oleh orang luar ITB adalah Pasar Seni. Acara ini diadakan setiap 4 tahun sekali, dan merupakan perhelatan seni se-Asia Tenggara dengan biaya sampai ratusan juta. 


11. Gudangnya Unit kemahasiswaan

Selain himpunan masing-masing jurusan yang aktif dengan segudang kegiatan, di ITB juga banyak terdapat Unit kemahasiswaaan untuk menyalurkan hobi dan minat. Mulai dari kesenian daerah, olah raga, perfilman keagamaan sampai musik. Kabarnya lebih dari seratus organisasi yang ada di ITB.

Jadi kalau ada yang dapet jodoh anak ITB juga, biasanya kalau ga temen sejurusan, ya biasanya temen se-unit. Hehehe.. 😆 Soalnya kalau udah mau ada event, itu biasanya banyak waktu yang dihabiskan bersama-sama untuk menyiapkannya.  


Foto jadul Mama Ica saat jadi pemeran utama drama  di sebuah pagelaran seni unit kesenian

Kalau Papa Tommy dulu ikutnya unit basket. 
Yang udah baca Novel Nikah Muda, jadi tau kan inspirasi karakter Keno dari siapa 😁


12. Tidak ada KKN

Saat heboh-heboh cerita KKN di Desa Penari, saya hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya KKN, karena di ITB tidak ada KKN. 😆  Kita biasanya adanya Kuliah Praktek (KP) di tempat kerja 1-3 bulan. Itu kerja kaya kantoran atau di site, jadi bukan ke tempat penduduk seperti KKN. 


13. Ikatan Alumni yang Kuat

Alumni ITB diwadahi oleh IA (Ikatan Alumni) ITB, yang kebetulan juga sekarang sedang pemilu pemilihan ketua. Calon ketuanya mulai dari alumni yang sudah jadi Direktur di suatu perusahaan BUMN, sampai kepada ibu-ibu muda milenial. Anggotanya adalah semua lulusan ITB karena setiap alumni akan otomatis menjadi anggota IA ITB

Berbeda dengan IA ITB yang isinya lebih serius, ada juga ikatan alumni yang cukup kuat lagi di ITB yaitu ITBMotherhood.  ITBMotherhood itu isinya emak-emak gajah dengan pembahasan seputar parenting, memasak, share ilmu sampai berbagi berbagai keresahan emak-emak 😁. Tidak ketinggalan subgrup dengan berbagai kegiatan positf seperti Mama Gajah Berlari, ITBMh Cook & Baking, dan yang aktif saya ikuti belakangan ini Mama Gajah Bercerita yang berisi emak gajah yang suka menulis.

Pada ITBMotherhood ini saya juga menemukan banyak kenalan yang terasa dekat walaupun belum pernah ketemu. Bahkan saat serumah sempat sakit tahun lalu itupun, temen-temen ITBMh selalu support sampai mengirimkan makanan dan bantuan lainnya. 

14. ITB Receh

Selain akun instagram resmi ITB @itb1920, ada juga akun instagram @itb.receh yang isinya kurang lebih menggambarkan suara hati para mahasiswa ITB. Buat saya, scrolling akun ini bisa jadi hiburan dan bikin ketwa-ketawa sendiri karena perasaan nostalgia. 

Meme @itb.receh ini retaled banget (apalagi buat saya yang potterhead). Meme ini menggambarkan banget betapa dulu yang sering bikin shock saat awal saya di ITB, banyak yang bahkan di kelas pada tidur, tau-tau dapet nilai tinggi 😆 

15. Menerbitkan Buku

Waktu gegap gempita perayaan 100 tahun ITB tahun lalu, banyak para alumni yang membagikan kisah-kisah mereka selama di ITB. Akhirnya, muncul ide, kenapa tidak dibukukan saja? 😁 



Jadi, dalam rangka 100 tahun ITB dan 10 tahun ITBMotherhood, saya dan beberapa alumni ITB lainnya dalam grup Mama Gajah Bercerita menerbitkan buku yang berjudul Jejak Kenangan


Dulu saya sempat kasi sneak peek di postingan Wrap Up 2020

Sungguh menyenangkan ketika dugaan saya ternyata tepat. Dari tulisan-tulisan yang terkumpul saya menemukan banyak cerita inspiratif. Kisah mereka yang harus berjuang untuk  kuliah  dengan  hambatan  finansial,  seperti  yang diceritakan  oleh  Yanda  di tulisannya  yang  berjudul  “The Hope Rope”  dan Ayu Lazuardi dalam tulisannya “Kenangan Nol Rupiah”.  Kisah perjuangan untuk masuk ITB dengan berbagai tantangan. Ternyata bukan hanya sulitnya ujian saja yang menjadi tantangan, ada juga yang awalnya mendapat penentangan dari orang tua, seperti cerita Thessalivia dalam “Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater! Dan Papa!”. Ada kisah-kisah perjuangan kuliah ketika sudah menikah dan hamil, seperti dalam tulisan “Mama Muda Kampus  Gajah”  oleh  Rani  Nurzahidah  dan  “Pengalaman Itu Memantapkan Pilihan”  oleh Aulia Rahmatika. Lalu ada cerita-cerita  seru  saat  melaksanakan  kerja  praktik  atau kuliah lapangan, seperti yang diceritakan Detta Devia dalam “Gerimis”  dan Nova Virgiana dalam “Nice to Meet You, Alas Purwo”. - Kata Pengantar Jejak Kenangan oleh Tria Barmawi (Penulis belasan buku Gramedia) 

Karena awalnya tujuan buku ini hanyalah untuk membukukan Jejak Kenangan saat di kampus gajah, jadi kami cukup kaget saat penjualan pertama benar-benar melebihi ekspekasi. Bahkan keuntungan yang diperoleh juga sangat lumayan, mencapai jutaaan rupiah. Ini sangat membahagiakan bagi kami, apalagi keuntungan penjualan buku Jejak Kenangan nantinya akan diberikan untuk beasiswa mahasiswa yang kesulitan finansial di ITB. 

Bahkan Kak Aliya juga udah baca buku Jejak Kenangan

Pada buku ini terdapat 43 cerita beragam cerita. Ada cerita seru tentang mahasiswa SBM angkatan pertama (dengan segala keunikannya sesuai fakta no 6 di atas), cerita tentang unit kemahasiswaan (fakta 11), ada tentang romansa di kampus, perjuangan kuliah di tengah kondisi finansial (fakta 7) dan berbagai cerita lainnya. 

Saya sendiri di sini membagikan cerita yang cukup personal tentang kisah awal proses masuk ITB. Dengan berbagai kisah ini, saya harap Jejak Kenangan ini bisa menghibur para pembaca, atau syukur-syukur kalau bisa sekalian menginspirasi. Hehehe.. 😁

Jadi kita akan membuka PO ke-2 Jejak Kenangan. Kalau tadinya banyaknya pemasaran hanya ke internal, sekarang kita juga buka PO buat siapapun yang berminat membaca kisah ini. Insya Allah uang yang kamu keluarkan untuk membeli juga akan bermanfaat buat orang lain, karena sebagian keuntungannya akan kami gunakan untuk beasiswa S-1 ITB 💗💗

Harga buku Jejak Kenangan adalah Rp100.000,- dan PO dibuka sampai 9 Maret 2021. Kalau ada yang berminat, bisa langsung wa ke reseller kami di 085710334500 (Sari). 


Atau kalau ada yang mau pesan lewat saya juga bisa, email saya aja ke mywonderfulbooklife@gmail.com, atau dm di instagram saya di @thessalivia

Demikian postingan tentang fakta unik di ITB kali ini. Manakah fakta yang paling menarik buat kamu? Share juga fakta unik di kampus atau sekolah kamu dulu yaa... Saya juga penasaran dengan sharing teman-teman yang pasti juga seru-seru 😍


39 comments:

  1. teteh ... iiiihhhh keren banget! faktanya dulu tahun 89 bayaran sppku cuma 180ribu saja ha3 ... sekarang anakku kedua di itb uktnya 12,5 juta dan ini lagi cek and balance tabungan karena si sulung kepingin kuliah s2 sbm dengan total hampir 100juta untuk 3 semester : semoga dia bisa lolos dan rezekinya pun lancar aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teh Dewi, yaampun makasii yaaa 😁😁
      Wuaa, jauh banget ya bedanya dulu sama sekarang uang semesternyaa. Semoga dibukakan selalu pintu rejekinya ya teh, dan sekolah anak2 lancar semua sampe lulus dg nilai yang luar biasa 😍😍

      Delete
  2. Aku adalah orang luar ITB yang selalu dateng ke Pasar Seni ITB Mba Thessa aaa selalu suka kalau ke Pasar Seni tuh adaaa aja nemu yang keren-keren 👏👏👏

    Selain Pasar Seni, dulu main ke ITB kalau ada pameran di fakultas seni rupa. Sesama dari fakuktas seni rupa, jadi main-mainnya ke fakultas seni rupa juga hehehe.

    Eh iya juga yaa aku baru ngeh juga ITB tuh ga kayak UI yang terkenal sama jaket kuningnya yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasar Seni memang menarik ya Mbaaa 😍😍 Suka nemu yg keren2 memang, dan semuanya ada mulai dari yg murah2 sampe yg puluhan juta jga adaa. Hehehe..
      Wah Mba Eya anak seni ternyata ya? Kereeen 😍 Aku suka kagum sama orang2 yg berjiwa seni..

      Iyaa, ga familiar kan Mba jaket almamater ITB. Hehehe.. jarang yg pake memang, warnanya biru tua kehiajauan gitu.

      Delete
  3. Waaaah ini dulu kampus impian yang gagal aku tempuh nih hahahaha 🤣 dan Mba Thessa adalah alumninya kerennn! Mba Thessa dulu jurusan apaaa? (langsung tanya aja ah 🙈)

    Aku beberapa kali ke ITB juga tetep seneng banget dengan suasana kampusnya, ntah karena didukung dengan suasana dingin Bandung kali ya tapi rasanya teduh aja disana. Kompleksnya enak buat dikelilingin juga (kampusku mencar2 sih antar jurusannya hahaha dan dilewatin jalan gede jadi ga ngerasain kampus begini)

    Yang paling aku tau sih dari ITB ikatan alumninya yang erat banget, kayaknya sih ini udah terkenal kemana-mana banget deh! Dan ada tamannya juga kalo ga salah ya? Karena ayah alumni sini, beliau sering ngajak ke ITB kalo lagi ke Bandung, buat nostalgia katanya dan selalu diajak ke taman ini tapi lupa namanya... apa Taman Ganesha ya namanya hmmm ga inget wkwkwk 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaaa Mba Tika ternyata pernah ingin masuk ITB yaaa? Pasti salah satunya karena ayah yg alumni ITB yaa? Hehehe..
      Aku jurusan Teknik Fisika mbaa. Hehehe.. Tp jangan tanya itu tentang apa aja karena smua nya udah menguap diganti dg semua ilmu perbankan. Krna aku engineer yg nyasar jd bankers 🤣
      Memang kampus ITB juga buatku nganenin banget Mba.. Dg bangunan dan tanamannya yg rimbun.
      Iyaa, bener Mba Tika ada taman di seberang ITB, deket mesjid salman, namanya Taman ganesha, tempat aku sering jajan cuanki jaman kuliah dulu. Hehehe..
      Mudah2an kapan2 ke Bandung bs main ke ITB lg ya mbaaa 😍 😍

      Delete
  4. Mbak Thessa... Aku ngakak loh bagian anak SBM yang kagum sama orang yg bisa ngupas mangga hahha. Heyy itu tidak spesial. Biasa biasa saja wkwkwkwlwl 😂😂😂

    Kemudian, untuk selamar datang putra putri terbaik bangsa, di kampusku jg gitu loh. Ketika aku mahasiswa baru, ucapannya persis gitu. Dari banner sampe kotak roti untuk konsumsi kami tertulis seperti itu 😌

    Terakhir, aku udah baca Nikah Muda, mbak. Jangan jangan Kinan dan Keanu beneran tokoh yg nyata yaak 😏🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama kaya kita kagum sama mereka yg bolak balik ke luar negri udah kaya Jakarta Bandung kali ya, Do. hehehehe 😂😂

      Waah sama yaa slogan buat nyambutnya. Toooss samaa... Hehehhe..

      Asik senangnya udah dibaca bukunya 😍 Nikah Muda itu fiksi kok Mas Dodo, tp buat memudahkan visualisasi memang bbrapa tokoh itu aku nyontek beberapa sifat orang di sekeliling aku. Hehehe..

      Delete
  5. Saya mau tebak aaaah, mba Thessa anak Plano, kah? *asal* 🤣

    Beberapa sepupu saya lulusan ITB mba, ada yang masuk Sipil, Arsi sama SBM, beda banget memang gayanya sama yang lain, yang lulusan UGM or UI, jadi kadang kalau kumpul suka bercanda. Soalnya yang ITB tuh gayanya casual sporty, while yang UI lebih necis and modis, dan yang UGM gayanya vintage rapi 😆 Wk.

    Padahal keturunan dari sesepuh yang sama, tapi bisa beda semua gayanya. Pengaruh lingkungan ugha, yang tadinya always pakai dress, masuk ITB tiba-tiba lebih suka casual sporty dengan jeans. And vice versa yang tadinya hobi pakai jeans, masuk UGM jadi hobi pakai vintage skirt, ala gadis Yogya 😂

    Dan setuju, biaya SBM mahaaaaal, dan banyak kegiatan abroadnya. Sepupu yang masuk SBM, sering pergi ke US, London, etc untuk ikut conference endeblabla, sampai pusing mama papanya. Hahahaha. Eh tapi saya salut sama ikatan alumninya, indeed sangat solid, kayaknya terpaling solid kalau dilihat-lihat dari pengalaman saya dan sekitar 😁 hehehehe. Terima kasih sudah berbagi fakta unik ITB mba ~

    Eniho, bunga warna kuningnya cantiiiiks, yaaaaa 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan Mba Enoo, aku anak teknik. Ga keliatan kaya engineer yaa? Hahaha.. Dulu memang di ITB yg cwe2 pasti gayanya pd casual semua. Apalagi kaya di jurusan aku yg cwe nya cuma 20%. Jd aku termasuk agak girly dibanding temen2 cwek lain.
      Walaupun tetep aja jauh sama anak UI yg necis, modis dan udah kenal make up. Kita di ITB jamanku dulu baru nyentuh make up pas udah mau kerja paling. Hahahha...
      Nah UGM juga memang gayang pd vintage. Aku pernh waktu itu ada acara di Jogja dan Solo bareng anak UGM, percis kaya kata Mba Eno gaya mereka 😁

      Bener Mba, SBM itu selalin uang kuliah, uang kegiatannya macem2 juga banyak. Apalagi mereka kan sampe praktek bikin perusahaan dan modal gede2an biar perusahaannya bener2 sampai jalan gitu. Luar biasa memang. Tp itu karena memang untuk mencetak pengusaha2 handal ya..

      Iyaa alhamdulillah aku dikaruniai sama temen2 alumni yg lumayan solid 😍
      Cantik yaa kuningnyaa, tp biasanya itu mekar pas mahasiswa lg pusing2nya sama UTS 😂😂

      Delete
  6. Aku baru tau mbak kalau di ITB ga ada KKN, seriusan ini aku baru tau banget hahahha.
    Dan akupun baru tau kalai ITB juga di juluki kampus gajah, aku taunya memang UGM yg punya julukan itu hahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbaaa, ga ada KKN. Hehehe.. Paling klo aktif di organisasi kaya himpunan, kadang kita suka ada acara pengabdian masyarakat ke desa2 gt, tp ga wajib..
      Orang pasti taunya klo kampus gajah itu justru UGM ya Mbaa 😁

      Delete
  7. Halo Kak thessa!
    ternyata kita sealumni :) baca ini bikin aku jadi nostalgiaaa... Soal slogan "Putra Putri Terbaik Bangsa", aku pertama kali liat ini pas ospek TPB dulu... Saat digiring dari sabuga lewat tunnel ke sunken court dan jeng jeng jeng terpampang spanduk "Selamat Datang Putra Putri Terbaik Bangsa" Terus kesan yang kudapatkan dari kata-kata ini tuh bukan pujian tapi kaya pecutan gitu loh kak karena para "swasta" yang sindir dengan galaknya kepada kami para TPB saat memasuki ITB hahahaha Masih membekas di ingatanku bagaimana para swasta menyindirnyaa hahaha

    Untuk nomor 2, aku seneng banget karena banyak bunga bermekaran... Terutama saat lagi kuliah di GKU Timur. Jalan kaki di sekitar GKU Timur tu berasa lagi menikmati sakura di Jepang hihihi Apalagi pas bunganya berguguran. Sungguh cantik 🥰

    Kak Thessa jurusan teknik fisika kah?? Seingetku yang biru tua itu jahimnya teknik fisika hahaha
    Tapi kalo kaum wanita jadi minoritas itu tekni penerbangan.

    Soal Dona, kak Thessa pernah ngobrol ga sama Dona? Haha Karena aku kadang-kadang suka nongkrong di unitku yang ada di sunken court, jadi aku sering banget ketemu sama Dona. Pernah juga doi duduk di meja unitku terus aku di situ juga duduk bareng. Aku cuma dengerin aja cengkrama temen unitku dengannya hehe
    Isunya sih Dona ini anak Teknik Kimia yang stres ketika tingkat akhir dan berakhir tidak menyelesaikan skripsinya. Tapi memang isu kalo dia mata-mata pemerintah juga ada sih hehe

    Soal jodoh, bener tuh kak hahahah karena memang sekarang suamiku juga dari kampus gajah ini

    Poin temen-temen banyak yang tidur tapi dapet nilai A tuh bener banget! HAHAHA aku sungguh ga habis pikir sama mereka 🤣🤣🤣 Oia, sama aku related banget soal pertanyaan "Kuliah di mana?" pasti aku jawabnya "Di Bandung" Kalo ditanya kampusnya, baru deh aku jawab ITb. Entah mengapa rasanya langsung menyebutkan ITB tuh kaya punya beban tersendiri haha. Kak Thessa gitu juga ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaaa senangnya ketemu temen sealmamater 😍 Jadi berasa nostalgia yaa teh. Hehehe..
      Aku jd ikut nostalgia pas kita digiring dari sabuga lewat tunnel ke sunken court sama swasta. Sama arak2an wisuda juga. Kangeeen yaaa 😍😍

      Bener teh, aku Teknik Fisika. Hehehe... Biru jaket skullers nya HMFT. Dulu memang cweknya dikit, paling cm 20% seangkatan teh. Tooss lagi ah kita yg sama2 dapet jodoh dr kampus gajah juga 😁😁

      Aku jg cuma dengerin temen ngbrol aja sama Dona, teh. Ga berani aku ajak ngbrol duluan. Paling seringnya papasan pas dia nyanyi kenceng2 git. Di deket unit aku jug krna sekrenya di deket GKU Timur.

      Yaampun itu sungguh deh kepalanya isinya apa ya mereka yg tidur aja bisa dpt A 🤣🤣 Sedangkan aku kadang sampe udah nyut2an kepala tetep aja ga ngerti semua. hahahha...
      Sama mbaaa, aku juga klo ditanya bilangnya di Banudng. Klo ditanya lanjut baru bilang dr ITB. Abis berat aja rasanya bawa nama alumni ITB yaa 😆😆

      Delete
    2. iyaa berasa nostalgiaaa.. Aku bacanya senyum-senyum bayangin tiap momen2 saat itu heheh
      Kalo pas TPB sih aku sebel yaak abis ga pernah aku ngalamin agitasi kaya gituu HAHAHA Terus baru berasa dimarah-marahin cem gitu ya pas ngampus. 😅😅 Tapi pas arak-arakan wisuda sih seneng... Apalagi pas bawain yel-yel himpunan di sunken court itu. Seru banget yaak

      Aaaah ternyata bener HMFT!!! Kita satu fakultas ternyataaa hihihi tebak hayo aku di mana?? :p
      Pas jamanku masih sih cewe paling dikit kayanya, cuma kalo cewe paling dikit sih di penerbangan kalo engga di mesin hahaha

      Iya aku ga berani ajak ngobrol Dona. Takut ya >.<

      Ho oh. Heran yaa sama mereka-meraka. Sama herannya juga dengan teman yang tidur, tapi tiba-tiba dia nanya gitu ke dosen... Aneh banget wkwkwkw

      Iyaa kaan berasa berat ya kalo sebut ITB hahaha Kaya ada beban di pundak gituuu

      Delete
    3. Samaaa, aku juga senyum2 sendiri ngebayanginnya teh frisca 😆😆
      Apalagi HMFT abis arak2an wisuda biasanya pake ada acara perang air di Indonesia tenggelam 😂

      Hmm, tebakan aku, Teh Frisca tekim bukan? 😁 hehehe..

      Yaampun bener, tidur trus nanya. Trus dia jd disjusi sama dosen sementara aku dan sebagian besar orang dikelas ga ngerti itu apa yg didiskusiin 😂😂 hahaha.. Atau ga tdr, pas ditunjuk buat bikin jawaban di papan, mereka bs beresin dg santai.

      Delete
    4. Eh abis mampir ke blog Teh Friscaz ternyata teknik industri yaaa 😁😁 Wah kereeen 😍😍

      Delete
    5. Oiaa ada perang air ya kalo HMFT hihihi

      Wahhh apakah aku seperti anak Tekkim? hihihi Aku justru ga suka tekkim kak... Dulu circle TPB-ku pada minat masuk tekkim semuaaa (saat angkatanku, tekkim yang paling favorit). Cuma aku sendiri yang memilih TI hahaha

      Iyaa itu orang hebat-hebat bener ya kak. Aku sih cuma bisa manggut2 dan nyatet2 aja hahahaha

      Delete
    6. Iyaaa, krna tekim lumayan favorit kaaan 😆
      Perang air, dan berujung klo cwo2 diceburin k Indonesia tenggelam. Bar2 deh mereka 🤣

      Bener teh, aku udah nyatet aja kadang pas ujian masih banyak bingungnya 🤣 apalagi klo ditinggal tidur. Hahaha..

      Delete
  8. Kak Thessa dulu jurusan teknik ya? 🤭 Biasanya kalau jurusan teknik kan lebih banyak cowoknya hahahaha.

    Ternyata tokoh Keno terinspirasi dari paksu yaaa. Ahaayyy, co cuitt banget sih Kak Thessa 🙈

    Nggak nyangka ternyata umur kampusnya sendiri udah 1 abad ya. Berarti salah satu kampus legendaris nih 😁. Kak Thessa beruntung sekali bisa kuliah di sana 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa bener, Lia. Hehehe.. dulu di jurusanku ceweknya paling cma 20%, tp malah enak krna jd dilindungin bgd sama temen2 yg cowok 😆

      Iyaa, udah lama memang ini berdirinya. Sampai Pak soekarno dulu jg sempat kuliah di situ. Hehehe.. Terima kasih Lia, aku jg ngerasa beruntung bs masuk ke situ 😁😆

      Delete
  9. waaah ??? saya panggilnya mbak senior ini jadinya, saya mah alumni 2014 mbak. Ini serius - san, di ITB tidak ada KKN ??? tapi sayang ya mbak, biaya kuliahnya mahal banget belum tentu semua orang tua mampu memasukkan anaknya di kampus ITB tersebut. dan ??? berbicara akan jodoh, sudah banyak sih, faktanya bahwa banyak orang yang menikah dengan temannya sendiri atau kakak tingkatnya sayangnya waktu kuliah saya kutu buku banget boro - boro pacaran ngobrol sama teman seangkatan atau sama kakak tingkat aja sudah gemetar begitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak terlalu senior juga kok Tari, yang penting masih jiwa muda 😂😂
      Iyaa, di ITB ga ada KKN. Aku jg ga tau sbnrny kenapa ga ada KKN nya kaya kampus2 lain. Hehehe..
      Jodoh udah ada jalanny masing2 kok Tari, ga selalu dr temen kuliah 😉

      Delete
  10. Fakta nomor enam itu yang paling menarik mbak, tentang Sekolah Bisnis Manajemen yang mahasiswa nya tidak bisa ngupas buah mangga.😄

    Jadi ingat dengan artis yang katanya tidak bisa ngupas buah salak apalagi nanas.😁

    Yah, kalo orang orang kayak gitu seperti, Kalo Soal Duit Nyooh.😂

    Oh mbak Thessa dulu bagian tehnik ya, bagian tehnik apa mbak, bagian tehnik mesin apa tehnik perkapalan mbak?

    Sepertinya enakan tehnik perkapalan ya mbak, nanti bisa buat kapal, melaut lalu ketemu Popeye.😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang unik ya mereka di SBM Mas Agus. Hehehe.. Hal yg biasa menurut kita, ternyata belum tentu biasa buat semua orang yaa 😄😄

      Iya Mas Agus, aku sebenernya engineer. Hehehe.. Dulu aku Teknik Fisika. Nah klo teknik mesin itu yg terkenal cwe nya paling dikit. Kadang seangkatan ga nyampe 5 orang 😁.
      Eh btw klo inget sama kartun Popaye, anak sekrang tau ga ya sama Popaye? Kita kan jd ketauan anggkatannya krna tau Popaye ya 😂😂

      Delete
  11. mbak thessa, ku baru tau kalau sebutannya kampus ITB ini juga kampus gajah
    yang aku inget malah Universitas Gajah mada :D
    soal si dona, ini beneran ada ya? tujuannya kenapa harus ada intel ya mbak.
    apa mungkin karena duluu kan sering tuh demo demo mahasiswa kan ya

    hehehe enak juga ya nggak ada KKN, aku mau kalau begini hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaw mba Ainun, kita suka bilang kampus gajah. Walaupun sebutan ini ga populer buat orang diluar ITB ya, kalah nama sama UGM yg namamya memang ada gajahnya 😁
      Dona beneran adaa, hehehe.. Trus suka ngbrol berat2 misalnya tntng gerakan mahasiswa, tentang pengorbanan, dll. Kadang berasa dengerin orang berorasi 😆. Tp ya dia bukan intel pastinya, hehehe.. Itu hanya dugaan seru2an para mahasiswa aja. Dia sbnrnya orang yg agak terganggu pikirannya aja mba 😅.

      Wuaa malah mba ainun lbh milih ga ada KKN yaa 😆 Aku krna ga oernh, suka penasaran aja sana KKN orang2. 😁

      Delete
  12. Aku tadi sebelum baca-baca komen, ngebatin "kayaknya mba Thessa jurusan teknik" cuman gatau teknik apa wkwk, temenku anak teknik sipil juga jadi minoritas, seangkatan tuh ceweknya cuman berapa orang gitu.

    Btw aku bukan anak ITB tapi juga nggak ngerasain KKN mbak, kasian🤣🤣 adanya dulu magang 3 bulan di kantor milik salah satu kementerian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaa bener tebakanny Mba Endah, aku anak teknik yg sejurusan cweknya dikit 😆😆

      Toos sama, ga ada KKN.. Jadi aku cuma bs ngebayang2in aja klo ada yg cerita KKN krna ga sempet pernh mengalaminya. Hehehe 😆

      Delete
  13. Baca post ini jadi inget dulu optimis banget masuk ITB, tapi syg gagal😇
    Jadi, cukup berpuas diri dgn nganter sodara pas pertama jadi mahasiswi ITB...

    Bagus banget bunga warna kuning cerah... 

    Poin 7 itu bener banget mba Tessa...
    ITB kampus negeri biaya mahal..
    Saudara aku Fakultas matematika. Dapat beasiswa ke Belanda. Begitu slesai langsung menikah. Nikahny sama temennya sesama fakultas matematika😇
    Sekarang menetap di Australia.
    Jadi begitu, kebanyakan anak ITB menikah dg sesama temennya yaaa😆

    E tapi mba Thessa, aku mau nanya, apa bener 'mereka yg tidur aja bisa dpt A??' Hihihiiii

    Makasih mba Thessa, atas infonya. Dan, telah mengingatkan kembali kenangan ttg kampus ITB meskipun bukan alumni😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaa Mba Ike ternyata sempat pengen masuk ITB jg yaa 😍😍 Iya mba, memang dibandingkan universitas negri lain, semesteran di ITB agak lbh tinggi..
      Nah klo jodoh sesama ITB, itu dulu kita mikirnya krna di ITB cwekny dikit, jd udah diamankan duluan sama cowok2 ITB jg, kaya sepupu Mba Ike 😆😅

      Iyaa mbaa, curiga mrka tidur krna ngerasa ga perlu dengerin dosen, krna udah ngerti duluan. Ga habis pikir deh sama orng2 kaya gt, pinternya kebangetan 😆😂

      Sama2 Mba Ikee, makasii juga yaa udah baca postingan ini 😘

      Delete
  14. Baca postingan ini serasa diingatkan kembali tentang cerita-cerita tentang itb dari temanku. yaa walaupun dia anak unpad, tapi sering main ke itb. Selalu tertarik mendengar cerita tentang itb. Rasanya pengen punya keluarga yang sekolah di sana...hehhehehe

    aku pernah ketemu sama temanku di taman depan kampus itb. Kagum liat kampus itb. Waah, isinya orang-orang pinter. Rasanya langsung pengen jadi pinter juga..hahahhaha
    aku baca semua komentar yang ditulis di sini...seru juga pengalaman dari yang lainnya juga..hehhehee

    khan mbak thessa dari sumbar, berarti mbak thessa juga ikutan UKM (unit Kesenian Minang). Dulu temanku itu ikut gabung. Pernah ikut pentas nari juga...hehehheehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah senengnya denger Mas rivai ikut seneng mendengar cerita tentang ITB 😍 Sampai baca komen temen2 juga.. Makasi udah ikut keseruan bareng Mas 😁

      Taman yg diseberang kampus ya Mas? Itu namanya Taman Ganesha, yg katanya bahkan udah ada sejak sebelum ITB dibangun. Hehehe.. memang enak buat jd tempat ketemuan di situ. Abis itu k kantin di sebelahnya atau ke mesjid salman deh 😁

      Wuaa tebakannya bener bgd Mas Rivau 😆 Aku duku ikut UKM. Itu yg foto lg disebuah drama di atas, itu aku disalah satu pagelaran seni UKM. Hehehe.. Soalny aku ga bakat nari atau musik, jd paling di drama atau nge MC aja. 😆

      Eh btw jangan2 aku kenal nih sama temen Mas rivai 😆

      Delete
    2. iyaa, taman ganesha. Setelah itu numpang sholat di masjid salman. Dulu juga pernah sarapan di sekitar taman ganesha.
      Mbak thesa di itb kisaran tahun berapa...? mungkin aja kenal sama temanku..hhehehe

      Delete
    3. Aku angkatan 2005. Hehehe.. angkatan jebot 😆😆 Klo deketan angkatannya hrsnya kenal klo seunit gt. Tp curiganya angkatan bawah aku yaa..

      Delete
  15. Memang sih, kampus ITB tuh keren banget. Dulu temen di kota saya cuma ada beberapa yang masuk sini, dan langsung menjadi dongeng turun-temurun yang penuh dengan kekaguman ada temen seangkatan kuliah di ITB 😁

    Ini beneran Mbak, Dona Si Mata-Mata itu sebegitu terkenalnya di ITB? Keren juga popularitasnya😁

    Btw, masuk ITB kan udah keliatan keren banget kan, ternyata emang bener di atas langit masih ada langit. Di atas ITB masih ada ITB lagi yang dihuni sama mahasiswa jurusan bisnis 😆

    Saya dulu kalo ada guru baru di sekolah kebanyakan ngiranya lulusan ITB alias lulusan IKIP Tuh Biasanya 😁

    Selamat ya Mbak Thessa udah bikin buku lagi bareng alumni ITB yang lain. Pasti bakalan rame, soalnya banyak kan alumni ITB yang juga pada kepengen nostalgia, banyak juga orang2 yang pengen tau tentang ITB 👏👏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaampun jadi dongeng turun temurun gitu ya Mas 😂🤣
      Trus aku ngakak dong Mas Edo bilang IKIP Tuh Biasanya. Hahahha.. Tp memang guru2 banyak yg lulusan IKIP ya biasanya.

      Dona beneran ada, walaupun apakah dia bener2 mata2 hanya Tuhan dan Dona yg tau 😅. Namanya mahasiswa suka cerita konspirasi, pdhl mungkin Dona hanya orang stress yg suka lalu lalang kampus. Hehehe..

      Makasi banyak Mas Edo 😊 Iya nih, memang ini proyek keroyokan buat mengenang nostalgia dulu di kamlus gajah. Semoga bs menghibur pembaca, baik alumni ITB atau bukan 😁

      Delete
  16. Sebagai lulusan STM, saya dulunya mengidolakan banget yang namanya sekolah teknik.
    Mau ITB, ITS atau apapun yang tekniknya bagus, sayang nasibnya malah ke swasta hahaha.

    Dan sebalnya lagi, entah mengapa sekarang Institut negeri kok ya MUAHAAALLLL NYAAAAAA MINTA AMPUN HIKS!

    Saya dulu ngekos sama anak Unair, dia bilang masuk aja bayar ratusan juta, pas lulus juga nggak sempat kerja.
    Saya jadi berpikir, daripada kuliah di tempat gitu, mending sekalian swasta yang menjurus ke bisnis.
    Kayak di Sby yang terkenal itu Ubaya, Petra.

    Karena mahasiswanya selalu diarahkan untuk berbisnis, atau sekalian kayak ciputra hehehe *mamak Rey memang matre! hahahaha

    Btw betul sekali ya, teknik itu nggak kenal KKN, tapi KP, tapi kurang berkesan jadinya :D
    Oh ya, di kampus saya dulu, jacket himpunan biru itu Sipil, mesin orange atau merah ya kalau ga salah :D, mengikuti warna jurusan yang dipakai para wisudawan ketika wisuda itu loh :D

    eh itu warnanya seragam se Indonesia kan ya?
    Yang warna lingkar leher?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang skrng bbrapa universitas negri juga biayanya ngalah2in swasta ya Mba.. Tp enaknya itu, biasanya selalu ada beasiswa. Asal udah diterima masuk, ga ada ceritanya hrs keluar karena biaya..
      Wah mahal juga ya Unair sampe ratusan juta. Di ITB ga sampe segitu sih Mba. Feeling aku itu mungkin dia ikut jalur ekstension mba. Skrng kan universitas negri banyak yg gt, jalur ekstension kelasnya beda tp ijazah sama persis dg yg biasa.

      Owh brarti klo di Surabaya itu yg terkenal swastanya Ubaya, petra dan Ciputra yaa. Aku soalnya jarang tau di sana. Makasi infonya Mba Rey.

      Kayanya klo jaket itu per jurusan beda deh tergntng unversitasnya ya mba. Soalny klo di ITB, Sipil justru warna hijau. Hehehe..

      Delete