Monday 22 February 2021

5 Alasan Pecinta Fantasi Harus Membaca Buku Neil Gaiman

Halo semuanya 😁

Kembali lagi ke postingan dengan label authors. Penulis buku yang saya bahas pada postingan kali ini adalah penulis novel fantasi favorit saya, Neil Gaiman.
Pertama kali saya baca buku karya penulis ini dulu adalah yang berjudul Coraline, hampir sepuluh tahun yang lalu. Saat itu saya langsung jatuh cinta sekali dengan tulisannya, baik dari segi cerita dan gaya bahasa 😍.

Neil Gaiman adalah penulis yang lahir di Inggris, tapi sekarang menetap di Amerika. Pada awal karirnya, ia justru menulis beberapa buku nonfiksi seperti biografi. Pada tahun 1990, ia menerbitkan Good Omens yang ditulisnya bersama pengarang fantasi Terry Pratchett. Novel fantasi terkenal lainnya karya Neil Gaiman antara lain: Neverwhere (1996), Stardust (1998), American Gods (2001), dan The Graveyard Book (2008), The Ocean at the End of the Lane (2013), Norse Mythology (2017), dan beberapa novel lainnya.

Buku Neil Gaiman
Beberapa buku Neil Gaiman koleksi saya


Selain novel, Neil Gaiman juga menulis seri komik yang diterbitkan DC Comics berjudul
The Sandman. Buku ini telah terbit sejak tahun 1993 dan berlanjut sampai dengan saat ini, dan sudah mencapai 70an volume.

Neil Gaiman terkenal dengan cerita fantasinya yang dark, tapi memukau banyak pembaca. Buku-bukunya sudah banyak diterbitkan ke puluhan bahasa di dunia. Di Indonesia sendiri, buku Neil Gaiman diterjemahkan oleh pemerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Buku Neil Gaiman
Foto Om Nail Gaiman dapet dari Wikipedia

Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan lima alasan, mengapa para pencinta fantasi seharusnya mencoba membaca buku-buku karya Neil Gaiman:

1. Cerita yang sangat magical dan unik


Alasan pertama mengapa saya merekomendasikan untuk membaca buku karya Neil Gaiman untuk pencinta fantasi tentu saja karena cerita-cerita yang diangkat pada buku itu sendiri. Menurut saya, cerita yang diangkat sangat unik dan magical.

Banyak cerita fantasi biasa berputar di sekitar kebaikan melawan kejahatan, dan ada super villain yang harus dikalahkan. Sedangkan cerita Neil Gaiman tidak seperti itu. Cerita dan permasalahan yang diangkat cukup unik, contohnya :

Coraline
Pada cerita ini dikisahkan seorang anak bernama Coraline yang baru saja pindah ke sebuah flat tua bersama orang tuanya. Coraline yang sering merasakan kesepian karena kesibukan orang tuanya, tiba-tiba menemukan sebuah lorong yang membawanya ke tempat yang persis sama dengan flatnya, lengkap dengan orang-orangnya (tapi bedanya orang-orang di sana bermata kancing). Bahkan di tempat itu juga ada other mother dan other father yang sangat baik. Tapi benarkah mereka baik?



Stardust
Buku yang menceritakan petualangan seorang pria mencari bintang jatuh dan ternyata bintang jatuhnya adalah seorang wanita yang sangat cantik. Mereka kemudian berpetualang di dunia peri lengkap dengan hutan ajaib, penyihir jahat, dan raja yang berkuasa.

The Ocean at the End of the Lane
Menurut saya buku yang ini sangat aneh dan unik 😅. Menceritakan tentang seorang pria yang yang datang ke sebuah rumah teman masa kecilnya. Di situ ia dihadapkan dengan kenyataan, ternyata ingatan masa kecilnya tentang kejadian yang membuat temannya menghilang bukanlah seperti yang diingatannya. Cerita ini juga melibatkan penyihir-penyihir yang sudah sangat tua, yang bahkan sudah ada sebelum bumi diciptakan


Graveyard

Buku ini yang menceritakan tentang seorang anak dari bayi yang dirawat oleh hantu-hantu di sebuah kompleks pemakaman karena orangtuanya dibunuh oleh seorang penjahat. Anak itu diberi nama oleh para hantu sebagai Nobody Owens 😁

Itu hanya sebagian kecil. Selain itu juga ada buku Neverwhere tentang kehidupan gelap misterius di bawah kota London, dan banyak buku-buku menarik Neil Gaiman lainnya.
Dari beberapa contoh ini ,kebayang kan betapa uniknya ide yang diangkat oleh Neil Gaiman pada bukunya 😉


2. Buku untuk Berbagai Usia


Buku yang ditulis oleh Neil Gaiman ada yang untuk dewasa, tetapi ia juga banyak menulis buku anak. Selain Coraline dan Graveyard, ada juga buku yang bahkan bisa dibacakan bersama balita berjudul Fortunately, the Milk. Buku ini menceritakan seorang ayah yang harus pergi membeli susu untuk anak-anaknya makan sereal. Tapi sang ayah lama baru balik 😅 Pas ditanya kenapa lama, ayahnya mengatakan yang membuat dia begitu lama adalah karena dia tiba-tiba diculik oleh alien, masuk ke piring terbang dan berhasil kabur dengan naik balon udara bersama seekor dinosaurus. 😂 Buku ini ceritanya benar-benar absurd, tapi tetap saja saya sangat menikmatinya membacanya dan membacakannya buat anak-anak. 

Buku Neil Gaiman
Bukunya tipis, full ilustrasi juga. Jadi cocok buat baca bareng anak-anak.


3. Bukan Buku Berseri


Banyak dari buku fantasi yang beredar di pasaran saat ini adalah buku-buku berseri. Susah sekali menemukan buku fantasi yang berdiri sendiri atau stand alone. Padahal mungkin tidak semua orang mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan seluruh seri dari buku-buku tersebut.
Nah, untungnya buku Neil Gaiman ini sebagian besar bukanlah buku berseri. Jadi kamu bisa menikmati satu per satu bukunya tanpa perlu penasaran menunggu seri berikutnya terbit.
Oiya, yang berseri paling hanya komik Sandman yang diterbitkan DC Comics. 


4. Sudah Difilmkan

Kadang saat membaca suatu buku, kita penasaran Bagaimana visualisasi dari buku itu sendiri. Untungnya beberapa buku Neil Gaiman sudah ada yang diangkat ke layar lebar. Sehingga kamu bisa membayangkan visualisasi dari bukunya. 

Film animasi Coraline. 
Rating Imdb-nya 80an 😍

Film Stardust, dari buku Neil Gaiman berjudul sama


5. Rating Goodreads

Sampai tulisan ini diterbitkan, rating Goodread keseluruhan untuk Neil Gaiman adalah 4.12 dengan lebih dari 6juta pemberi rating. Dengan banyaknya orang memberikan rating di atas 4, pastinya kualitas dari tulisan dari Neil Gaiman sudah tidak diragukan lagi.

💖💖💖

Demikian lima alasan saya merekomendasikan untuk membaca buku karya Neil Gaiman, apalagi buat kamu pencinta fantasi.

Kalau kamu, apakah juga menyukai genre fantasi? Siapa penulis yang kamu rekomendasikan di genre favorit kamu? Share ceritanya di komen yaa 😉

💖💖💖

Sumber gambar
Foto buku : koleksi pribadi
Animasi gif : giphy.com
Foto Neil Gaiman : wikipedia
Foto film : imdb.com

51 comments:

  1. Komen dulu biar dapet pertamax
    Dibacanya ntar aja 😅😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat ya do, udah berhasil mengamankan pertamax 😆😁

      Delete
  2. Nama Neil Gaiman sih gak asing buat aku, tapi baru sadar kalau selama ini belum pernah baca satupun bukunya.... ya ampun hahaha 🤦‍♀️

    Tapi, aku baru tau kalo film Stardust itu dari buku Neil Gaiman karena kalo film ini sih kayaknya aku sendiri sudah pernah nonton meskipun udah lupa juga sih tepatnya kapan..

    Aku sebagai pembaca fantasi kayaknya random deh penulisnya, yang penting ceritanya seru pasti aku baca hahaha. Tapi sampe sekarang sih bukunya Rick Riordan yang paling banyak aku baca kalo diliat-liat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama sih Mba Tika, aku juga sebenernya juga random. Hehehe.. Tp kebetulan yg Neil Gaiman ini aku ngerasa cocok aja bacanya 😁 Mungkin kapan2 bs dicoba baca mba, krna bukunya ga berseri, jd bs nyoba baca satuan. Hehehe..

      Rick Riordan juga aku suka baca, tp blm banyak. Paling Percy Jackson. Auranya lbh fun mnrt aku klo Rick Riordan, klo Om Neil lebih dark ceritanya..

      Btw, Stardust memang udah lama filmnya Mba. Aku masih agak2 inget krna sering diputer ulang di HBO aja 😆

      Delete
  3. Aku pernah nonton coraline tapi sudah agak lupa jalan ceritanya, kalo ngga salah ibu bapaknya yang matanya kancing itu malah serem ya.

    Tiap kesini diracuni buku terus oleh mbak thessa, sepertinya aku harus cari e-book gratis novel Nail Gaiman nih.😆

    Aku pengin baca yang graveyard, sepertinya bagus nih soalnya ada hantu hantu yang merawat bayi.😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Awalnya ibu bapak satunya itu terlihat baik. Apalagi dibanding orang tua asli Coraline yg sibuk 😆 ternyata oh ternyataaa...

      Wuaa maap yaa Mas agus jd diracunin terus. Hehehe.. mudah2an kapan2 dikasi kesempatan buat baca karya Neil Gaiman ya Mas Agus. Graveyard baguus, dr bayi udah dirawat sama hantu. Jd klo oas siang anakny main sndiri krna hantu2ny pd hilang kan 😅 Aneh tp baguus..

      Delete
  4. Saya belum pernah baca satupun karya dari Neil Gaiman ya memang ngga begitu suka baca genre fantasi. Tadi saya coba searching di google komik karya Neil Gaiman yang diterbitkan oleh DC saya pikir komik superhero ternyata bukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Mas Herman ga begitu suka genre fantasi yaa. Klo aku suka bgd..hehehe.. Yg Sandman terbitan DC komik sayangnya aku blm baca nih, kayanya bagus. Katanya itu satu2ny komik yg masuk jd New York Times Best Seller 😁

      Delete
  5. Aku baca Coraline, Fortunately The Milk dan Graveyard Mba Thessa, dan sukaaa. Memang kerasa banget fantasinya tulisan-tulisan Om Neil Gaiman tuh. Aku suka banget Fortunately The Milk ini ceritanya absurd tapi nyenengin bacanya yaa Mba 😍

    Aku baca buku-bukunya Neil Gaiman ini gara-gara nonton Coraline siih dan suka sama ceritanya, ternyata versi film dan buku ada sedikit perbedaan yaa? Aku ngerasa bukunya sedikit lebih dark karena di situ Coraline bener-bener sendirian menghadapi the other side itu, kalau di film kan dia ada temennya (lupa namanya). Tapi visualisasi filmnya luar biasa creepy, habis nonton suka kebayang-bayang ada beneran ga yaa makhluk-makhluk yang sama persis seperti kita tapi matanya dari kancing 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asiiikk ketemu sesama penggemar karya Neil Gaiman. Tos Mba Eyaaa 😍😍

      Fortunately The Milk memang absurb bgd yaa 🤣🤣 Masa iya mau beku susu aja petualangannya jd panjang begitu. Hahahha..

      Jd Mba Eya justru nonton filmny dulu baru baca bukunya yaa? Klo aku malah baca bukunya dulu. Dan memang ada bbrapa beda antara film n buku. Tp auranya sama, dark 😆😆 Dan perciiiss mbaaa, aku jg sejak baca itu klo liat kancing item gede suka kepikiran, mungkin ga ya dibalik tembok kita ada dunia lain yg orng2 bermata kancing gt. Hehehe.. segitunya yaa karya Om Neil sampe bikin kita kebayang2 yaaa 😆😁

      Delete
  6. Saya belum pernah membaca buku fantasy sampai saat ini, kalau nonton film nya sih sering.
    Tapi kata teman-teman lebih terasa kalau membaca lebih mantap daripada menonton jika sudah di filem kan.., bgtu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jd penikmat film2 fantasi juga ya mas? 😁 Memang ga semua sama dg bukunya sih, tp tetep seru biasanya krna bs memvisualisasikan bayangan kita tntng cerita di bukunya. Hehehe..

      Delete
  7. mba thessa aku uda nonton coraline dari jaman zebot ternyata oh ternyata di balik layarnya adalah beliau ya xixixiix

    aku tuh suka suasana yang digambarkan dark dari film coraline, terasa menyayat dan efeknya tuh unik...yang 2 karakter ibu ibu tetangga, bapak bapak yang hobi akrobat, yang si hantu di balik pintu dan semula dikunci rapet...trus gambaran makanannya oh my God...pas si ibu bermata kancingnya pura pura jadi malaikat sebelum keluar taringnya dan bermaksud jahat pada coraline...untung ada kucing item itu...

    ReplyDelete
  8. jadi inget ayam kalkun n makanan yang dibijin si ibu bermata kancing, keliatan detilll terus taman labu yang disulap pas ebding ending...bagus animasinya...klo bukunya malah aku lom baca

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang film lamaaa sih itu Mba Nita, sejak 2009. Hehehe.. jaman zeboot yaaa 😆
      Bener bangeet, nuansa filmnya dark bangeet. Kaya dibukunya. Itu animasi stop motion, dan setuju itu makanannya detail bgd. Apalagi pas awal2 Coraline ketemu other mothernya, mereka kan yg baik bgd sampe kasi makanan yg enak2 gt, dan bener kaya kata mba nita, super detail itu makannya di stop motionnya yaaa 😍

      Bukunya jg lbh jadul lg mba, agak susah jg nyarinya skrng. Ga terlalu tebel juga..

      Delete
  9. Keren ya ...sampai novelnya difilmkan. Dibintangi aktor dan aktris ternama pulak.
    Dari kesemua novelnya aku baru cuma membaca Stardust dan saat itu sebelum difilmkan aku sudah menebak kalau novel ini bakalan nantinyw difilmkan. Dan ternyata memang benar adanya.

    Prestasinya om Neil Gaiman hampir mirip sama prestasi tante JK Rowling.
    Sukses di buku juga sukses di film.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Mas Hinawan. Yg Coraline aja pengisi suarany waktu itu Dakota fanning
      Wah Mas Himawant udah baca stardust yaa? Aku malah dulu nonton filmnya dulu, baru baca bukunya 😁 Lbh magical bukunya. Yg di film, ga samua makluk ajaib di dunia peri nya muncul. Keterbatasan durasi jg kali yaa. Heehhe..

      Iya, sukses di buku n filmny. Keren2 memang orng dg imajinasi kaya JK Rowling n Neil Gaiman ini yaaa... 😁

      Delete
  10. Orang luar negri emang keren-keren ya kalau bikin cerita tentang Fantasi. Pikirannya bisa travelling kemana-mana tapi kita yang baca tetap merasakan keseruannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Mas. Imajinasi mereka memang luar biasa yaa. Bikin kita yg baca serasa ikut berpetualang 😁

      Delete
  11. Sama seperti kata Kak Tika, nama Neil G. nggak asing di telingaku tapi aku malah belum pernah baca bukunya satu pun 😂 tapi ada 1 bukunya yang aku tahu karena ada seriesnya di Amazon Prime, yang judulnya American Gods. Kak Thessa udah pernah baca?

    Habis baca tulisan Kakak ini, aku jadi pengin baca Caroline 🤣. Memang ya, Kak Thessa ini jago banget bikin ngiler orang 🤣. Aku coba cari di iPusnas atau GD ah, berharap ada buku Caroline ini atau buku Neil lainnya 🙈. Buku Neil ini kebanyakan genre Young Adult juga kah, Kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. American gods ada TV seriesnya memang Lia. Dan katanya itu seriesnya baguus. Tp krna aku pengen baca bukunya dulu, jd aky ga nonton filmnya. Itu yg di foto aku di atas, bukunya yg tumpukan paling atas, paling tebel, jd sampe skrng masih segel nunggu antrian buat dibaca 🤣🤣

      Maap yaa jd diracunin buat nyari buku Om Neil 😆😂 Coraline itu ringan tp dark, bukuny jg ga tebel. Sayang buku agak lama, jd ga tau ada atau di GD atau ga. Mudah2an ada yaaa.. soalnya klo di ipusnas aku pernah nyari, ga ada buku2 Neil gaiman. Huhu..

      Dia banyak nulis buku anak, tp klo yg terjemahannya kebanyakan young adult Lia. Kaya Stardus, Neverwhere, The Ocean on the end of the lane, dll. Semoga kesampaian buat baca yaa Liaa 😍😍

      Delete
    2. Nanti kalau Kakak udah selesai baca American Gods, jangan lupa diulas yaw 😘

      Tadi aku udah lihat di GD dan iPusnas, buku Neil G. Ada beberapa tapi yang paling aku ingat yang Mitologi Nordik wkwkwk. Yang Caroline sayangnya nggak ada padahal itu yang paling ingin aku baca 🤣

      Delete
    3. Siaap, ntar bakal diulas 😁 (kalau udah beres dibaca 🤣🤣)

      Iyaa, Coraline itu soalny aku inget termasuk buku Neil Gaiman awal2 yg diterjemahin sama GPU, jd udah agak lama memang. 😅

      Delete
  12. Nice post, Thessa!

    Sejauh ini kalau Neil Gaiman aku baru baca Good Omens (serial TV adaptasinya bagus!), The Ocean at the End of the Lane, dan Neverwhere. Rata-rata kisah fantasi karya Beliau memang cenderung dark ya. Dari tiga buku di atas aku paling suka The Ocean at the End of the Lane dengan cerita bittersweet-nya. Di TBR sendiri masih harus baca American Gods, tapi bukunya tebal :') Sudah terintimidasi duluan xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasii Kak Farah 😍
      Aku malah blm baca atau nonton yg Good Omens 😅 Lagi hunting bukunya jg, lg ngelengkapin koleksi buku2 Om Neil nih aku.. Trus aku liat reviewnya memang bagus yaa itu Tv Series Good Omen.

      Yaampun The Ocean at the and of the lane itu endingnya bikin bengong ga sih kak? Aku beres baca kaya bengong gt, 'eh kok bs gini, eh jadi temennya selama ini ternyata ...' 😆😆 Keren bgd emang imajinasi nya 😍
      American Gods punya aku malah masih segel 😅 Nunggu antrian dibaca (paling akhir krna liat tebelnya 😆)

      Delete
    2. Kalau Thessa sedang mencari tontonan ringan & menghibur, aku sangat merekomendasikan serial TV Good Omens, sih 😄 Novel & serial TV-nya 10/10 hehe.

      Delete
  13. Baru baca yang Stardust itupun karena nonton filmnya duluan mbak Tessa. Coraline itu yang agak membingungkan meski adaptasi filmnya dengan stop-motion, kayaknya saya juga mesti baca bukunya juga deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa 😁 aku juga baca Stardust karena nonton filmnya dulu. Coraline Memang filmnya stop motion agak Dark gitu, paling enak memang baca bukunya dulu Mbak. mudah-mudahan suatu saat kesampaian buat baca bukunya ya Mba annisa 😊

      Delete
  14. Mba Thessaa, akutu sering dengar nama Neil Gaiman. Entah mengapa aku kiranya dia penulis genre horor seperti Stephen King, ternyata malah lebih ke fantasi ya 😆

    Fix aku penasaran dengan Coraline. Apa jadinya ketemu orang bermata kancing huhuhu

    Karena rekomendasi ini datang dari pecinta genre fantasi, nggak ada salahnya nih nanti ngulik novel-novelnya Neil Gaiman 😁 makasih banyak, Mba Thessa! ❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena bukunya yang agak dark, jadi terkesan cerita horor yang Mbak. Walaupun sebenarnya ini genre ke Fantasi 😆

      Mudah-mudahan pada saat kesampaian buat baca bukunya Om Neil ya mbak. Mungkin bisa dimulai dengan buku Coraline tentang orang di dunia lain yg bermata kancing 😆

      Masama Mba Janeee, makasi juga udah baca 😍💖

      Delete
  15. Kak Thessaaa. Aku susah banget memulai baca buku fantasi entah ,kenapa ya? Aku suka bertanya-tanya sendiri. Karena kayaknya hampir semua genre buku yang pernah kubaca cuman fantasy yang paling susah memulai 😅 tapi selalu penasaran sama premis cerita fantasi lol.

    Neil gaiman ini udah sering aku liat di TL Twitter. Oiya aku sempet penasaran sih sama Neverwhere kayaknya lumayan cocok di aku tapi entah kapan ingin mencoba membaca kembali genre fantasy 😥

    Anywaaay kalo John Connolly kak Thessa pernah baca bukunya? Kayaknya dari yang aku pernah baca review dari buku2nya John.C ini juga termasuk fantasy 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang tiap orang punya genre yg bikin nyamannya masing2 yaa 😆😆 Klo mba reka susah baca buku genre fantasy kalau aku malah lebih susah baca buku genre thriller kaya Mba reka 😆. Terasa terlalu berat aja dipakai mikir kalau baca Thriller. Hehehehe..

      Neverwhere menurut aku agak berat kalau dibandingkan buku-buku Neil Gaiman yang lainnya. Kalau mau nyoba yang ringan bisa dari buku-buku Stardust atau Graveyard dulu mba saranku 😉

      John Connolly aku juga bacaaa. Yaampun itu bukunya yg The Book of Lost Things itu bagus banget menurut aku. Mba reka baca ga?

      Oiya, Om neil memang aktif sosmed, twitter n instagram. Makanya mungkin Mba reka sering melihat dia mondar-mandir di timeline twitter 😁

      Delete
    2. hohoho betul kak betul. Tapi seru juga kalo liat masing-masing pembaca yg punya genre nyamannya sendiri ,jadi kalo nyari referensi buku fantasy tinggal tanya kak Thessa aja hihihii

      nah, aku sudah memasukkan buku itu ke wishlist kaaak. wah sampe kak Thessa bilang bagus banget ya. uhu semoga bisa terbaca di tahun ini, pengin banget nyoba satu aja buku fantasy haha. Sip, terima kasih kak Thessa untuk rekomendasinya, aku catat dulu, siapa tau nanti bisa dibaca hehehe ><

      Delete
    3. Asiik, Kak Reka mau mulai baca2 buku fantasi. Nanti jangan lupa share di blog ya Kak 😍
      Sama2, makasii juga kak Reka 💖💖

      Delete
  16. Aku sering denger nama Neil Gaiman, tapi terus terang belum pernah baca bukunya. Dari cerita mbak Thessaa di sini, ternyata genre-nya menarik untuk aku, fantasi. Aku coba baca bukunya ah.
    Terima kasih ceritanya ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sering denger memang namanya ya Mbaa.. Iyaa, genre fantasi, agak dark tp magical bgd 😍 Mudah2an kapan2 kesampaian buat baca bukunya ya Mbak.

      Sama-sama mba dinii 😍 terima kasih juga udah baca postingan ini

      Delete
  17. Saya belum pernah dengar ini orang, hanya thanks saja sudah beri rekomendasi..

    ReplyDelete
  18. Neil Gaiman memang panutan. Kalimaylt pembuka cerpenku yang terbit di koran lokal terinsipirasi dari salah satu kalimat Gaiman: "black as night, sweet as sin". Aduh, keren pisan.

    Saya belum nonton film-film adaptasi Neil Gaiman. Mungkin belum. Dulu, saya sempat tertarik nonton American Gods dan Good Omens. Tapi ketimbun film dan series lain. Ha ha ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaa, Mas Rahul cerpennya diterbitin di media cetak? keren 😁 #salahfokus

      Kereeen bgd memamg itu kata2 Neil gaiman. Mas rahul paling suka bukunya yg mana yg udah dibaca?

      Aku jg baru nonton Stardust n coraline aja. Yg lainnya nanti aja nontonny klo udah baca bukunya 😆

      Delete
    2. Iya kak Thessa, terbitnya 2019 lalu. Saya mah apa atuh kalo sama kak Thessa yang bikin buku. Ha ha ha.

      Saya sendiri malah belum baca bukunya. Saya baru baca cerpennya yang judulnya Other People, diterjemahkan Akbar Yoga. Sekali waktu, saya pengen baca bukunya, tapi belum sempat juga kebeli. Kasusnya sama kayak Harpot kemarin, karena belum baca bukunya, saya nahan diri untuk ngga nonton dulu filmnya. Ha ha ha. Penyakit memang. Sudah ngga baca bukunya, nahan diri untuk nonton filmnya. Akhirnya ngga baca sama ngga nonton deh

      Delete
  19. Saya sukaaa sekali sama Stardust, tetapi saya lupa lebih duluan mana antara baca buku atau filmnya, ehehe.

    Coraline seru tapi serem. Sudah baca buku dan nonton filmnya juga. Kalau ini saya ingat lebih duluan baca bukunya, hihihi.

    Neverwhere ini bikin gemes bercampur kasian sama tokoh utamanya. Buku berseri kalau tak salah ya. Saya baru baca buku pertama.

    The Ocean at The End of Lane saya lupa bagaimana ceritanya. Absurd seingat saya. Gak paham-paham amat juga waktu membacanya dulu, hahhah, *selfkeplak*

    Sisanya belum pernah baca. Sepertinya saya nanti mau memasukkan yang Graveyard deh ke antrian baca, sepertinya seru XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah berarti Mba Ira udah baca 4 buku Neil Gaiman yaa 😍😍 Stardust memang menarik yaa, hehehe.. Nah Coraline dark memang, 😅 Neverwhere aku blm baca sequaelnya, blm ada terjemahannya kayanya yaa..
      Nah walaupun The Ocean at end of the lane itu absurd bgd, aku sukaaa. Walaupun beres bacanya pake bengong dulu. Hehehe..

      Mudah2an kesampain baca Graveyard ya Mba. Feeling aku Mba Ira bakal suka, kan kita sama suka buku anak tipe2 kaya begini. Hehehhe 😁😍

      Delete
  20. pas aku baca tulisan coraline, kirain mba thess salah tulis, caroline kali, pikirku. wkwk. ternyata emang coraline. wkwk akunya sotoy

    ini namanya masih agak asing buatku mba thess, tapi kalau film judulnya stardust itu kayaknya aku pernah nonton deh. Tapi tetep aja lupa ceritanya.

    Aku mau coba cari juga deh ini buku dan filmnya, kali aja weekend ini bisa ditonton, hihi

    makasih buat reviewnya mbaaak thesss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang orang2 banyaknya Caroline yaa, jd nama Coraline jd agak unik jg 😆 Mungkin penulisnua sengaja biar ga pasaran. Hehe..

      Iya mba, coba aja cari siapa tau ada yg menarik. Hehehe.. Bbrapa buku anaknny jg ada yg bs dibaca bareng Nahkla. 😉

      Masama Mba Ghinaaa.. Makasi jg udah bacaa.

      Delete
  21. Eh bener mba Thessa, ada beberapa film yang diangkat dari buku karya Neil Gaiman. Banyak yang suka dengan karya2nya. Daaan, aku salah satu penggemarnya😇

    Buku tentang American Gods juga terkenal spt karya2 dia yang lain. Imajinatif dan sarat mitologi. Dan hebatnya diangkat jadi serial televisi. Udah itu si om Neil tangani langsung (disupervisi).

    Thanks mba Thessa postnyaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaa Mba Ike jg penggemar Neil Gaiman yaa? Tooosss 😍
      Nah yg American Good aku blm baca bukunya. Huhu.. Jd aku menghindari nonton filmnya duluan. 😆 Tp reviewny memang pd bagus bgd sih. Dan kabarnya Neil Gaiman memang lngsng turun tangan di filmnya.

      Masama Mba, thanks jg udah mampir dan berbagi keseruan 😍

      Delete
  22. Aduh nambah lagi nih buku-buku "want to read", tapi belum bisa beli. 😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maap yaa Mas Nandang, dikomporin buku terus setiap mampir ke sini. Hehehhe.. 😆😆

      Delete
  23. Saya tahunya film Coraline dan stardust dong, malah baru ngeh tentang Neil Gaiman, ketahuan banget ya si mamak Rey sekarang malas baca banget hahaha.

    Btw, sepertinya memang kebiasaan mempengaruhi minat kita ya, selama sakit kemarin, saya coba buka ipusnas dan ijakarta, coba cari novel yang bagus, saya asal aja tuh cari novel yang penulisnya terkenal, tapi yang terjadi, baru bab 1 atau 2, saya udah bosan.

    Padahal novel-novelnya bagus, kayak novelnya siapa lagi ya namanya, yang judulnya tuh nama Negara, ada Korea, London dan sebagainya.
    Saya baca yang Korea ya, kek nonton drakor bangeeett hahaha.

    Tapi saya nggak menyerah, saya cari-cari buku lainnya, akhirnya ketemu.
    Ternyata selera baca saya sekarang dipengaruhi oleh kebiasaan saya membaca tulisan-tulisan di blog, jadi saya suka banget baca buku yang kisah nyata, mirip curhatan.

    Kayak bukunya Winka Lusia, itu bahasanya sooo blogging banget.
    Saya baca dong sampai selesai, hanya dalam 2 jam doang hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wajar kok klo baru denger Mba Rey. Nama Neil Gaiman itu harum di penikmat cerita fantasi. Klo bagi yg lain biasanya tau karyanya yg udah di filmin aja. Hehehe..

      Bener bgd Mba Rey. Bacaan pasti tergntung minat masing2. Dan enaknya di digital library kaya Ipusnas gt, klo ga suka tinggal cari yg lain. Segampang itu, beda sama dulu klo mau baca hrs ke toko buku dulu buat nyari bukunya kan 😆😆

      Wah aku blm pernh nih baca karya Winka Lusia, kapan2 aku cari deh. Makasi rekomendasinya Mba Rey 😊

      Delete