Friday 3 December 2021

10 Cara Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dari Buku Robin Sharma

Apakah buku nonfiksi pengembangan diri yang akhir-akhir ini kamu baca?

Terdapat salah satu buku nonfiksi menarik karya Robin Sharma, berjudul The Monk Who Sold His Ferrari. Dari judulnya saja udah menarik, kok bisa seseorang menjual Ferrari miliknya agar bisa jadi orang yang lebih baik?

Buku ini mengisahkan tentang mantan pengacara bernama Julian Mantle yang melepaskan diri dari hidup melelahkan yang dijalaninya. Ia bahkan menjual Ferrari dan seluruh harta bendanya dan memulai perjalanan ke India. Di sana lah ia belajar tentang tujuh kebajikan Sivana yang dijelaskan satu-persatu di buku ini. Tujuh kebajikan Sivana yang akan membantu kamu untuk  menjalani kehidupan yang lebih bahagia, lebih bermanfaat dan tercerahkan.

Kali ini saya tidak akan menceritakan tentang tujuh kebajikan Sivana. Cukup panjang  soalnya kalau dijelaskan satu-satu. Heheheh.. Kali ini saya hanya akan cerita tentang kebajikan Sivana yang ketiga, yaitu Kaizen.  Dalam bahasa Jepang, kaizen berarti peningkatan yang konstan dan tidak pernah berakhir. Untuk hidup lebih baik, kita perlu terus berkembang untuk berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana bisa menjadi lebih baik? Kadang kita kalau sudah terkukung rutinitas, jadi lupa untuk meningkatkan kualitas diri.

Sibuk soalnya, mana sempat belajar... Kurang lebih pasti seperti itu yang ada di pikiran kita kan 😆Itu sih sama saja dengan pemotong kayu yang mengatakan tidak sempat mengasah gergajinya karena sibuk menggunakannya untuk memotong kayu.

Terdapat 10 hal yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengembangkan hidup menjadi lebih baik, yaitu:

  1. Ritual of Solitude : cari waktu untuk mendapatkan ketenangan sejenak dari rutinitas.  Ini dibutuhkan untuk mengistirahatkan otak dan kembali mengasah kreatifitas. Mungkin kamu bisa mengalokasikan sedikit waktu di akhir pekan dengan sendiri di kamar dan mengistirahatkan diri.
  2. Ritual of Physicality : fisik juga harus dijaga dengan baik, coba rawatlah tubuh dengan olahraga ringan dan hidup sehat
  3. Ritual of Live Nourishment : atur pola makan yang sehat dan perbanyak konsumsi sayur dan buah. Karena setiap makanan yang masuk ke tubuh itu sangat tmennentukan kondisi tubuh kita. Say no deh sama minum boba setiap hari, atau makan junk food terus 😆
  4. The ritual of abundant knowledge : jangan pernah berhenti belajar dan menambah pengetahuan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar sesuatu yang baru, atau mengupdate ilmu yang sudah ada. Salah satunya bisa dengan banyak membaca buku, atau ikut training-training online atau sesimpel dengerin podcast yang bermanfaat
  5. The ritual of personal reflection : alokasikan waktu untuk lebih mengenal diri sendiri. Kadang kesibukan membuat kita lupa merefleksikan apa yang telah kita lakukan selama ini. Coba ingat-ingat kembali, apa yang telah dilakukan, atau ingin dilakukan. Apa wishlit kamu yang masih ingin dicapai? Oiya, salah satu cara mudah untuk refleksi diri juga bisa dengan membuat jurnal.
  6. The ritual of early awakening: bagaimana kondisi kamu di pagi hari, akan mempengaruhi kondisi kamu sepanjang hari loh. Jadi, bangunlah pagi-pagi dengan semangat, sambil coba memikirkan, kalau ini menjadi hari terakhir kamu di dunia, bagaimana kamu akan menjalaninya? Pastinya tidak dengan tidur sepanjang hari kan.
  7. The ritual of music: mendengarkan musik yang menyenangkan akan membantu mengatur mood. Jadi, pasanglah musik-musik favorit, selain untuk mengatur mood juga bisa untuk menambah semangat dalam beraktivitas
  8. The ritual of spoken word: selalu ucapkan kata-kata positif, karena afirmasi positif akan mempengaruhi kualitas hidup. Ngerasa ga sih kalau orang isinya ngeluh terus bikin hidup jadi sumpek? Hehehe.. Jadi, lebih baik isi hidup dengan kalimat-kalimat yang menyenangkan 😍
  9. The ritual of congruent character:  jalani hidup dengan karakter yang baik seperti penuh kejujuran, kesabaran, dan kebaikan. Menjalani hidup dengan karakter yang baik akan membawa kebahagiaan. Termasuk berbuat baik kepada orang lain juga akan membawa kebaikan yang sama untuk diri kita loh.
  10. The ritual of simplicity: hiduplah dengan lebih sederhana dengan mengurangi hal-hal dan barang-barang yang tidak berarti dalam hidup. Ini juga cocok dengan yang pernah dibahas Fumio Sasaki tentang hidup minimalis. Dari pada sibuk mengurusi barang-barang yang tida bermanfaat, lebih baik waktu digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat

Baca juga : Ketakutan Saya Saat Membaca Buku "Goodbye, Things:Hidup Minimalis Ala Orang Jepang"

Bagaimana menurut kamu 10 cara di atas? Kira-kira cara yang mana nih yang mau kamu coba praktekkan terlebih dahulu? Share di komen yaa...

11 comments:

  1. Woaaaah, ritualnya okay semua, mba Thessa 😍

    Jadi bingung mau pilih yang mana, but honestly, saya pribadi sedang belajar satu persatu hal yang mba Thessa jabarkan di atas dalam hidup saya sehari-hari, tujuannya agar punya kualitas hidup lebih baik, at least berproses dan upgrade 😆 By the way, saya setuju sama analgoi mba Thessa bahwa kita hidup sebisa mungkin terus berkembang, jangan sampai stuck di satu tempat, macam gergaji kalau nggak terus-terusan diasah bisa tumpul nanti kitanya 😁🧡

    Thanks for sharing mba Thessa, me likeeeey ~ saya mau ijin print yah, 10 ritual di atas di kertas untuk saya simpan dalam buku journal agar dapat saya baca incase saya lupa 🙈 hehehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh dong Mba Eno, buat diprint. Aku pun nulis ini di blog juga sebagai pengingat buat diri sendiri. Hehehhe...

      Bener mba. Kadang kita terlalu asik dengan rutinitas, sampai lupa kalau sebenarnya kita jalan di tempat dan tidak ada perkembangan yang berarti. Jadi memang kita harus berusaha untuk selalu upgrade ilmu.

      Sama2 Mba Eno, semoga bermanfaat yaa mbaa ^^

      Delete
  2. Ada beberapa poin yang sering aku terapkan juga mbak, tapi bagian yang up and down tuh makan sehat dan tidur malam yang kurang.

    Makan pun liat menu si balita dulu tapi emang seusia menuju 30an wajib minimal sayur, aku tim pemilih buah hehe.

    Tidur malam juga minimal 7 jam dan istirahat siang juga wajib sekarang, karna itu tadi ikutin jam tidur balita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah keren mba, sudah menerapkan most of the list 😍 Aku kalau makan yg masih peer bgd nih, masih banyak goreng2 n sedikit sayur. Huhu.. Padahal umur segini harusnya udah mulai lebih aware yaa.
      Mantab mba, bisa tidur 7 jam. Anakku malah hobinya begadang 😆 Jadi aja mamanya pagi2 suka zombie pas bangun.. 😅

      Delete
    2. Alvi kmrn sempet jam tidur malam kurang, alhasil pengaruhnya dipencernaan mbak😭😭

      Delete
  3. Yg trakhir mba thess. Aku pengen bangettttt coba. Jadi ingr Ama vlog nya Nash daily , di mana dia itu ga dipusingin lagi Ama baju. Semua bajunya cuma kaos hitam Thok. Jadi tiap hari ya itu2 aja, ga pusing milih 🤣🤣🤣. Naaah aku nth kenapa Yaa, akhir2 ini pengen begitu mba. Kemarin beresin lemari, banyak bgt baju yg LGS aku singkirin , ntr utk dihibahin aja , dan jadi kepikir buat beli baju yg simple, tapi berkualitas supaya awet lama, dan nyaman. Ga usah yg model macem2, toh aku tipe yg ga suka DTG ke pesta. Kalo bisa ga DTG, aku selalunya ga DTG. Cukup KSH angpao 😁. Rasanya hidup dengan sederhana gitu LBH nyenengin sih. Ga pusing Ama barang2 yg lebih banyak menggoda mata, tapi ga ada gunanya di pake 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pun sejak baca buku tntng Hidup Minimalis nya Fumio Sasaki mulai dikit2 menerapkan. Dulu klo mikirnya panjang bgd klo mau keluarin baju2 yg ga kepake, skrng bisa sedikit lebih gampang. Ga langsng sih, namanya juga proses kaann. Hehehe..
      Sama juga kaya Steve Job ya Mba, baju nya juga kan itu2 aja modelnya, jd dr pd sibuk memikirkan tntng baju, mereka lbh pake pikirannya untuk memikirkan hal lain yg lbh bermakna..

      Delete
  4. nomer 7 hampir tiap hari aku lakukan, nyetel musik nggak pernah berhenti, di kantor, dirumah juga gitu.
    semacam obat. Nggak tau heran aja, dari dulu,musik udah kayak it's my life

    waktu kuliah juga suka dengerin radio, non stop kayaknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi klo musik yg kita suka, atau yg liriknya kita banget, wah itu mood booster bgd deh ya mba. Hehehe... bener kata Mba Ainun, bisa nonstop itu diputernya ^^

      Delete
  5. Semuanyaaaaaa. Tapi yang paling PR sekarang ini tuh poin keenam, tentang bangun pagi. Belakangan aku lagi suntuk gitu, Mba. Bangun pagi bawaannya cembetut aja, kurang tidur karena bocah-bocah lagi pada rewel, huhuhu. Bangun pagi pun agak challenging buatku sekarang ini. Padahal sebelumnya aku udah sempet rutin bangun pagi, karena udah ngerasain manfaatnya bangun pagi tuh badan lebih seger, yaa. Terus banyak yang bisa dikerjakan tanpa terburu-buru.

    Terima kasih sekali udah sharing di sini, Mba Thessa! Bisa jadi self-reminder buat aku 😊

    Btw, aku juga lagi baca satu buku non fiksi judulnya Joy on Demand (Chad Meng Tan), Mba Thessa pernah baca kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo aku malah klo weekend emang pengennya bangun siang gt mbaa. hehehe.. Brasa beraaat bgd mau bangun pagi klo hari libur tuh. Padahal harusnya bangun pagi, dan malemnya jangan tidur kemaleman. Mungkin krna malem kita juga tidurnya ga bisa cepet kali ya mba, makanya pagi bawaannya susah bangun early. hehehehe.. :D

      Sama2 Mba Janeee, makasii juga udah baca ^^

      Joy n Demand ya? Aku blm baca mba. Wuaa pengen nyari juga jadinyaa.. Belakangan lg on the mood baca2 buku pengembangan diri soalnya nih..

      Delete