Selamat akhir pekan semuanya!
Pada weekend kali ini, saya akan rekomendasikan salah satu genre buku favorit saya, apa lagi kalau bukan genre fantasi. Bukan sembarang fantasi, tapi sekarang kita akan bahas buku fantasi anak, tapi juga sangat menarik untuk dinikmati oleh semua umur.
Karena buku fantasi anak, cerita pada buku-buku ini relatif ringan, ukuran bukunya juga relatif kecil dibanding novel umumnya, tidak terlalu tebal, dan yang paling utama, tentu saja ceritanya magical dan menarik.
Berikut rekomendasi novel seri fantasi anak yang menarik untuk semua umur:
1. The Chronicles of Narnia karya CS Lewis
Buku pertama adalah seri klasik karya CS Lewis berjudul Chronicles of Narnia. Klasik karena buku ini ditulis sejak tahun 1950 sampai 1956. Menceritakan tentang 4 orang kakak beradik bernama Peter (13 tahun), Susan (12 tahun), Edmund (10 tahun), dan Lucy (8 tahun) yang tidak sengaja menemukan lemari ajaib di rumah Profesor Digory Kirke. Mereka waktu itu dikirim ke rumah sang profesor untuk menghindari pengeboman di London saat perang dunia ke-2.
Ajaibnya, saat mereka masuk ke lemari itu, mereka masuk ke dunia ajaib penuh salju bernama Narnia. Di sana mereka bertemu singa perkasa bisa berbicara bernama Aslan, dan harus membantu rakyat Narnia (yang terdiri dari hewan-hewan dan makluk ajaib) melawan ratu jahat. Ajaibnya lagi, waktu yang mereka habiskan di Narnia tidak sama dengan yang ada di dunia nyata. Bisa jadi di Narnia mereka habiskan bertahun-tahun, saat mereka kembali lewat lemari, tau-tau baru beberapa menit berlalu.
Total buku pada series ini ada 7. Menceritakan pengalaman yang berbeda mereka. Pada sebagian buku, mereka komplit ber-4 berangkat ke Narnia, pada beberapa buku yang lain ada yang hanya sebagian misalnya hanya Lucy dan Edmund. Berikut 7 buku pada seri ini:
- The Lion, the Witch and the Wardrobe (1950)
- Prince Caspian (1951)
- The Voyage of the Dawn Treader (1952)
- The Silver Chair (1953)
- The Horse and His Boy (1954)
- The Magician's Nephew (1955)
- The Last Battle (1956)
Adakah dari teman-teman di sini yang sudah membaca Narnia? Atau kelau belum, sudahkah kalian nonton filmnya? Karena buku ini telah diangkat menjadi film layar lebar.
Kalau sudah nonton dan baca, apakah kalian seperti saya yang setiap nemu lemari gede di tempat baru, akan berharap menemukan Narnia di baliknya? Hahahha...😆
2. Series of Unfortunate Events oleh Lemony Snicket
Berikutnya adalah buku yang mengambil tema cukup unik menurut saya. Apabila biasanya fantasi itu membawa karakter utama yang awalnya biasa-biasa aja, buku ini malah menyoroti hal sebaliknya. Series of Unfortunate Events adalah seri buku yang menceritakan kisah tragis tiga anak yatim piatu, Violet, Klaus, dan Sunny Baudelaire, yang selalu dikejar oleh nasib buruk 😭. Ditulis oleh Lemony Snicket (nama pena Daniel Handler), seri ini memulai debutnya pada tahun 1999 dan dengan langsung jadi favorit pembaca dan best seller di berbagai negara. Ketiga saudara ini kehilangan orang tua mereka dalam kebakaran, dan sejak saat itu, mereka harus berhadapan dengan Count Olaf, seorang penjahat yang berusaha merebut harta warisan mereka.
Setiap buku dalam seri ini penuh dengan humor gelap, misteri, dan ketegangan, saat ketiga saudara berusaha melarikan diri dari cengkeraman Olaf dan kroni-kroninya. Meskipun ceritanya sering kali muram, pesan tentang kecerdasan, ketekunan, dan pentingnya kerja sama menjadikan seri ini menyentuh hati banyak pembaca. Gaya penulisan unik Lemony Snicket juga seru banget walaupun agak absurb, karena digambarkan di situ dia sebagai narator kehidupan ketiga anak itu. 😹
Series of Unfortunate Events telah diadaptasi menjadi film pada tahun 2004 dengan judul yang sama, dibintangi oleh Jim Carrey sebagai Count Olaf. Adaptasi ini mencakup beberapa cerita dari buku pertama hingga ketiga dalam seri. Film ini menampilkan visual yang unik dan menekankan aspek-aspek humor gelap dan lumayan kerasa juga ketegangannya. Namun, seperti adaptasi novel biasanya, filmnya hanya menjangkau sebagian kecil dari kisah yang ada dalam seri ini.
Count Olaf yaang dibintangi Jim Carey
Selain film, kisah ini juga diadaptasi menjadi serial televisi oleh Netflix pada tahun 2017, yang dibintangi oleh Neil Patrick Harris sebagai Count Olaf. Saya pribadi lebih suka versi Netflixnya sebenernya 😁Serial ini mendapatkan pujian karena lebih konsisten sesuai cerita dalam buknya. Filmnya berhasil menangkap gaya narasi khas Lemony Snicket, lengkap dengan absurditas dan misteri yang mendalam. Dengan total tiga musim, serial Netflix ini mencakup semua buku dalam seri, memberi kesempatan bagi penggemar untuk menikmati seluruh petualangan tragis keluarga Baudelaire dalam format yang lebih mendalam.
Count Olaf versi Neil Patrick Harris
3. The Spiderwick Chronicles oleh Holly Black dan Tony DiTerlizzi
Kalau buku lainnya itu saya pertama kali tahu bukunya dulu baru filmya, berbeda dengan series yang ini. Ada salah satu film yang anak saya suka banget, sampai dia nonton berkali-kali. Film ini menampilkan Jared Grace dan saudara-saudaranya yang menemukan dunia penuh makhluk ajaib di sekitar mereka, tepatnya di dalam rumah tua keluarga mereka. Dipenuhi dengan visual efek yang memukau, film ini menghadirkan makhluk-makhluk fantastis seperti peri, goblin, dan troll. Judul filmnya adalah The Spiderwick Chronicles, yang sebenarnya sudah rilis sejak tahun 2008.
Adaptasi film ini menonjolkan elemen-elemen fantasi yang intens, terutama pada petualangan Jared dan keluarganya saat mereka melindungi buku ajaib dari makhluk jahat yang ingin merebutnya. Meskipun tidak mencakup keseluruhan cerita dalam seri, film ini berhasil menangkap atmosfer magical dan mistery yang khas dari The Spiderwick Chronicles serta memberikan pengalaman visual yang memukau bagi penggemar dunia magis Spiderwick. Dan yang pasti, unsur keluarga (yang mengharukan 😭 dan hangat) yang juga kental banget di film ini.
The Spiderwick Chronicles adalah seri buku yang ditulis oleh Holly Black dan Tony DiTerlizzi, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2003. Kisah ini mengikuti petualangan tiga bersaudara Grace—Jared, Simon, dan Mallory—yang pindah ke rumah tua milik nenek buyut mereka, Arthur Spiderwick. Di sana, mereka menemukan sebuah buku misterius yang mengungkapkan dunia makhluk ajaib yang tak terlihat oleh manusia biasa. Dengan bantuan buku ini, mereka bertemu dengan makhluk-makhluk seperti goblin, troll, dan peri, yang penuh dengan keajaiban dan bahaya.
Baca juga rekomendasi buku fantasi lainnya:
Petualangan Jared dan saudara-saudaranya menjadi semakin menegangkan ketika mereka harus melindungi buku tersebut dari makhluk jahat yang ingin merebutnya untuk menguasai dunia peri. Dengan ilustrasi yang keren dan cerita yang seru, The Spiderwick Chronicles adalah salah satu favorit saya (dan anak-anak) yang menyukai dunia fantasi 😁. Setiap buku membawa cerita yang seru, dipenuhi dengan konflik antara kekuatan baik dan jahat, serta nilai penting tentang keberanian, persaudaraan, dan tanggung jawab.
Salah satu karakter magic di film ini, Thimbletack,
seorang brownie yang bisa bisa berubah menjadi boggart jika merasa terganggu atau terancam
4. Darren Shan oleh Darren Shan
Seri Darren Shan atau The Saga of Darren Shan adalah serangkaian buku fantasi gelap yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2000. Seri ini mengikuti kisah Darren Shan, seorang remaja biasa yang hidupnya berubah secara drastis setelah ia terlibat dalam dunia vampir. Setelah menonton pertunjukan sirkus aneh bernama Cirque du Freak, Darren bertemu dengan Mr. Crepsley, seorang vampir, dan akhirnya harus menjadi vampir itu sendiri untuk menyelamatkan temannya.
Seri ini terkenal dengan alur ceritanya yang gelap dan intens, bahkan orang-orang bilang ini semacam buku Stephen King versi untuk remaja saking gelapnya. Tapi, yang pasti, DARREN SHAN ADALAH SALAH SATU BUKU SERI FANTASI FAVORIT SEPANJANG MASAAA!!! (capslocknya sampe jebol 😂).
Karena meski berfokus pada tema vampir, cerita ini juga menyoroti nilai-nilai tentang pengorbanan, kesetiaan, dan arti menjadi manusia. Sumpah bagus banget dan kalian harus baca kalau ngakunya pencinta fantasi. Darren harus menghadapi banyak tantangan (fisik dan perasaan) pastinya di buku ini, membuat kita sebagai pembaca ikut terombang ambing di perjalanannya.
Di BBW waktu itu sempat menjual series yang versi English gini,
kalau punya saya itu yang terbitan GPU tahun belasan tahun lalu😆
The Saga of Darren Shan juga diadaptasi menjadi film berjudul Cirque du Freak: The Vampire's Assistant pada tahun 2009. Film ini menggabungkan beberapa buku pertama dalam seri dan mengikuti perjalanan Darren Shan, seorang remaja yang menjadi asisten vampir di sirkus aneh bernama Cirque du Freak untuk menyelamatkan temannya.
Film Cirque du Freak: The Vampire's Assistant menerima tanggapan yang kurang positif dari kritikus dan penonton. Meskipun premisnya unik dan didukung dengan visual yang memadai untuk menampilkan makhluk-makhluk aneh di dunia sirkus, film ini tidak mendapatkan sambutan yang memuaskan. Saya pun merasakan hal yang sama pas nonton, kok feel-nya ga berasa apa-apa gini...
Film yang bikin orang yang ga baca bukunya, jadi mikir ini ceritanya kureeeng banget 😓
Kalau diliat-liat review orang, kritik utama banyak berfokus pada perubahan signifikan dari cerita buku, jadi membuat cerita terasa kurang kuat dan kurang mendalam, sehingga beberapa elemen cerita tampak terburu-buru atau kurang terhubung dengan baik.
Di situs Rotten Tomatoes, film ini memperoleh rating rendah dari kritikus, dengan sekitar 38% persetujuan, yang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari kritikus yang menganggap film ini memadai. Respons dari penonton pun beragam, di mana sebagian merasa bahwa film ini kurang mampu menggambarkan kompleksitas dan nuansa gelap dari seri buku aslinya. Bagi penggemar setia bukunya, adaptasi ini dinilai kurang memuaskan karena tidak berhasil menangkap emosi dan perjalanan karakter Darren Shan secara penuh.
***
Dari rekomendasi di atas, mana yang kalian sudah baca bukunya, atau nonton filmya? 😊
***
Baca juga daftar rekomendasi novel lainnya: