Sunday 20 January 2019

Lockwood & Co by Jonathan Stroud, dari Undakan Menjerit sampai Makam Tanpa Penghuni



Welcome to thessaliviareza.blogspot.com
and let's start 2019 with the great book 😎

Lockwood and co, buku seri yang selalu masuk dalam salah satu rekomendasi pencinta buku-buku fantasi. Rating di Goodreads untuk ke 5 bukunya juga rata2 di atas 4. Penasaran? Saya jujur sudah lama penasaran, tapi entah kenapa masih belum berhasil mengumpulkan niat untuk membeli bukunya. Hahaha. Akhir tahun lalu, versi terjemahan buku terakhir seri ini baru terbit, dan kembali gegap gempita series ini meramaikan timeline sosmed. Saya yang penasaran akhirnya menyetikkan judul ini di Ipusnas and next time I know, I can't stop reading it.

Seri Lockwood & Co terdiri dari 5 buku :
The Screaming Staircase - Undakan Menjerit (2013)
The Whispering Skull - Tengkorak Berbisik (2014)
The Hollow Boy - Pemuda Berongga (2015)
The Creeping Shadow - Banyangan Mengendap (2016)
The Empty Grave -  Makam Tanpa Penghuni (2017)
Sebenarnya ada satu lagi yang no 1.5 berjudul The Dagger in The Desk, tapi saya belum baca 😅

baru punya 3 bukunya karena sisanya baca di Ipusnas


The World
Pada buku pertama, kita dibawa berkenalan dengan kota London yang berbeda. Entah bagaimana awalnya, selama puluhan tahun terakhir tiba-tiba London dipenuhi hantu-hantu yang bisa mengancam nyawa. Hantu-hantu itu baru keluar di malam hari, dan manusia yang terkena sentuhan hantu akan berakhir mengenaskan bahkan tewas. Masa-masa buruk itu disebut dengan masa epidemi Masalah. Untuk menangani Masalah, dibentuklah Agensi yang bertugas melawan para hantu. Berhubung orang dewasa tidak peka melihat maupun mendengar hantu, maka agensi beranggotakan agen remaja tanggung yang dilatih melawan hantu, yang (biasanya) dalam bertugas didampingi penyelia mereka yang telah dewasa dan terlatih.

The characters
Cerita dicerikan dengan POV orang pertama, salah satu agen bernama Lucy. Dia mulai bergabung dengan Agensi milik Lockwood yang berbeda dengan Agensi lain di kota London karena mereka tidak bekerja dengan penyelia dewasa. Anggotanya hanya Lockwood, George dan Lucy. Lockwood adalah bos yang misterius dan menyimpan banyak rahasia. Tinggal di rumahnya tanpa keluarga di Portland Row. Ia memiliki memiliki daya lihat paling bagus yang sangat berguna saat mereka bekerja. George yang penampilannya tidak menarik tetapi memiliki otak yang brilian, merupakan sumber informasi setiap mereka menyelesaikan kasus. Lucy, awalnya seperti karakter biasa tapi makin lama baru ketauan ternyata ia mempunyai kekuatan daya dengar yang luar biasa, mungkin salah satu yang paling hebat yang pernah ada.

The Review
Pada saat membaca buku pertama, saya jatuh cinta dengan dunia yang diciptakan Stroud. Dunianya terasa nyata, tentang keadaan London, mereka bahkan punya departemen pada pemerintahan yang bertugas menangani Masalah. Cara mereka mengalahkan hantu-hantu (dengan menyegel sumbernya), barang-barang yang dibutuhkan (besi, garam), dll. Ini lah yang saya suka tiap membaca cerita fantasi, dunia yang berbeda dari yang kita punya selama ini.
Pada buku awal-awal, inti cerita bagi saya bisa dibilang agak biasa. Menyelesaikan satu kasus besar, dan selesai. Malah saya berasa buku terlalu panjang untuk menyelesaikan dan berfokus pada satu kasus saja. Misal pada buku pertama, tujuan utamanya adalah menyelesaikan gugus hantu pada Undakan Menjerit (Screming Staircase). Buku ke-3, tujuan utamanya adalah membereskan wabah Chelsea. Semacam buku serial 1 kasus selesai di satu buku. Saya pun belum bisa jatuh cinta ke salah satu tokoh karena mereka sibuk menyelesaikan kasus dan selesai.
Keadaan pun baru mulai berubah pada buku ke 4, saat terjadi konflik dengan datangnya orang baru Holly di buku ke 3. Pertemanan dan tim solid Lockwood, George dan Lucy terpecah karena Lucy memutuskan untuk keluar dari Lockwood & Co. Disinilah saya baru mulai mengenal sisi lain Lockwood. Sumpah saya suka banget sekaligus greget waktu dia datang ke apartemen Lucy untuk mengajaknya bekerja bersama menangani suatu kasus. (Karena mengajak Lucy kembali ke Agensi Lockwood lagi tidak akan berhasil). Dari sini hubungan Lucy-Lockwood yang susah dijelaskan terbentuk. Semacam Lockwood lebih terbuka kepada Lucy dibandingkan kepada yang lain, tapi ga gamblang bilang suka, ya semacam itulah. Hahahaha. (Btw, itulah hebatnya pengarang yang memang jago show, bukan tell. Para penulis pasti paham maksud saya betapa susahnya membuat cerita seperti ini).

Anyway, untuk karakter sekarang kita punya Lockwood, Lucy, George dan Holly. Holly diceritakan cantik dan anggun, dan keberadaan Holly di Lockwood & Co sangat mengganggu buat Lucy dan berakhir dengan pertengkaran sengit antara mereka. Semacam, kamu terlalu cantik dan rapi sedangkan aku berantakan, kamu luwes mengambil hati Lockwood sedangkan aku tidak, you got it? 😏

Selain ke 4 agen, ada karakter tambahan yaitu si Tengkorak. Hantu pada toples milik Lucy yang menjadi 'teman' mereka dalam menangani kasus. Walau suka melontarkan kata-kata kasar dan adu pendapat, tapi lambat laun si tengkorak menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan Lucy.

Ini cuplikan perkataan tengkorak saat menghasut Lucy untuk mencelakai Holly

"Aku sudah berpikir dan aku punya gagasan"
"Ini tipku : bujuk dia ke peralatan dapur dan pukul kepalanya dengan wajan."
"Ini kesempatan emas. Di sini juga banyak benda tajam, kalau kau mau. Tapi pada dasarnya pukulan sederhana menggunakan penggiling adonan juga bisa"
"Oh, kau tidak akan ketauan. Itu intinya. Lakukan saja diam-diam dan salahkan mekuatan supranatural yang memenuhi tempat ini" - Hollow Boy hal 314

Kadar kesukaan saya pada buku ini meningkat di buku ke 4 dan ke 5, karena cerita yang ditawarkan mulai beragam, tidak hanya fokus pada penyelesaian satu kasus besar. Selain membereskan kasus, mereka juga harus mencari Tengkorak yang hilang,

Warning : yang belum baca buku ke 4 dan 5, kalau tidak mau spoiler lebih baik berhenti membaca di sini!

dan jalan ke dunia lain, dan sepertinya mereka mulai dapat memecahkan Masalah. Sebenarnya sudah bisa diduga kalau Agensi terbesar (agensi pertama ada saat London terkena masalah, dan terus berkembang puluhan tahun sampai saat ini), ada sangkut pautnya dengan mulainya terjadi Masalah. Saya suka pada buku ke 4 dan 5, para karakter mulai keluar sikap aslinya. Lockwood ketauan kenapa dia suka menantang maut dari masa lalunya yang berlahan dia berhasil buka ke Lucy, Lucy dan Holly bahkan bisa akur, George makin keliatan pinternya karena berhasil memecahkan misteri Masalah. Tengkorak tetap sakartik tapi selalu berhasil mencerahkan suasana (dan membantu memberikan informasi yang membantu memecahkan kasus). Kipss, rival mereka dari agensi sebelah yang pada buku awal songongnya minta ampun, malah mulai jadi sekutu mereka, dan ternyata Kipss ga nyebelin juga kok. Hehehe.
Selain akhirnya mereka bisa menyelesaikan Masalah, hubungan Lucy dan Lockwood itu loh, bikin greget. Ga ada akhir yang mereka jadian atau apapun, cuma Lockwood ngasi Lucy kalung yang dulu di kasi Bapaknya ke Ibunya sebagai tanda karena Bapaknya sayang banget sama Ibunya. Itupun Lockwood ga ngasi langsung, cuma naro di meja barengan dokumen yang harus di tandatanganin Lucy.
Yang Lockwood bilang "jangan lupa tanda tanganin dokumennya"
Maksud Lockwood sebenarnya "itu di atas dokumennya ada kalung sebagai tanda cinta aku ke kamu"

Kebayang kan mesem-mesemnya Lucy pas liat kalung itu. Hahaha.. Udah abis itu bukunya tamat, no drama no kissing, kayak gitu aja. Yang suka drama mungkin ngerasa kurang, tapi buat saya, pas lah porsinya buat cerita yang memang fokusnya di fantasi young adult.
Btw, sesuatu terjadi dengan si tengkorak. Saya ga akan cerita di sini, dari pada nambah spoiler. Sedikit klu, sediiihhh 😭😭

Nilainya, tentu saja 4,5 bintang buat Lockwood & Co series.


7 comments:

  1. Asyik banget kalau bisa baca buku-buku serial begini, kangen masa muda deh, (berasa tua) hahaha
    Masa masih punya banyak waktu buat baca buku, semua buku saya lahap, apalagi yang ceritanya kayak gini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa.. kangen juga masa2 dulu bisa beresin buku lebih banyak dan sekali duduk beres. Sekarang biro2, kepotong2 terus digangguin bocah klo di rumah, jd baru bisa pas udah pada tidur 😁

      Delete
  2. Ka buku2nya d jual ga?? 😊😊

    ReplyDelete
  3. Ga dijual say, mau dikoleksi. Hehehe 😁

    ReplyDelete
  4. Iya gemesinn pas lockwood mau kasih kalung, mau ngungkapin perasaan aja harus ngode2

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa yaampun lockwood, kan kit jadi makin greget liatnyaa eh bacanya 😁😁

      Delete
  5. Mbak Thessa sudah baca The Bartimaeus Trilogy belum? Barty sama menggemaskannya dengan tengkorak. Endingnya juga gemes-gemes sedih kan, huhu. Saya langsung jatuh cinta sama Lockwood dari buku pertama, wkwkwk. Masih ingat baca undakan menjerit itu pas jam 3 malam pas lagi sendirian di rumah, berasa banget aura horrornya, terus bookmark-nya yang serem-serem manis itu jatuh, hohoho. Setuju sama endingnya udah pas seperti gitu. Bikin gemesssss. Love..love..love..

    ReplyDelete