Apa buku parenting menarik yang kamu baca akhir-akhir ini? Saya menemukan buku parenting menarik berjudul Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry. Saya awalnya suka dengan judulnya. Sampe bela2in nyari bukunya di Periplus, tapi seperti buku impor lainnya, harganya bikin saya mikir lama mau beli 😆
Lucky me, ternyata bukunya sedang diskon di google play book. Yeey! 😍 Saya memutuskan beli dan menemukan banyak hal menarik di buku ini.
1. Mengenal Diri Sendiri
Kenapa menarik, karena awalnya buku ini menjelaskan tentang sisi orang tuanya dulu. Percuma kita belajar parenting sampe jungkir balik kalau kita belum belajar untuk mengenali diri sendiri. Karena ternyata bisa jadi aja parenting yang tidak sesuai kita praktekkan itu, karena ada luka masa lalu yang pernah kita bawa.
2. Tempatkan kita di posisi anak
Pernah ga sih saat anak2 cranky, atau lagi sebel, kita mikir 'yah elah, gini doang kok diribetin sih. Gini doang kok dipikirin sih. Gini doang kok lama amat sih..' dan berbagai gini doang lainnya.
Masalahnya, hal yang 'sepele' menurut kita, belum tentu menurut mereka sesepele itu. Jadi jangan sampe deh anak jadi tertutup ke orang tuanya karena sering merasa tidak didengarkan..
3. Pola asuh akan mempengaruhi karakter anak sampai dewasa
Pada buku ini, saya menemukan fakta menarik tentang pengasuhan atau parenting. Ternyata, perlakukan yang kita dapatkan saat kecil itu mempengaruhi perkembangan orang ke depannya, dan bagaimana mereka menatap hidup kedepannya. Scary isn't it? 😭 Saya jadi merasa harus belajar banyak lagi setelah baca ini tuh.. Takut salah2 jalan 😆😅
Pada buku ini dijelaskan terdapat 4 tipe attacment saat pengasuhan yang mempengaruhi karakter orang, yaitu:
a. Secure attachment style
This is what we like to aim for. Sometimes parents worry because, when babies reach several months old, they can suddenly become clingy. It’s very common for them to want only you and not willingly go to other people. It’s because they are securely attached – a good thing – but have not yet developed what psychotherapists call ‘object permanence’. This is the ability to feel someone or something exists when they cannot see them or it. If you keep meeting your baby’s needs regularly, they will develop object permanence sooner or later and this phase will pass.
b. Insecure/ambivalent attachment style
If, as an infant, your needs were only inconsistently met, if you often had to scream long and hard to get attention and sometimes even then didn’t get it, it’s likely the belief you have of the world is that you will be ignored, overlooked and will have to make a lot of noise to be noticed. You will not be able to take companionship for granted. You might not think of yourself as generally an okay person, nor will you assume that most other people are good and trustworthy. It is as though you had to jump up and down a lot in the desert to get those people to pay attention and they often left you and didn’t take you with them. Although your first experiences tend to give you your blueprint, it’s possible to develop a secure attachment style if a more consistently positive experience happens often enough to supplant the earlier patterns of relating.
c. Avoidant attachment style
If you were often left to cry it out and a lot of the time no one answered your cries, you tend to give up. Your internal belief system and mantra would become ‘I won’t get their attention so what’s the point of trying?’ You wouldn’t believe you have influence over other people, you wouldn’t expect to be understood by them and you’d grow up seeing yourself as a loner. When the people pass you in the desert, eventually you stop waving to get their attention because you don’t see the point – and they probably think that, as you’re not waving and crying, you don’t need them. The disadvantage of this style is that, in later life, you can’t allow other people to get close to you. As with the insecure attachment style, it is possible to work to change an attachment style, with a lot of practice and work.
d. Dismissive attachment style
Yang paling terakhir ini yang menurut saya paling ga banget. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan rasa aman dan kasih sayang, tetapi ternyata malah berada di lingkungan yang toxic dan abuse. Semoga kita dan anak-anak kita dihindarkan dari hal-hal seperti ini yaa..
Imagine if you were in that desert and the people often did notstop and then, if they did, instead of seeing to your needs, they expected you to meet theirs, or they abused you, didn’t give you sustenance, even caused you physical harm. Imagine the effect that would have on your belief system and how you’d learn to relate to other people. You would probably see others as a source of harm and you would develop little or no empathy and a shaky moral conscience.
Demikian postingan kali ini.
Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal menarik pada buku ini. Mungkin kapan-kapan saya akan post lagi quote-quote menarik dari buku Book You Wish Your Parents Had Read by Philippa Perry ini.
Semoga kita dan anak-anak kita senantiasa berbahagia dan terhindar dari hal-hal negatif dalam pengasuhan yaa. Baik yang disengaja, maupun tidak.. Walaupun tidak sempurna, setidaknya kita selalu berusaha menjadi lebih baik untuk anak-anak kita 💖💖
Nggak ada yang namanya orangtua sempurna, Sa. - Semangat, Tante Sasa! (hal 141)
Hubungan ku dengan ortu bisa dibilang dingin dan kaku, padahal kami lumayan Deket pas kecil. Ntah apa yang bikin jadi agak renggang setelah SMU sepertinya. Dan sempet, salah satu yang bikin aku ga terlalu mau punya anak, itu Krn mereka yang aku inget banget selalu bilang anak2 itu nyusahin. Tiap melihat maka kecil, mama juga selalu menghindar. Bisa jadi itu kebawa Ama aku yang jadinya ga kepengen blass punya anak. Cuma Krn suami mau aja, aku ngalah jadinya, itupun dengan banyak syarat . Memang segitunya dampak dari pengasuhan atau tingkah laku yg salah terhadap anak kecil ya mba. Bisa terbawa hingga dewasa.
ReplyDeleteAku cuma berharap, ga ngelakuin yg sama ke anak2. Walo mungkin mereka mendapat perhatian LBH banyak dari papinya, tapi aku berusaha tidak melakukan hak2 yang bikin mereka terluka.
Jadi secara ga sadar, ucapan2 orang tua saat kita kecil itu sangat mempengaruhi pandangan kita kedepannya ya Mba. Bahkan mungkin walau sudah bertahun2 berlalu, malah tetap mempengaruhi keputusan2 yg kita ambil kedepannya..
DeleteAku yakin Mba Fanny perfect mother just as the way you are! Dan pasti selalu berusaha memberikan yg terbaik buat anak2. Semangat terus kita Mba Fanny, untuk belajar menjadi orang tua yg lbh baik.. :)
Another book yang udah ada di TBRku karena banyak yang bilang bagus 😆. Fix, bakalan aku baca karena isinya "daging" banget ya, Kak 🤣
ReplyDeleteDari beberapa bagian yang Kak Thessa share aja, udah kelihatan banyak ilmu baru yang bisa didapat, sebagian mematahkan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan orangtua kita juga. Ini sih tipikal buku yang nggak cuma wajib dibaca para ortu, tapi bagi yang belum punya anak juga wajib sihhh.
Baguus Li. Aku aja bacanya pelan2 biar bisa menyerap isinya. Trus hal2 yg bagus dan bermanfaat aku highlight, dan berujung hampir setiap halaman ada aja yg aku highlight. Hehehhe..
DeleteMenurut aku emang buku ini bukan cuma buat para orang tua. karena ini justru lebih ke diri sendiri agar kita bisa menerima diri kita apa adanya, agar kita bisa memutus rantai mungkin yg ga bagus ke depannya..
Ntr kapan2 klo Lia udah baca, review juga yaa. Aku pengen tau pendapat Lia sama bukunya ^^