Pernah kah kalian perhatikan, buku-buku bagus biasanya punya karakter yang sangat memorable? Karakter mereka punya sifat kunci yang membuat karakter itu berbeda dari yang lain. Atau karakternya punya tampilan unik yang berbeda.
Contohnya saja : Harry Potter dengan scar sambaran petir di dahi, Sherlock Holmes dengan topi dan pipe-nya, Pollyana dengan sifat positif dan ceria, banyaak lagi karakter memorable lainnya 😍
Apa itu Backstory?
Jadi bagaimana cara membuat karakter kita juga bisa se-memorable itu? Salah satu tipsnya adalah, membuat backstory karakter sebelum memulai menulis novel.
Apa itu backstory? Berdasarkan situs kepenulisan masterclass, disebutkan pengertiannya sbb:
A backstory is a comprehensive overview of a character’s history that extends beyond the story in which the character appears.
Dengan menulis backstory, penulis jadi punya contekan tentang detail kondisi karakter yang akan muncul di novel. Ini sangat membantu saat kita mulai menulis cerita nantinya. Backstory ini juga berfungsi agar setiap karakter yang kita tulis memiliki suara yang berbeda.
Salah satu kekurangan penulis pemula, (bisa coba baca beberapa cerita penulis2 baru di wattpad buat contoh), adalah semua karakter terasa sama. Tidak ada pembeda yang signifikan. Kita ga mau dong hal seperti ini kejadian di cerita kita, kan? Makanya, bikin backstory dulu sebelum mulai nulis..
Oiya, sebelum mulai mau disclaimer lagi dulu ya. Saya menulis ini berdasarkan hasil beberapa training, jadi bukan sepenuhnya pengalaman pribadi. Karena jujur saya juga masih belajar untuk mengaplikasinyannya. Hahhaa.. 😆
Apa saja yang harus ada di dalam Backstory?
Terdapat beberapa hal kunci yang harus ada dalam backstory. Kamu bisa buat sedetail mungkin, bisa juga gambaran umum saja. Senyamannya aja. Tidak semua backstory harus muncul di cerita nantinya, tapi itu bisa jadi alasan sikap-sikap tertentu yang dilakukan oleh karakter.
Ini dia daftarnya :
1. Penampilan
Penampilan itu adalah bagaimana karekter kita terlihat bagi orang lain, misalnya :
- Wajahnya dan bentuk tubuhnya
- Gaya berjalan (percaya diri, tidak bersemangat, dll)
- Gaya berbicara (dialek daerah tertentu, kaku, sok tahu, terlihat pintar, dll)
- Dan hal-hal lain yang terlihat dari karakter kita. Cara gampangnya, bayangkan kalau kamu bertatap muka dengan karakter ini, bagaimana gambarannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
2. Setting
Karakter kita tinggal dimana, sama siapa, lingkungan pertemanannya seperti apa, pekerjaannya, dll. Mengapa ini penting? Karena perbedaan tempat tinggal pasti mempengaruhi gaya hidupnya. Misal orang yang tinggal di perumahan mewah Pondok Indah pasti berbeda dengan yang tinggal di pedalaman Papua. Ini juga akan mempengaruhi gaya berbicara karakter nantinya.
3. Sifat
Sifat ini juga sangat penting. Jangan sampai di awal cerita kita menggambarkan tokoh yang pemberani, ternyata pada saat cerita berjalan dia ga mau mengambil risiko. Ini namanya ga konsisten. Hehehe.. Beberapa tips untuk detail sifat yang dapat kamu pake antara lain:
a. Menggunakan karater MBTI (Myers Birggs Type Indicator) seperti contohnya :
- Introvert (I) vs. Esktrovert (E) – Sifat dasar seseorang untuk memusatkan perhatiannya.
- Sensing (S) vs. Intuition (N) – Sifat dasar seseorang untuk memahami sebuah informasi.
- Thinking (T) vs. Feeling (F) – Sifat dasar seseorang untuk menarik kesimpulan dan mengambil keputusan.
- Judging (J) vs. Perceiving (P) – Sifat dasar tentang pola hidup seseorang
b. Menggunakan zodiak. Nah ini percaya ga pecaya ya, katanya karakter setiap zodiak itu unik. Jadi ini bisa digunakan untuk memudahkan kamu menggambarkan karakternya. Misalnya si aries yang egois, atau aquarius yang mandiri, dll
c. Menggunakan golongan darah. Misal kalau karakter kita bergolongan darah O, dia tipe yang easy going.
Apa lagi yang harus ada di dalam Back Story?
Selain tiga hal utama di atas, kamu juga bisa menambahkan beberapa hal lain yang membuat karakter di novel kamu semakin kuat. Ini sifatnya opstional, tapi sangat menarik untuk dimasukkan. Apa saja?
1. Keunikan Karakter
Selain tips memilih karakter di atas, kamu juga bisa menambahkan hal unik yang membedakan karakter satu dengan yang lain. Misal ada si rajin, si lucu, dll. Jadi pembaca jadi lebih gampang untuk mengingat karakternya.
Kamu juga bisa memasukkan detail-detail kecil misalnya ada karakter yang tidak suka pedas, suka makan indomie, atau selalu menyisihkan bawang goreng di makanan, dll. Atau kamu juga bisa membedakan dari gaya berbicaranya, ada yang ngomongnya kaku dan baku (misalnya karakter orang tua), pasti berbeda dengan gaya santai ngobrol anak muda. Atau ada yang keturunan bule, mungkin kalau berbicara ia banyak menggunakan campuran berbahasa asing.
2. Goals
Apa sebenarnya yang diinginkan karakter? Misal ia ingin membahagiakan anaknya, atau ingin mengalahkan penyihir jahat? Atau sebatas ia ingin santai-santai tapi keadaan mencemplungkannya ke dalam siatuasi yang sulit? Tujuan masing-masing ini akan mempengaruhi bagaimana ia bersikap saat dicemplungkan ke suatu keadaan.
3. Flaws
Tidak ada karater yang sempurna, begitu juga karakter novel kita. Ketidak sempurnaan itu lah yang membuat ia terasa hidup. Misal, karakternya easy going, tetapi ternyata dia sangat ga sabaran kalau harus menunggu. Easy going bukan berarti kita harus buat dia ceria selalu, tetapi juga ada saat dia down karena hal-hal tertentu.
4. Trauma
Pernahkah kalian membaca karakter yang takut berkomitmen karena saat kecil ia mengalami perceraian orang tuanya? Kurang lebih seperti itu trauma yang saya maksud di sini. Tidak semua cerita harus ada traumanya, tapi itu akan jadi tambahan cerita menarik di balik sifat si karakter. Misal seorang cowok yang terkenal dingin, ternyata deep down insde dia sangat hangat (karakter yang sering banget dipake di teenlit 😁), nah mungkin kalau ada tambahan cerita mengapa dia bisa dingin itu pasti akan jadi lebih seru.
5. Changes
Ini sebenarnya nyambung lagi dengan plot yang pernah saya tulis di postingan sebelumnya. Cerita yang bagus itu bukan lah saat si penjahat terbunuh, atau saat pasangan jadian, tapi saat si karakter utama berkembang dari awal cerita ke akhir novel.
Misal: Dengan membunuh penjahat, karakter yang sebelumnya penakut menjadi orang yang lebih berani. Dengan jadian, karakter yang awalnya takut dengan komitmen akhirnya bisa percaya dengan orang lain lagi.
Jangan lupa baca postingan tentang membuat plot sebuah novel menggunakan cara Save The Cats di sini
Karakter mana saja yang harus dibuatkan Backstory-nya?
Kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membuat backstory seluruh karekter yang muncul di novel. Cukup karkater-karakter yang mempunyai peran penting untuk perubahan plot. Kalau karekter lain, cukup dibuat gambaran kasarnya saja.🐼🐼🐼
Menurut kamu, penting kah kita membuat backstory seperti ini? Menurut saya itu tergantung preferensi masing-masing, ya. Mungkin ada tipe orang cukup dengan membayangkan saja, dia bs menggambarkan dengan jelas dan detail karakter yang dibuat. Tapi juga ada orang yang perlu menuliskan dengan detail terlebih dahulu sebelum menulis.
Terlepas perlu atau tidaknya membuat backstory, yang pasti karakter yang kuat itu mengambil peranan penting dalam sebuah cerita. Saya punya salah satu naskah novel, yang tidak menang lomba dan ditolak beberapa penerbit. Padahal ide ceritanya menurut saya oke (namanya juga yang punya cerita, pasti menganggap karyanya bagus 😂😂). Saat saya minta pendapat kepada beberapa editor yang membaca, secara garis besar masukannya sama "karakternya kurang kuat, karakternya kurang di eksplor, karekternya kurang berkembang" Semua terkait karakter 😆😆 But it's okay, artinya saya harus lebih banyak belajar lagi. Hehehe.. Semangat!
Baca juga tips menulis sinopsis novel untuk penerbit di sini
Kurang lebih itu sharing saya terkait backstory karakter. Bagaimana dengan kamu, sudah kah kamu mempraktekkan hal ini sebelumnya?