Monday 25 December 2023

Belajar Menulis Karakter Novel dengan Film Wonder dan Film lainnya


Ada yang sudah nonton film Wonder?
Sebuah film box office yang diangkat dari buku terkenal berjudul sama dari R.J. Palacio. Filmnya sebenernya sudah tayang cukup lama, sejak tahun 2017. Sedangkan bukunya sendiri telah terbit sejak tahun 2012.


Pada tips menulis kali ini, kita akan membahas tentang tips menulis karakter yang kuat di sebuah novel, dengan belajar dari film Wonder dan film lainnya. Oiya, postingan ini akan berisi banyak Spoiler yaa dari filmnya.


Buat yang belum tau, "Wonder" mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama August Pullman atau Auggie, yang lahir dengan kelainan yang membuat wajahnya berbeda dari anak-anak lain pada usianya 🥲. Cerita ini memperlihatkan perjuangan Auggie dalam menjalani kehidupan sekolah dan bagaimana dia berinteraksi dengan teman-teman barunya. Kisahnya juga menggambarkan perspektif orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarganya dan rekan-rekan sekolahnya.

Dari film Wonder, ada beberapa catatan yang bisa saya ambil dalam belajar menulis karakter novel, yaitu:

1. Berikan karakter kita alasan atas perilakunya

Film dan buku Wonder, tidak hanya bercerita dari point of view Auggie.
Kita tentu sudah tau cerita Auggie, dia telah berjuang dengan beberapa kali operasi. Hidupnya hanya rumah dan rumah sakit, bahkan sekolah pun ia selama ini Homeschool dengan ibunya. Pada kelas 5, Auggie dan keluarganya akhirnya menutuskan untuk masuk sekolah umum. Di situ cerita naik turun kisah Auggie untuk memperoleh teman dan bahkan mengindari bullying.

How he will survive in the school? 😭

Selain dari sisi Auggie, kita juga akan melihat sisi Jack Will: Salah satu teman Auggie di sekolah yang berperan penting dalam perkembangan Auggie.
Jack Will awalnya satu geng dengan cowok populer kaya di sekolah. Tapi kemudian, dia berteman dengan Auggie. Agak mencurigakan memang, Jack Will itu beneran mau temenan atau karena ada maunya aja 🤔. Ketika pertengahan cerita, kita akan tau alasan Jack Will mau berteman dengan Auggie. Karena obrolan dengan ibunya sebelum sekolah dimulai.
"Jadi jika anak baik seperti adikmu saja menangis melihat dia (Auggie), menurutmu pengalaman apa yang dia akan dapat di sekolah?"
Ibunya tau Jack Will adalah anak baik, dan pasti tidak akan membiarkan Auggie di-bully. His mother was right, Jack Will bahkan menghajar anak yang mengejek Auggie 😍.

Jack Will itu so sweet banget loh ternyata 🥰

Kesimpulannya, berikan dan ceritakan alasan atas sikap karakter yang kalian buat. Kalau dia bad boy, apa alasannya? Kalau dia orang yang tidak pedean, apa alasannya? Kalau dia orang yang emosian, kenapa? Ceritakan alasan itu agar orang merasa attach dengan karakter yang kalian ceritakan.

2. Selalu ada dua sisi dari sebuah cerita

Menyambung poin pertama, dengan menemukan alasan atas sikap karakter, kita akan menemukan dua sisi dari sebuah cerita. Seperti film Disney, walaupun seorang tokoh adalah villain di sebuah cerita, ada cerita menarik dari sisi mereka. Salah satu contoh cerita paling terkenal adalah Maleficent. Awalnya kita tau dia sangat jahat dan berhati dingin. Tapi ternyata, dia pernah sangat tersakiti sampai tidak percaya lagi dengan siapa pun🥲.

Pada film Wonder, salah satu contoh menarik adalah teman Via (kakak Auggie) bernama Miranda. Via dan Miranda awalnya adalah sahabat baik, nyaris seperti saudara. Suatu ketika setelah libur musim panas, Miranda tidak mau lagi berteman dengan Via. Apa yang Via lihat, dan juga kita sebagai penonton lihat adalah Miranda ingin berubah menjadi orang populer dan tidak mau lagi berteman dengan orang biasa seperti Via.
Tapi seiring berjalannya film, alasan Miranda menjauhi Via terungkap. Ternyata dia merasa berbohong dan sebenarnya dia sedih hidupnya tidak sesempurna Via, dengan orang tua yang menyayangi dan rumah bagus. Small plot twist, Via yang ternyata merasa hidupnya menderita ternyata di mata orang lain adalah sangat sempurna.

Keluarga sempurna yang diimpikan Miranda

Saat menulis tokoh utama, biasanya penulis jarang ketinggalan menuliskan alasan dan masa lalunya. Tapi untuk tokoh pendukung, kadang penulis sering melupakannya. Sehingga tokoh pendukung jarang mendapat tempat di hati pembaca. Dengan menerapkan ada dua sisi di setiap cerita, pembaca tidak hanya akan mengingat tokoh utama, tetapi juga bersimpati pada tokoh pendukung.

Salah satu contoh dua sisi lainnya adalah di film terbaru Wonka. Ada yang ingat tokoh orange dengan rambut hijau si Oompa Loompa? Dari sisi Wonka, kita hanya tau makluk itu adalah pencuri coklat milik Wonka selama bertahun-tahun. Tapi dari sisi si Oompa Loompa, kita baru tau ternyata Wonka lah yang pertama mencuri coklat mereka, dan ia hanya membalas itu. Di aturan Oompa Loompa, soalnya wajib membalas barang yang dicuri sebanyak seribu kali lipat 🤣. So, Oompa Loompa is not so bad afterall.

3. Pentingnya karakter memiliki backstory

Menghidupkan karakter di sebuah cerita ternyata tidak segampang itu ya. Apalagi kalau kita memiliki banyak karakter. Nah, biar gampang, sebelum menulis cerita, tulis backstory lengkap dari karakter yang kamu angkat. Mulai dari fisik, sifat, keunikan, masa lalu, dan lainnya. 

Biar orang tepuk tangan semua waktu baca karakter yang kalian tulis 😁

Baca juga tips menulis backstory: 

0 komentar:

Post a Comment