Suka banget sama cover-nya, aura horornya kerasa 😆😍
Bukan, ini bukan buku karya Abdullah Harahap. Awalnya saya tertarik membaca buku ini justru karena melihat nama Eka Kurniawan adalah salah satu penulis dari cerpen di buku ini. Buat yang belum tau, Eka Kurniawan adalah penulis lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada yang punya sederet prestasi mengagumkan di kesusastraan Indonesia. Buku-bukunya bahkan sudah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Buku Kumpulan Budak Setan terdiri dari 12 cerita pendek dari 3 orang penulis. Yang unik adalah genre yang diambil. Gabungan antara horor dan kisah senonoh. Hubungan badan juga menjadi hal utama dalam penggerak cerita.
Oiya, buku ini berlabel dewasa. Jadi buat kamu yang di bawah umur dilarang membaca buku ini.
Ternyata, usut punya usut, ketiga penulis pada buku ini memiliki keterikatan yang sama dengan Abdullah Harahap. Jadi, mereka melakukan proyek membaca ulang buku-buku Abdullah Harahap, dan menulis cerpen-cerpem horor ini di tahun 2008. Dan akhirnya diterbitkan oleh GPU pada tahun 2010. Sehingga bisa dibilang, buku Kumpulan Budak Setan ini adalah persembahan untuk Abdullah Harahap.
Abdullah Harahap
Saya tumbuh bukan di era kejayaan Abdullah Harahap, sehingga nama ini agak asing di telinga saya. Dari berbagai sumber, saya dapatkan informasi ternyata penulis ini dikenal dengan novel horor picisan di tahun 1970-1980. Status picisan ini lebih karena dianggap buku-buku beliau di luar kualitas sebuah karya sastra, karena lebih menjadikan bersetubuh sebagai bagian utama di ceritanya.
Saya pribadi belum pernah membaca satupun karya Abdullah Harahap, jadi saya tidak bisa memberikan pandangan subjektif atas tulisannya. Hanya bisa menduga-duga dari ceritanya yang seputar arwah penasaran, manusia jadi-jadian, atau percintaan dengan siluman. Mengingatkan saya dengan jenis-jenis film horor Suzana yang sempat hits di tempo dulu.
Namun, pada masanya buku-buku Abdullah Harahap sangat banyak peminatnya. Betapa pun orang bilang itu hanya karya stensil kacangan, karya beliau selalu laku di pasaran. Mungkin karena tema yang diangkat sangat merakyat dan selalu kental dengan nuansa lokal. Bisa dibilang ia adalah salah satu penulis cerita horor paling produktif di Indonesia.
Cerita Stensil Masa Kini
Kalau dulu tren ini dulu dikenal dengan novel-novel bercover wanita seksi, sekarang tren yang sama muncul kembali dengan media yang berbeda. Sekarang sarang cerita stensil lebih banyak di paltform menulis online, salah satunya wattpad.Banyak cerita-cerita di wattpad sekarang yang banjir pembaca justru yang mengedepankan kisah 17++. Padahal banyak juga cerita-cerita berkualitas lainnya, tapi sayang tenggelam dengan cerita dengan konten dewasa.
Ini memunculkan sebuah pertanyaan menggelitik di kepala saya, lebih baik karya bagus dan keren tapi tidak banyak pembaca, atau karya tipikal dengan label 'sudah dibaca jutaan kali di wattpad'?
Buku Kumpulan Budak Setan
Kembali ke buku Kumpulan Budak Setan, terlepas dari tema yang diusung, saya cukup menikmati dan merinding membaca kumpulan kisah ini. Cerita horornya kotor, beberapa membuat jijik, tapi saya suka dengan diksi yang dipakai, seperti ini:
Perjanjianku dengan setan menyeret kepada semesta lain yang sebelumnya tidak pernah kujamah. Ia membangun kehendak-kehendak yang tidak kukenali. Hasrat nista untuk diperlakukan semena-mena. Perempuan itu menulariku dengan penyakitnya. Timbul pertanyaan-pertanyaan yang tak berani aku ajukan namun terus menggelitikku. Bagaimana ia sampai disini, bagaimana seonggok makhluk mengerikan, serta mengapa, dengan cara apa, ia menjijikkan sekaligus menyedotku? Hal-98
Favorit saya adalah salah satu karya Intan Paramaditha berjudul Pintu. Cerita sebuah Mercy Tiger keluaran tahun 1982 yang berpenunggu, sehingga menyebabkan ditemukannya pemiliknya meninggal tanpa baju sehelai pun di dalamnya.
Jadi, tentu saja 4 bintang untuk buku Kumpulan Budak Setan.
Kumpulan Budak SetanMembaca buku Kumpulan Budak Setan ini membuat saya penasaran dengan buku Abdullah Harahap. Mungkin suatu saat saya juga akan mencoba membaca karya beliau. Bagaimana denganmu, apakah sudah kenal dengan karya-karya Abdullah Harahap sebelumnya?
Penulis : Eka Kurniawan, Intan Paramaditha, dan Ugoran Prasad
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-3364-9
174 halaman
Cetakan Februari 2010
Baca di Ipusnas
(Foto Canva edited by me)
Saya juga belum pernah membaca karya Abdullah Harahap. Buku-buku bertema seperti ini mengingatkan saya pada buku si Pitung yang banyak dijual di kios-kios buku di kota saya waktu saya kecil dulu. Bukunya tipis dengan tipe cerita bergambar gitu. Dulu saya masih berani membaca buku horor sekarang mikir-mikir dulu deh, hihihi.
ReplyDeleteWah si pitung ya mba? Klo aku taunya si pitung dr baca cerita rakyat aja 😁 Klo buku bergambar waktu kecil di daerahku paling buku petruk. Atau ada jg komis tntng neraka yg gambarnya serem bgd gt. 😆😅
DeleteOMG Mbaaaak, iya buku si Petruk yang bener bukan si Pitung, *tepokjidat*. Ingetnya huruf "P" nya aja, wkwkwkwk
DeleteHeheheh sama berarti komik Petruk yaaa 😂😂
DeleteInget banget beberapa tahun lalu cover buku ini seliweran di Twitter dan entah kenapa selalu muncul tiap malem, kan takut yaa lihat covernyaaa 🙈🙈
ReplyDeleteSempat tertarik tapi terlalu takut buat punya bukunya, waktu itu belum bisa akses Gramedia Digital deh kayaknya makanya penasaran cuma tinggal penasaran aja 😂 Terus belakangan aku baru baca karyanya Eka Kurniawan dan Intan Paramadhita juga, jadi kembali penasaran sama buku ini 😆
Dan aku jg posting ini tengah malem, karena baru beres nulisnya jam segitu 😅 Covernya memang serem yaa mbaa. Aku liatnya jg merinding..
DeleteMudah2an berkesempatan buat baca ya Mba Eyaa.. Aku malah bacanya gratis di Ipusnas. Hehehe.. Buku terbitan lama ini sbnrnya
Akhirnya diksi juga yang mengalahkan kekotoran dan kejijikan mbak thessa ya, wkwk..
ReplyDeleteJadi penasaran juga sama bukunya, hihi..
Bener mbaa, kadang diksi yang menarik gitu bikin ada rasa kepuasan tersendiri pas bacanya 😁
Deletekak Thesa, aku masih gak paham istilah stensil di sini, hahaha. stensil yang aku tau karya seni stamp atau di psray pake cetakan, hahahaha. mesti gugling nih. btw aku jadi penasaran sama cerpennya. kebetulan aku lagi pengen baca karya penulis indonesia era 80-90an
ReplyDeleteStensil itu arti aslianya memang cetakan sebenernya mba. Hehehe.. Tp suka dipake buat istilah buat buku2 yg kualitasnya lbh menonjolkan adegan panas gt 🙈🙈 Misalny kaya buku2 Abdullah Harahap, atau Enny Arrow jaman dulu. Hehehe..
DeleteSempat pengen beli buku ini, dulu, tapi ngga pernah nemu di Gramedia. Jadinya batal dan ngga ingat lagi. Bukan karena saya pecinta horor, tapi karena saya cukup senang membaca cerita Eka Kurniawan dan kebetulan saat itu saya lagi banyak liat nama Intan Paramaditha disebut-sebut.
ReplyDeleteSaya sendiri baru membaca beberapa dari Abdullah Harahap, itupun sebagian tidak sampai selesai. Buku Kumpulan Budak Setan ini ternyata ada di IPusnas, meski harus antri, ngga masalah karena masih punya bacaan lain
Aku malah awalnya ngeh buku ini pas kmrrn liat diskonan di web gramedia mas. Hehehe.. Tp setelah dipikirwl2, sblm beli mending cekndi Ipusnas dulu aja. Eh ternyata ada.. 😁
DeleteWuaa sampe ngantri ya? Aku kmrrn untung aja bs lngsng minjem tanpa antri 😁 Semoga nanti segera berksempatan buat baca buku ini ya Mas Rahul.. 😁
Bukan pecinta horor tapi aku masih penasaran apa itu stensil gara2 obrolan d grup tadi wkwk. Btw, Abdullah Harapan itu aku malah jadi ingat dosenku. 😄
ReplyDeleteTapi aku mau menanggapi yg tentang tulisan seksis tp bnyk pembacanya atau tulisan bagus tp sedikit pembacanya ya mbak.. Sepertinya itu terjadi di banyak lahan ya mbak. Aku pernh mampir sekali ke wattpad dan aku jg shock ternyata bnyk tulisan 17+ di sana, pdhl muridku (SMA) bnyk yg suka baca wattpad. Jadi mengkhawatirkan juga sih. Penyaringan pembaca di wattpad ada ga ya mbak?
Sama mbaa, aku sampe nyari di KBBI arti stensil ternyata keluarnya hal2 yg berhubungan dg percetakan gt. Hahaha. Tp klo kita search cerita stensil di google, pasti keluarnya cerita2 panas 😆🙈 Jd penasaran arti sebenernya apa. Hehehe..
DeleteParah memang mba, bahkan yg mejeng di popular wattpad itu banyak cerita 17++. Sedih liatnya. Sbnrny di wattpad wajib diconteng batasan umur pembaca, agar cerita kaya gt ga dibaca semua umur.
Parahnya, banyak penulis ga melakukan itu, malah sengaja bikin itu genre ny jd Young Adult agar menarik banyak pembaca 😢 Aduh, mereka ga sadar apa ya itu sama aja nabung dosa jariyah kan. Selama orng baca, akan tetap masuk dosanya ke yg nulis. Huhu..
Aku juga baca di grup 1m1c ttg obrolan stensil ini. Ternyata itu toh maknanya hahaha.
DeleteSemalam grup wa sempat heboh kan, aku cuma jadi silent reader doang hheheheee
Menurut yang pernah saya baca bukunya dinamakan stensilan karena bukunya dicetak menggunakan mesin stensil.
DeleteMenonton kehebohan di grup sambil makan popcorn ya Do? 😆😆
DeleteStensil berarti klo memang artinya cetakan, brarti ga cocok ya judul yg bagian 'Cerita Stensil Masa Kini', gitu ya Mas Herman 😆😆
Wah, saya pernah membaca buku ini kak, di iPusnas. Sayangnya cuma baca cerpennya mas Eka Kurniawan, soalnya mata saya gak kuat kalau baca terlalu banyak di layar hp. Ceritanya emang agak-agak dewasa sih, tapi horornya masih berasa juga. Rencananya pengen beli buku fisiknya dulu, tapi di toko buku terdekat gak menjual.
ReplyDeleteSama mas, aku juga bacanya di Ipusnas 😁
DeleteIya, cerita dewasa n cukup bikin merinding yaa. Klo mau buku fisiknya, kemaren aku sempet liat di gramedia.com lg obral mas. Coba aja beli online..
Oke kak, saya cek langsung. Mudah"an sesuai budget 😅
DeleteKalau Kak Thessa suka buku ini, sepertinya bakal suka buku kumcer horror karya Intan Paramaditha berjudul Sihir Perempuan juga :D Aku baru selesai baca buku bersangkutan lewat Ipusnas & langsung teringat buku Kumpulan Budak Setan ini. Kalau disuruh memilih, Sihir Perempuan favorit Farah sih di antara dua buku ini hehe.
ReplyDeleteWuaa makasi rekomendasinya Kak Farah 😍😍 Aku kebetulan memang lg suka buku2 kumcer, dan cocok jg dg gaya bahasa Intan Paramadhitha di buku ini. Aku bakal cari buku Sihir Perempuan itu 😍💖
DeleteAsiiik ...aku sudaaah masuk kategori dewasa, so bisa ikutan baca buku budak setan yang ada 'bumbu penyedapnya uhuk-uhuk' [mon maap keselek saat nulis, xixixi 🤭]
ReplyDeleteKalau buku karya Abdullah Harahap kayak2nya dulu aku kecil pernah ikutan baca buku milik budeku deh ...maklum buku genre apapun kubaca, tanpa terkeculai buku rate dewasa, eh*
Ini mas himawan, silahkan diminum dulu tehnya biar ga keselek 🤣🤣
DeleteWah dr kecil udah baca buku Abdullah Harahap ya, berarti Mas Himawan kayany bakal cocok nih baca buku Kumpulan Budak setan ini. Cus buruan pinjem di Ipusnas 😆😁
Aku suka cerita dewasa nih.. Otw ke iPusnas dehh.... 😀😀😏
ReplyDeleteGercep yaa Do, klo ada label dewasanya gini 🤣🤣 Cus buruan pinjem di Ipusnas. hehehe..
DeleteJadi ketiga penulis cerpen ini membaca ulang buku-buku karya Abdullah Harapan untuk membuat beberapa cerpen yang akhirnya diterbitkan jadi sebuah buku yang berjudul Kumpulan Budak Setan. Jadi penasaran sama buku Kumpulan Budak Setan ini soalnya pernah baca beberapa buku karya Abdullah Harapan yang bukunya ngeri-ngeri sedap..hihihi
ReplyDeleteBener Mas Herman. Jd mereka bisa dibilang membuat buku ini terinspirasi dr karya2 Abdullah Harahap.
DeleteWah klo Mas herman udah pernh baca buku2 Abdullah Harahap, kayanya bakal cocok sama buku ini. Memang ceritanya agak ngeri2 sedap n bikin merinding disko 😆😆
Kak Thessa, dari judulnya sih serem ya, tapi aku tertarik ingin baca karena ada karya Eka K. di dalamnya 🤭
ReplyDeleteAku ingin tahu, apakah kumcer pada buku ini termasuk horor yang bikin parno? Ada hantu-hantuannya gitu kah? 😂
Tulisan2 Eka Kurniawan di buku ini bagus2 loh Lia. Ayo dibacaaaa 😆😁
DeleteTp ini serem sih mnrt aku, apalagi aku lumayan penakut. Hehehe. Ada yg hantu2, ada yg pesugihan, sampe ada kejahatan manusia. Komplit pokokny. Bikin merinding 😅
Aku pernah baca buku Abdullah Harahap, memang tidak salah sih jika dibilang agak cerita dewasa tapi ada seni nya, beda dengan cerita dewasa plus plus yang sekarang banyak di Internet, terlalu vulgar dan tidak ada seninya sama sekali.
ReplyDeleteTapi kalo kumpulan budak setan aku belum pernah baca.
Wah, jadi makin penasaran sama karya2 Abdullah Harahap. Aku yakin pasti memang ada seninya. Kalau ga, ga mungkin bertahun2 banyak penggemar n bukunya selalu laku di pasaran. 😁 Makasi udah berbagi pengalamannya Mas Agus..
Deletenah kan ni orangnya dah nongol yang waktu itu tanya karya abdulah harahap di post lamaku wkwkwkk
DeleteTernyata Mas agus dr dulu udah suka sama karya2 Abdullah Harahap yg mbaa 😁
DeleteAh bukannya mbak mbul itu kolektor novel Abdullah Harahap juga.😱
DeleteUdah lama liat buku ini tapi belum sempet baca. Soalnya emang lagi minim baca wkwk. Aku juga suka Eka Kurniawan. Eka Kurniawan juga yang membuat aku secara tidak langsung mengenal penulis-penulis lain. Soalnya dia sering nulis tentang buku di blognya.
ReplyDeleteAku udah pernah baca karya Abdullah Harahap. Yang selesai baru satu. Terus satu lagi belum selesai baca sampe sekarang (sebenernya nggak dilanjutin sih). Nggak aku lanjutin bukan karena ceritanya jelek, tapi emang lagi sibuk terus lupa wkwk. Makasih udah ngingetin kalo aku punya utang baca karyanya Abdullah Harahap wkwk.
Menurutku, setelah baca karya Abdullah Harahap, aku merasa Abdullah Harahap sangat kuat ketika menggambarkan peristiwa-peristiwa yang ada di dalam ceritanya.
Wah Mas Adi suka karya2 Eka Kurniawan ya? Memang bagus2 sih karyanya. Ga salah sampe dpt bnyk penghargaan. Eh btw, aku baru tau dia aktif blog jg ya? Coba deh aku ntr cari blog nya 😁 Makasi infonya ya mas.
DeleteJd selain horor, cerita Abdullah Harahap juga kuat dr segi karakternya ya Mas. Pantes aja banyak penggemarnya dan banyak bukunya yg laku dipasaran. Makasi juga udah ikut berbagi cerita di sini Mas, bikin aku penasaran pengen baca karya Abdullag Harahap 😍
Suka, Mbak. Paling suka sih sama novelnya yang judulnya Lelaki Harimau. Kepoin aja blognya, Mbak. Banyak banget tulisan-tulisan beliau tentang buku.
DeleteSayangnya aku baru baca 2 judul karya Abdullah Harahap, itu pun aku lupa judulnya wkwk. Kalo mau nyoba nyari, biasanya di tempat buku bekas banyak banget yang jual, Mbak. Recomended banget sih menurutku buat baca karya-karya Abdullah Harahap.
Saya juga punya buku ini Mbak, memutuskan beli di Gramedia (biasanya online biar dapet diskon atau cari second) karena ada nama Eka Kurniawan. Walaupun nggak terlalu familiar sama nama Intan Paramaditha & Ugoran Prasad.
ReplyDeleteKalau Abdullah Harahap sih lumayan tahu, beberapa buku horornya juga diterbitin Gramedia,
walaupun buku stensilannya juga banyak 😁
Saya masih inget cerita yang Jimat Sero, bukan karena nyeremin tapi karena endingnya ngeselin 😁
Wuaa sesuka itu ya Mas, sama buku ini n karya Eka Kurniawan. Sampai beli langsng di tokonya. Mantaaab 😁
DeleteIyaa, buku Abdullah Harahap jg sempet diterbitkan ulang sama salah satu imprint Gramedia yaa. Tp aku blm baca satupun nih 🙈🙈
Jimat Sero endingnya ngeseeliiinn. Arrg..🤨🤨 Temennya kirain bener2 baik ga minta imbalan. Ternyataaaa..
eh eh eh...hahahhah..tau ga sih mba thessa aku kan pernah ya ngulas gramedia world bsd...lalu tiba tiba mas agus tanya di sana ada buku karya abdulah harahap ga kak? itu pas tulisan jadulku dan kita kita belom seakrab sekarang...dan kujawab aku ga tau...lalu ke sini sininya lagi kutengoklah postingan lamaku itu. Wait abdulah harahap...tuh kan aku penasaran? kugooglinglah buku buku dia dan ternyataaaah oh my God di e commerce judul judul dan covernya macam buku mininya fredy s, marga t, atau roman semi erotis lainnya wkwkwkwk....
ReplyDeletedaaaaaaan ternyata di lebih ke horror gitu kan ya? jadi penasaran pengen baca juga aku hahahah
kalau eka kurniawan aku baru baca beberapa hihi...aku suka juga tuh buku bukunya eka, blak blakan dan bahasanya gamblang semua sih, tapi itu lah yang menjadi daya tariknya
Hahahaha aku kebayang Mba Nita jwab dg polosnya ke Mas Agus tntng buku Abdullag Harahap. Pasti skrng ngakak sendiri pas tau ternyata tipe bukunya ya Mbaaa. Hehehehe...
DeleteApalagi pas googling n disajikan cover stensilannya 🤣🤣
Sama mbaa, aku jg penasaran mau bacaa. Walaupun agak merinding takut jd serem sendiri 😆 Trus aku cek di Ipusnas ada banyak mbaaa. Cuss buruan bacaa. Hehehe...
Bahasanya Eka Kurniawan ity aku suka. Awalny aku kira bakal nyastra bgd, tp ternyata cukup gamblang kaya kata Mba Nita 😁
Hahaha...
DeleteMbak Nita tajam sekali ya ingatannya, aku saja jujur sudah ngga ingat kalo pernah bertanya seperti itu, eh mbul malah masih ingat.😂
belum pernah baca karya dari Abdullah ini
ReplyDeletehiikss kalau horor ehmmm ga berani baca sendiri hehehe