Membaca dan mendapatkan akses ke buku jaman sekarang tidak berarti hanya membeli buku di toko buku, atau meminjam ke perpustakaan seperti dulu. Baca buku tidak lagi terbatas dalam bentuk fisik, banyak kemudahan cukup dengan membaca buku lewat aplikasi di gadget. Tidak sebatas ebook, bahkan sekarang kita dimudahkan dengan cukup memdengarkan buku dibacakan untuk kita, dalam format audio book 😍.
Pokoknya kita udah dimanjakan banget dengan berbagai aplikasi yang dapat mempermudah untuk membaca, mengelola koleksi, atau menemukan buku baru. Berikut ini adalah beberapa aplikasi yang menurut saya wajib dimiliki oleh pencinta buku. Saya sendiri sudah menggunakan semuanya, jadi saya akan coba jelasin juga dengan kelebihan, kekurangan, dan manfaatnya.
1. Goodreads
Kita mulai dari aplikasi yang sangat berguna untuk melacak buku yang sudah dibaca, sedang dibaca, atau ingin dibaca, yaitu Goodreads. Inget ya, Goodreads ini bukan tempat baca buku.. Karena saya sampai sekarang masih sering liat komen-komen di Goodreads yang bertanya, 'gimana ini cara baca bukunya di sini?'😆.
Selain membantu tracking buku apa aja yang sudah kita baca, fitur ulasan dan rating dari pengguna bisa sangat membantu kita menemukan rekomendasi buku baru. Rating Goodreads ini semacam rating IMDB untuk para pecinta film. Yang paling saya suka di sini, juga ada tantangan membaca tahunan yang bisa memotivasi pengguna untuk membaca lebih banyak buku.
Kurangnya Goodreads, paling tampilannya yang agak kurang modern (but, I'm totally fine with that) dan kadang-kadang kerasa agak lambat. Rekomendasi buku yang diberikan juga tidak secanggih aplikasi2 lain yang sudah pakai AI dan user behavior untuk ngasi rekomendasi (kayak Spotify misalnya). Tapi, secara keseluruhan, Goodreads sangat membantu pencinta buku untuk menjaga rekam jejak bacaan mereka dan terlibat dalam diskusi literatur dengan komunitas yang luas.
2. iPusnas
Aplikasi ini adalah surga bagi pembaca buku di Indonesia karena menyediakan koleksi buku yang sangat lengkap dan yang utama: gratis 😍. iPusnas mendukung misi literasi nasional dengan memberikan akses mudah ke buku berkualitas tanpa biaya. Oiya, iPusnas ini adalah perpustakaan online ya. Jadi kamu cuma bisa minjem beberapa hari. Kalau belum beres baca, bisa pinjam ulang. Jumlah buku per judul juga terbatas, jarang banget yang sampai sepuluh buku. Jadi untuk judul-judul tertentu, kamu bahkan harus antri buat minjem karena stoknya masih dipinjam pengguna lain semua.
Sayangnya, iPusnas interface aplikasinya terkadang memiliki bug atau lag yang lumayan menggangu. Kayak tiba-tiba nge-lag, loading-nya lamaaa, atau ke-log out sendiri, atau menu pencariannya error. Hahaha.. Pada beberapa kesempatan emang harus banyak sabar pake aplikasi ini tuh 😂
Afterall, iPusnas adalah pilihan yang sempurna bagi siapa saja yang ingin memperluas wawasan tanpa mengeluarkan uang, terutama pelajar atau pembaca dengan anggaran terbatas.
3. Gramedia Digital
So far, aplikasi favorit saya pribadi jatuh kepada: Gramedia Digital, aplikasi yang menawarkan solusi hemat bagi pencinta buku dengan langganan murah untuk akses ke buku-buku terbitan Gramedia Group. Koleksi yang tersedia mencakup berbagai genre, mulai dari novel, buku nonfiksi, hingga majalah. Langganannya bisa bulanan atau tahunan. Harganya menurut saya sangat worthed karena dengan membayar langganan bulanan, kita punya akses ke semua buku terbitan Gramedia Group. Dan, tau dong buku Gramedia Group itu sebagus dan sebanyak apa...😍 Jadi, dijamin puas banget kalau punya akses ke sebanyak itu buku. Cocok juga buat kamu yang mulai menerapkan hidup minimalis dalam mengkoleksi barang, jadi cukup nyimpen ebook aja di Gramedia Digital.
Tips dari saya, jangan lupa kalau mau beli paket Gramedia Digital, kepoin dulu instagramnya. Karena seraing banget ada promo-promo yang belum tentnu semua keliatan kalau buka aplikasi langsung.
4. Rakata
Kalau tadi aplikasi untuk Gramedia Group, sekarang saya akan merekomendasikan aplikasi untuk membaca ebook Mizan Group, yaitu Rakata. Ebook di Rakata pembeliannya bersifat satuan, jadi sekali beli akan selamanya kita bisa baca ulang di aplikasi. Bahkan bisa dibaca saat offline juga. Jadi bukan dengan langganan di waktu tertentu seperti Gramedia Digital. Harga per bukunya pun juga pastinya lebih murah dari buku cetak. Kalau lagi ada promo-promo, bahkan buku bagus dan baru ada yang harganya di bawah 5ribu perak loh 😍
Dari sisi interface, menurut saya masih belum terlalu nyaman ya. Apalagi saat membaca buku, sering sekali nge-lag saat harus di-bookmark. Kalau abis nutup aplikasi dan kita buka lagi, buku yang kita baca pasti mulai lagi dari cover awal. Jadi gawat kalau lupa bookmark 😅
5. Google Play Books
Aplikasi ebook lainnya adalah Google Play Books yang dikenal karena koleksi bukunya yang sangat lengkap, termasuk buku internasional yang sering sulit ditemukan di toko buku lokal. Aplikasi ini juga fleksibel karena memungkinkan pembelian buku satu kali tanpa perlu berlangganan, dan dapat diakses di berbagai perangkat. Jadi misalnya kamu download di HP, saat buka user Playbook di laptop, kamu juga bisa baca bukunya. Ini kelebihan Google Play Books yang utama dibanding yang lainnya, lumayan bisa baca di laptop juga soalnya 😍.
Bagi pembaca yang mencari buku-buku langka atau sulit ditemukan dalam versi cetak, Google Play Books adalah solusi ideal. Dengan aksesibilitas yang luas, pembaca dapat menikmati buku kapan saja dan di mana saja. Saya kebantu banget waktu nyari buku literartur kuliah untuk penyusunan tesis, jadi buku-buku yang susah ditemukan di toko buku itu masih ada di Play Book. Mantaab!
Tapi yaa, harga buku digital di Google Play Books terkadang hampir sama dengan harga buku cetak😆. Jadi Playbook biasanya adalah alternatif saya mencari ebook, klo sudah nggak ada di iPusnas, Gramedia Digital dan Rakata.
6. Storytel
Aplikasi terakhir yang saya rekomendasikan adalah Storytel, aplikasi yang menawarkan langganan murah untuk mendengarkan audiobook. Yup, bukan ebook lagi, tapi audiobook.
Sebagai pembaca konvensional, saya sebenernya sempat agak skeptis dengan audiobook. Hehehe.. Menurut saya, kita tidak mendapatkan pengalaman membaca sesuangguhnya dengan audiobook. Tapi, ternyata saya salah besar saudara-saudara 😂. Audiobook ternyata sangat memudahkan kita untuk mengakses buku di sela-sela keterbatasan waktu. Bayangkan, saya bisa menampatkan buku dengan cukup mendengarkan audiobook sambil di gojek, atau sambil lari sore di GBK. Audiobook yang saya pilih juga mostly non fiction/ self help English version, jadi selain dapet ilmu dari isi bukunya, juga bisa membantu saya lebih lancar listening English. Luv 💖. Cara praktis untuk tetap membaca di sela-sela kesibukan.
Dengan koleksi yang sangat beragam, mulai dari buku fiksi hingga nonfiksi, Storytel cocok banget untuk pencinta buku yang ingin menikmati bacaan dalam format audio. Aplikasi ini juga mendukung kita yang kebiasaan multitasking, jadi kita dapat mendengarkan buku sambil melakukan aktivitas lain. User interfacenya juga oke, jarang error, rekomendasi bukunya berdasarkan buku yang udah kita baca juga bagus. Harga langganannya pun sangat bersahabat, apalagi dibandingkan dengan harga beli buku impor yang lumayan banget harganya. Kita juga bisa download buku yang ingin kita dengerin, sehingga saat offline pun kita tetep bisa dengerin audiobooknya. Oiya satu lagi yang saya suka dari Storytel, beberapa buku tersedia dalam format ebook juga. Jadi selain mendengarkan, kamu juga bisa baca bukunya 😉.
Namun, kekurangan dari Storytel adalah tidak semua buku tersedia dalam format audiobook, terutama untuk judul-judul yang lebih niche. Beberapa buku non fiksi incaran saya malah banyaknya hanya tersedia dalam bentuk summary aja, bukan keseluruhan isi buku.
***
Demikian beberapa rekomendasi aplikasi untuk pembaca buku. Dengan banyaknya kemudahan, yuk tetap kita budayakan membaca buku dengan legal dan stop pembajakan buku biar penulis cepet kaya dari royalti 😉
Dari aplikasi di atas, mana yang sering kamu gunakan? Kalau ada rekomendasi aplikasi lain, jangan lupa share di komen, yaaa..