Sunday 8 November 2015

Critical Eleven by Ika Natassa

Ale dan Anya pertama bertemu di penerbangan dari Jakarta ke Sidney. Setahun setelah itu, mereka menikah. Dan di lima tahun usia pernikahan mereka, pernikahan yang selama ini membahagiakan itu tiba-tiba berubah menjadi dingin. Alasannya mungkin terdengar sederhana, karena Ale mengatakan sesuatu yang membuat Anya sangat kecewa. 

Ale adalah seorang engineer yang bekerja di rig lepas pantai, tukang minyak kalau menggunakan istilah Ika Natassa. Sebulan kerja, sebulan kemudian dapat libur, begitu seterusnya. Anya adalah seorang konsultan dengan pekerjaan yang sangat padat, sampai terbang ke berbagai kota dan negara menjadi kesehariannya. 
Terus terang saya sangat penasaran untuk membaca buku ini. Apalagi denger ceritanya buku cetakan pertama langsung habis dalam beberapa menit lewat penjualan Pre Order. Dan belum sampai setahun buku ini telah masuk ke cetakan ke 6. WOW!!! Jadi harapan saya benar-benar tinggi saat membaca ini. Did I disappoint? Not at all! 
Saya suka bagaimana nyatanya cerita Ika. Membuat saya membayangkan semuanya terjadi di hadapan saya. Permasalahan rumah tangga yang membuatnya harus berakhir memang tidak melulu tentang perselingkuhan. Dan dalam hal ini yang menyebabkannya adalah rasa kehilangan mereka akan anak yang bahkan belum sempat dilahirkan dalam keadaan bernyawa. Apalagi saya mempunyai beberapa teman yang pernah kehilangan anaknya, membuat berurai air mata saat mendengar ceritanya, apalagi perasaan mereka sendiri yang mengalami kan.. Belum lagi pasangan-pasangan yang saya kenal who live in separated room, for years. Jadi memang rumah tangga adalah sesuatu yang kompleks, dan semuanya diuji untuk dapat mempertahankannya.
Buku ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama, Anya dan Ale. Alur dibuat maju dengan banyaknya kilasan flash back. Banyak buku yang membuat kita kecolongan saat membaca alur yang bolak balik, tapi di buku ini semua disampaikan dengan sangat mengalir. Ceritanya pun sangat menyentuh. Walau saya tidak sampai menangis tersedu-sedu, hanya berkaca-kaca. Mungkin efek baca di pesawat dengan bos yang duduk di samping. Hehehe. 
Oiya, critical eleven pada buku ini maksudnya adalah sebelas menit paling kritis di dalam pesawat, 3 menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing. Jadi kemaren pas banget rasanya waktu baca buku ini di pesawat pulang dari business trip dari Batam. Hehehe.. ^^ Dan bagi Anya, critical eleven itu sama halnya saat mengenal seseorang. Tiga menit pertama adalah saat melihat kesan pertama. Dan 8 menit sebelum berpisah adalah yang menentukan tanda-tanda apakah orang itu tertarik untuk bertemu kembali atau justru menjadi perpisahan. 

10 comments:

  1. saya jg br baca ini... emang keren ya, saya jg menikmati bgt bacanya...

    ReplyDelete
  2. Iyaa, bagus ya teh cerita nyaa.. ^^

    ReplyDelete
  3. aku suka banget analogi critical eleven ini: "Tiga menit pertama adalah saat melihat kesan pertama. Dan 8 menit sebelum berpisah adalah yang menentukan tanda-tanda apakah orang itu tertarik untuk bertemu kembali atau justru menjadi perpisahan."
    aku belum pernah baca novel Ika Natassa sama sekali. tapi kalo dari review beberapa orang, banyak yang puas sama karyanya. mungkin bisa baca nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, salah satu yg membuat aku tertarik baca juga karena analogi CE nya itu..
      Baca deh mba, paling bagus menurut aku yg ini. Yg lain lumayan juga lah bukunya Ika Natassa ^^

      Delete
  4. Sudah baca cerpennya di buku 'Autumn Once More'. Bagus. Tapi entah kenapa, saya awalnya kurang tertarik untuk baca novelnya. Sampai akhirnya saya menang buku ini dari kuis di IG. Baguuuuuuuusssss ><

    ReplyDelete
  5. Hm, makin tertarik baca cerita ini tapi belum kesampaian saat ini. Sudah baca beberapa cerita kak Ika, suka sekali dengan cara penyampaiannya dan nyata banget. Dan sempet kaget pas cerita ini keluar PO nya, kayak jet alias cepet banget. Semoga bisa baca buku ini secepatnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin semoga segera kesampaian baca bukunya yaa :)

      Delete
  6. Pertama tau karya ka Ika Natassa malah yang baru mau terbit mei nanti, The Architecture of Love. Aku jadi cari-cari semua karya ka Ika, dan ternyata semua ceritanya bikin aku tertarik banget. Ka ika mampu menceritakan dengan detail setiap kejadian, tapi tidak membuat pembaca merasa bosan karena terlalu banyak yang diceritakan, dan bukunya emang keren". Pengen kumpulin buku" ka Ika, tapi harus bener-bener sisihin pengeluaran, untuk 1 buku saja budgetnya ga sedikit :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah aku malah belum baca ya architecture of love.. Nyarii aaahh..

      Delete