Monday, 1 June 2015

"Orangtua atau Bos di Rumah?"


Ayah-Bunda, dalam diri anak-anak Anda bisa jadi ada darah Anda
Hanya saja, tidak semua orangtua menjadi orangtua sebenarnya untuk anak-ananknya, tapi hanya menjadi bos anak, yakni menjadi bos di rumah untuk anak-anaknya.

Bos anak membuat takut dalam diri anak-anaknya.
Oranguta membangun kepercayaan anak-anaknya.

Bos anak sering mengatakan " Pokoknya, Mama-papa tidak mau..."
Orangtua sering mengatakan "Mama-papa sangat senang jika kamu..."

Bos anak sangat tahu bagaimana mengatur anak
Orangtua sangat tahu bagaimana membina anak

Bos anak selalu mengendalikan anak
Orangtua membantu anak mengendalikan dirinya sendiri

Bos anak berfokus pada keburukan anak
Orangtua berfokus pada kebaikan anak

Bos anak lebih banyak bicara pada saat anak berantem
Orangtua lebih banyak bicara pada saat anak rukun

Bos anak menguasai anak
Orangua bekerjasama dengan anak

Bos anak menyelesaikan hampir semua masalah anak
Orangtua melatih anak menyelesaikan masalahnya sendiri

Bos anak sangat lihai menyalahkan saat anak bermasalah, mundur kebelakang
Orangtua rendah hati menemukan solusi bersama saat anak bermasalah, maju ke depan

Bos anak mengatakan "Lain kali jangan kayak gitu!" saat anak minta maaf
Orangtua mengatakan "Subahanallah alhamdulillah anak Mama-papa berlapang dada meminta maaf"

Bos anak itu otoritas kepada anak
Orangtua itu otoritatif kepada anak

Bos anak nonton TV pada saat anak belajar
Orangtua mematikan TV pada saat anak belajar

Bos anak selalu menanyakan "Bagaimana pelajaran kamu hari ini? Bagaimana nilaimu?"
Orangtua menanyakan "Apa yang membuatmu tertawa hai ini di sekolah, Nak?"

Bos anak menceramahi anak "Mama-Papa bilang apa, kamu sih, banyak main, nilaimu jadi jelek begini, prestasimu turun!"
Orangtua bicara dengan anak, "Mama-Papa yakin kamu kecewa dan sedih dengan nilai belajarmu. Adakah yang bisa Mama-Papa bantu agar nilaimu jadi lebih baik?"

Bos anak mengusir anak saat pulang kerja, "Sana, jangan dekat-dekat, kamu tahu Mama-papa kan capek!"
Orangtua merengkuh anak saat pulang kerja, "Sini, Anak-anakku. Siapa dulu yang mau bercerita?"

Kutipan pada Buku Yuk, Jadi Orangtua Shalih! Sebelum meminta anak shalih... (hal -189-191)
by ihsan baihaqi Ibnu Bukhari



2 comments:

  1. Tengkiuuu yaaaaa...
    Duh adem banget bacanya.
    Jujur beberapa kalimat di atas sering saya baca, tapi selalu lupa.
    Jadi kalau baca lagi tuh semacam merekam kembali biar segar di ingatan.
    Saya rasa mamak-mamak sangat butuh kalimat-kalimat contoh kayak gini, biar bisa meredam emosi saat mengasuh anak juga :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 Mba Rey..
      Akupun menulis ini juga sebenarnya sebagai pengingat buat diri sendiri juga, betapa aku juga masih banyaaak bgd kekurangan dalam membesarkan anak..
      Semangat Mba Rey, kita sebagai ibu berasa sekolah terus2an ya, sekolah buat menjadi ibu yg lbh baik buat anak2 kita.. 😘😘

      Delete