Postingan kali ini adalah postingan dalan rangka mudik ke kampung halaman pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.. :) Mudik ke kampung halaman berarti waktunya nostalgia, termasuk bernostalgia buku, buku yang dulu sempat menjadi favorit saya, GOOSEBUMPS!
Here are some of my dusty Goosebumps collections I found (sisanya ga tau ada dimana.. T.T) :
Review Goosebumps
Goosebumps adalah buku karya RL Stine yang terdiri dari banyak seri. Setiap seri terdiri dari puluhan buku. Misalnya yang saya tau Goosebumps (tanpa embel2) terdiri dari 62 buku, Goosebumps Series 2000 terdiri dari puluhan buku jg. Ada juga Goosebumps seri petualangan maut (Goosebumps Horrorland). Setiap buku menceritakan cerita yang berbeda jadi tidak perlu membaca berurut atau membaca semuanya.
Goosebumps pertama kali diterbitkan tahun 1992 dengan judul pertama adalah Selamat Datang di Rumah Mati (Welcome to horror land).
Goosebumps adalah buku horor anak-anak dengan khas twisted ending, artinya ending yang benar-benar tidak terduga. Contohnya sepanjang buku kita disajikan keseraman tentang orang atau tetangga yang mencurigakan, ternyata di akhir buku yang monster atau yang hantunya adalah tokoh utamanya. ^^ Sedangkan Goosebumps seri petualangan maut adalah novel dengan jalan cerota yang kita putuskan sendiri. Jadi setiap halaman ada catatan kaki, misalnya saat kita sedang dikejar srigala, buka halaman 5 untuk lari ke jembatan atau buka halaman 11 untuk lari ke gunung. Jadi kita sendiri yang akan menentukan nasib kita sendiri.. Hehehe..
Semua buku2 Goosebumps menceritakan dengan sudut pandang orang pertama, bahasanya ringan, tanpa gampar kecuali pada covernya, dengan halaman 100an lebih dikit dan tulisan yang cukup besar. Cerita-cerita Goosebumps walaupun cerita horor, tidak pernah menampilkan kekerasan & kesadisan, percintaan, dan walau kadang permasalahaan cukup pelik (buat anak2), tidak pernah ada benar2 mati. Tokoh2 buku juga sebagian besar adalah berumur 8-12 tahun.
Menurut saya (saya sekarang n saya yang masi kecil dulu) cerita horornya adalah tipe horor yang bagus tapi tidak terlalu seram. Entah karena sebagian hantunya adalah hantu luar negri seperti manusia serigala, mumi, drakula, monters dll. Walau tetap ada beberapa cerita Goosebumps yang menyeramkan n cukup membuat saya takut ke kamar mandi waktu dulu.
Jadi buku ini sangat cocok untuk anak-anak, apalagi anak2 yang sedang tahap move on dari buku cerita bergambar ke novel. (Inget dulu bangga sekali waktu SD bisa menamatkan Goosebumps, berasa udah dewasa. Heheheh). Namun demikian buku ini juga cocok untuk orang dewasa yang ingin bacaan ringan dan horornya lain dari pada yang lain. Atau orang2 dewasa yang ingin bernostalgia seperti saya. :)
Goosebumps & My Life
Buku Goosebumps pertama kali saya baca saat saya kelas 3 SD dengan judul Topeng Hantu. Buku ini menceritakan tentang seorang anak yang ingin menjadi paling menakutkan saat Hallowen, sehingga dia membeli topeng yang sangat seram. Awalnya sangat menyenangkan karena banyak anak-anak lain ketakutan dengan topengnya, tapi masalah mulai muncul saat ketika topengnya tidak bisa dilepas dan merubahkan menjadi Monster..
Sejak saat itu, saya dan kakak saya yang juga hobi membaca mulai mengoleksi Goosebums. Setiap berkesempatan ke kota Padang, kami akan mampir ke Gramedia untuk membeli Goosebums. Kalau kami membeli lebih dari 1 buku, maka begitu sampai rumah akan segera membaca secara bergantian. Kalau kebetulan cuma membeli satu buku, maka kami akan membaca berdua. Bukannya mau sok kompak, tapi ga ada yang mau ngalah buat baca belakangan. Hehehe..
Beli n baca buku Goosebumps berlanjut sampai saya SMP dan berhenti saat saya SMA. Saat SMA buku sejenis yang masih saya baca adalah Animorph dan Fear Street. (Maybe later I'll review this book).
Saat saya kuliah, pada tahun ke3 saya kerja praktek (KP) ke salah satu perusahaan minyak terbesar di Riau. Saya dan teman KP di sana tinggal di komplek perusahaan yg lengkap sekali fasilitasnya, salah satunya adalah library. Dalam rangka mengisi waktu luang, saat teman2 lain memilih nge gym, saya memilih ke perpustakaan dan saya menemukan kebahagiaan di sana (lebay mode on ^^). Karena di sana penuh dengan buku2 masa kecil saya, mulai dari Goosebumps, Road Dahl, komik2 Kotaro, dll. Novel2 di sana hampir semuanya adalah berbahasa inggris terbitan luar. Termasuk saya menemukan buku2 cerita sepanjang jaman seperti Alice in the Wonderland yang sampulnya sampul kulit! Pas liat tahun terbitnya itu tahunnya bahkan sebelum Indonesia merdeka. Rasanya seperti menemukan harta karun! Andai saya bisa membawa perpustakaan itu pulaaang.. >.<
Okay, back to Goosebumps. Di sana akhirnya saya membaca lagi banyaak sekali buku Goosebumps dari versi aslinya yang berbahasa Inggris. Karena saya bukan penghuni tetap di sana, saya hanya diperbolehkan membaca di tempat. Sehingga hampir sebagian waktu pulang KP saya habiskan di sana.
Total sampai sekarang saya sudah membaca cukup banyak Goosebumps, belum semua tapi sepertinya sudah 50an lebih.. Goosebumps yang menjadi favorit saya adalah Helloween Tanpa Kepala. Cukup menyeramkan untuk sebuah Goosebumps, dan twisted ending nya menurut saya sangat membuat merinding..
Where to find
Bagi teman2 yang penasaran dengan Goosebumps, atau bagi yang ingin bernostalgia, sekarang bisa baca gratis di aplikasi perpustakaan digital. Kalau ingin membeli bukunya, karena sudah tidak dijual di Gramedia, bisa di beli di beberapa shop online atau di bursa buku murah di Plaza Semanggi lantai atas dan di Blok M. Walaupun sebagian besar yang dijual dalam bentuk buku bekas..
Update: Sekarang Goosebumps udah terbit lagi dengan cover baru. Jadi kamu bisa cari di toko-toko buku terdekat.
Sekian nostalgia malam ini.
Selamat Idul Fitri :)
Malam Takbiran 2014
From Solok with Love
(Behind the scene: ada anak cantik yang pengen ikutan eksis. Ekspresi bingung liat mamahnya foto2in buku. Hehehe.. ^^)
icaaa,, jadi ikutan nostalgia nih. aku puun masih ingettt banget itu cerita topeng hantu. ahaha jaman kecil itu segitu udah serem yaaa.
ReplyDeleteIyaaa, dulu bacanya deg2an yaaa.. Padahal klo d baca sekarang ga serem sama sekali, terus sekali duduk lngsng beres.. Hehehe..
ReplyDelete"Contohnya sepanjang buku kita disajikan keseraman tentang orang atau tetangga yang mencurigakan, ternyata di akhir buku yang monster atau yang hantunya adalah tokoh utamanya." Saya tahu ini judulnya yang mana, Gadis Pecinta Monster kan? Eh gak taunya dia dan keluarganya sendiri monster haha ...
ReplyDeletesaya kangen sekali sama goosebumps, dan beruntung saya punya beberapa koleksi goosebumps dengan cover lama.
Saya msih mikir-mikir kalau mau kasih baca goosebumps untuk anak-anak, soalnya kan ceritanya emang serem. Sekarang aja bisa bikin deg deg kan, gimana kalau anak-anak XD
Iyaa kangen yaa.. Klo pas baca lagi rasa nya nostalgia banget ^^
Delete