Tuesday, 27 October 2020

Save The Cat! Menulis Akhir Novel dengan Luar Biasa (Part 4)

Akhirnya kita sampai di tahapan akhir bagaimana metode membuat novel menggunakan metode Save The Cat! Dari Jessica Brody. Kalau kamu mengikuti 3 postingan saya sebelumnya, kamu sudah sampai ke 80% kerangka novel kamu. Sekarang sisanya kita akan membahas 20% akhir novel kamu.



Sebelumnya, pada Act 1 kita menjelaskan tentang status quo dari sang Hero. Kondisinya saat belum terjadi katalis yang merubah hidupnya. Saat Act 2, kita buat hidup sang Hero jungkir balik tidak karuan. Kita naikkan dia sampai hampir mencapai puncak, kemudian kita hempaskan sampai bawah kembali. Atau sebaliknya, kita jatuhkan dia dan ketika dia hampir mencapai bawah kita naikkan kembali.

 

Sebelum lanjut, baca dulu bagian awalnya di :

 

Setelah cukup mengaduk-aduk hidup sang Hero di Act 2, saatnya kita masuk ke Act 3. Pada Act 3 ini, Hero kita bangkit menjadi orang yang lebih baik setelah semua pelajaran hidup yang dia peroleh di Act 2. Ini adalah tips cara menulis akhir novel kamu dengan baik. Ini dia detailnya :

         

13. Break Into Three

Single scene (80%)


Sebelum masuk ke Break Into Three, mari kita intip langkah sebelum ini yaitu the dark night of the soul. Kondisi yang menggambarkan Hero berada di titik terendah dan saat ia meratapi nasib yang melandanya. Sekarang saatnya ia kembali bangkit. Pada Break Into Three ini Hero akan menyadari kalau ia harus berubah, ia harus menyelesaikan masalah-masalah yang muncul, dan bangkit sebagai orang yang baru, sebagai orang yang lebih baik.


Hero baru ngeh apa yang harusnya dia lakukan. Padahal pembaca mungkin udah greget dari sebelumnya dengan keputusan-keputusan bodoh yang diambil sang Hero

Ibaratnya, setelah menjadi kempompong pada Act 2, sekarang saatnya Hero lahir sebagai kupu-kupu cantik di Act 3. Karena langkah ini hanya single scene, jadi ini lebih seperti "Aha moment!", saat Hero baru tercerahkan dan mulai memutuskan, belum melakukan. Hero akan melakukan langkah besar di bagian berikutnya.

 

14. Finale

Multi scene (80% - 99%)


Kalau langkah Break Into Three adalah keputusan perubahan dari Hero, maka pada Finale ini adalah actionnya, atau langkah konkritnya. Saatnya Hero melakukan sesuatu untuk menutup novel kita, dan sesuai dengan pesan Jessica Brody, akhirnya harus dibikin penuh perjuangan, jangan gampang-gampang aja biar pembaca ga zong. Hehehe.. 

The finale should not be easy and quick


Jangan lupa bikin sedramatis mungkin


Bagian ini adalah multi scene yang mengambil tempat 20% dari novel. Oiya, endingnya juga tidak harus selalu Happy Ending ya. Tapi pastikan walaupun tidak berakhir bahagia, sang Hero tetap belajar sesuatu dan bertransformasi.

This is where heroes run through airports trying to stop the one they love from getting on a plane, where they storm the fortress trying to break their troops out of prison, where they jump out of their seat at the wedding and shout, "Don't marry her, marry me," and then profess their love in front of everyone. This is where the bad guys are defeated for good, the real criminal is caught and arrested, the case is closed, the Death Star is destroyed, and the world is saved. But most of all, this is where the hero proves that they really have learned the theme.

 

 

15. Final Image

Single scene (99% to 100%)

Yes akhirnya, sekarang saatnya menutup kisah di novel kita. Perjalanan panjang kehidupan Hero dengan segala naik turunnya sekarang mencapai titik akhir.

It's time to say farewell to our heroes and trust that we left them in a good place. 

Bagian final ini bagusnya adalah kondisi yang berlawanan dengan opening image yang kita tulis di awal novel. Misal di awal novel kita mengambil kisah Hero sedang marah-marah, pada akhir sang Hero mungkin sedang menjalani hidup dengan tenang dimana sudah bisa mengatur emosi dengan baik. Kalau opening image adalah Hero sedang impusif belanja dan tagihan kartu kredit menggunung, maka pada final image adalah saat Hero sudah bisa mengatur keuangannya dengan baik. Kebayang kan?


Gimana? Dari 15 lengkah pada metode Save The Cat pada 4 postingan saya, apakah sudah cukup memberikan gambaran kepada kamu untuk mulai menulis novel? Mudah-mudahan ilmu ini membantu ya, dalam kamu membuat plot yang luar biasa di novel yang kamu cita-caitakan.

😸😸😸

Saya sendiri membagikan ilmu ini bukan berarti saya juga sudah mumpuni dalam menulis. Saya menyimpan catatan metode ini di blog sebenarnya juga sebagai catatan untuk diri sendiri. Walupun pada prakteknya saya juga masih terseok-seok. Namun setidaknya, metode ini membuka mata saya untuk mengembangkan kisah sebuah cerita.  

Tapi ingat, plot bukanlah satu-satunya yang harus kamu pelajari untuk membuat novel menjadi bacaan yang baik. Masih banyak lagi yang harus dipelajari seperti :

  • Menerapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dengan baik
  • Gaya bahasa yanag menarik
  • Membangun latar dengan baik
  • Membuat karakter yang kuat
  • Dan masih banyaaak lagiii

Jadi plot ini hanyalah sebagian kecil dari ilmu untuk menghasilan karya tulisan. Masih banyak ilmu yang harus digali. Ingat quote yang saya tulis pada postingan pertama Save The Cat! The more you learn, the more you don’t know. Jadi kalau kamu bercita-cita menghasilkan tulisan yang bagus, jangan pernah berhenti belajar. 


Sampai jumpa di postingan lainnya ya!


Sumber gambar gif kucing : giphy.com

32 comments:

  1. Naah ini yang terakhir tahapan ke 15..😲 Kalau kilas balik lagi keawal cukup banyak juga yaa penguasaan yang harus kita pahami dan dalami untuk menjadikan novel lebih terarah dari awal sampai akhir.

    Seperti panduan yang telah dijelaskan diatas...Meski perlu waktu juga untuk dapat menguasai semuanya. Tetapi setidaknya dengan begitu kita bisa membuat cerita atau novel lebih berkesan alurnya yaa mbak Thesa.😊😊

    Ok thanks ini ulasan terakhir tentang Save The Cat..😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener Mas, cukup banyak juga poin2nya. Dan disarankan semua poin ada di cerita yg mau dibuat agar plot novelnya jadi dinamis. Tinggal prakteknya nih buat masing2 langkahnya 😆 Perlu waktu bgd pastinya. Hehehe..

      Makasi banyak juga Mas Satria udah ngikutin dr awal sampe akhir 😍

      Delete
  2. Memang novel kalo sudah sampai endingnya maka harus sedikit beda dengan diawal cerita. Misalnya awal cerita ia tahanan baru keluar dari penjara, akhir cerita ia jadi pahlawan karena berhasil melakukan misi yang luar biasa. Aduh, kebanyakan nonton film action nih.😂

    Selain plot, jangan lupa karakter yang kuat biar pembaca merasa terikat dengan tokoh dalam novel bahkan merasa dirinya sendiri yang ada dalam cerita dan itu biasanya didapatkan kalo karakternya kuat ya mbak.

    Makasih panduannya mbak, jadi pengin nulis cerbung lagi.😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Luar biasa, itu banget polanya Mas. Akhirnya Hero hrs udah berbeda banget dengan awalnya. Kayak contoh Mas Agus itu..

      Iya, karakter yg kuat dan lovable. Jadi pembaca bisa merasa terikat kayak kata mas agus.. hehehe..

      Makasi juga udah ikutin tips ini dari awal Mas Agus. Ditunggu cerbungnya. Pasti manteb. Tp mau pesen, klo dibikin horor jngan serem2 amat biar saya ga ketakutan duluan bacanya 🤣🤣

      Delete
    2. Sudah bikin cerbung mbak, tapi baru dua episode. Ngga serem kok mbak, cuma sedikit horor doang.😃

      Delete
  3. Betul apa yang dikatakan mas Agus diatas, kisah akhir sang tokoh utama harus dibuat berbeda dengan cerita awal.
    Kepiawaian novelis kelas dunia seperti Dan Brown, Stephanie Mayer juga menerapkan pola begitu ..., malah dengan kelihaiannya merangkai kata pikiran pembaca ikut diajak menebak - nebak kejadian demi kejadian apa lagi sebelum di kisah akhir.

    O, iya aku salfok sama gif kucing-kucing imut itu ..., Gemas pengin kuciumin, wwwkkk 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya banget Mas Himawan, novel yang bagus kaya karya Dan Brown pasti bikin kita ga sabar buat baca kelanjutan ceritanya ya.. ini lah yg aku masih banyak belajar mencoba bikin cerita kaya gitu..

      Gemaas yaa kucingnyaa 😆😆 Aku juga pas mau naro gif kucing bingung sendiri mau pilih yg mana krna pd lucu2 semua. Hehehe..

      Delete
  4. aku dulu bikin novel belajar otodidak untuk teknisnya, mikir plot kadang nggak ditulis, jadi cuman diingat aja
    alhasil sampe sekarang novel nya ga kelar kelar :D
    kadang tuh susah mikir enaknya dibawa kemana nih alur pembacanya, biar gemes sama ceritanya, karena aku maunya kayak yang nggak biasa, kayaknya bagian ini yang perlu pemikiran extra hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga selama ini belajar otodidak dan menulis pake feelung doank Mba Ainun. Baru tau metode ini bbrapa bulan yg lalu dan nyesel knapa ga tau ini dari dulu 😆

      Iya banget Mba, kadang pasti kita pengen membuat cerita yg luar biasa n tak terduga yaa.. Mungkin bisa coba dipraktekkan metode Save The Cat ini mba, siapa tau draft novel Mba Ainun bisa lngsng kelar. Hehehe.. Semangat melanjutkan karyanya mba 😊

      Delete
  5. salah fokus sama gambar kucing yang lucu2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gemesin yaa kucing2nyaa 😆😆

      Delete
    2. Laah kita pada samaan gemas lihat polah unyu para kucing 😆

      Andaikan ada beneran tuh kucing segaya itu lagaknya .., heuum udah kukurung terus tuh kucing, ngga boleh keluar rumah.
      Takut diculik!.

      Delete
    3. Klo ada kucing beneran gayanya kaya gitu, simpenin juga satu buat aku ya mas himawan 😂😆

      Delete
  6. kok seru ya mbak bikin novel itu. aku masih PR sampe sekarang nih mau bikin novel, wkwk..
    jadi bikin cerpen dulu aja, itu juga masih nggak pede buat di publish, haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah bikin cerpen juga udah kereeen Mbaa 😍😍 Hebat mba udah produktif menulis cerpen. Aku liat di blognya.. Cobain aja bikin kerangkanya dulu Mba pake metode ini, siapa tau jd termotivasi buat bikin novel jadinya..😊

      Delete
  7. Saya belum pandai sekali membuat novel kak, ini aja baru belajar nulis di blog sudah senang banget.
    Keren kak infonya terlebih gaya tulisan nya.
    Boleh minta kucing nya satu? 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah bisa konsisten nulis di blog itu udah keren bgd Mas Eko. Ini aku juga masih belajar buat konsisten nulis di blog. Hehehe.. Walaupun blm serajin mas eko.
      Trrima kasih ya Mas Eko 😊

      Aku juga mau kucing kaya gini, nyari dimana yaaa 😂😅

      Delete
  8. Aku punya rencana untuk menulis novel, mbak. Masih mengumpulkan bahan dan sedang menulis konsep. Ternyata mbaknya punya tips yaa. Aku akan baca dari bagian pertama nih
    Terima kasih atas sharingnya mba.. 😀🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Mas Dodo ada rencana nulis novel juga? Semangat Mas, semoga bermanfaat nih info tntng Save The Cat ini.. Klo ada yg kurang jelas ntr kabarin aja ya. Ditunggu novelnya 😊

      Terima kasih juga ya Mas udah mampir n baca postingan ini 😊

      Delete
    2. Oh mas Dodo mau menulis novel ya, semangat ya menulisnya mas. Nanti kalo sudah jadi novelnya bikin artikel di blog ya biar teman teman blogger pada tahu.🙂

      Delete
    3. Mohon doanya.. Kalo emang jadi terbit, wajib beli yaa om Agus :D

      Delete
    4. Aku jugaa mau beli kalau terbit ya Mas Dodo. Hehehe.. 😁

      Delete
  9. Tiba-tiba saya nemu yang bagian tiga. baik. Mesti carai yang sebelumnya. Hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat mencari n membaca yg sebelumnya juga Mba, semoga berguna 😊

      Delete
  10. saya tidak menyangka group blogger perempuan ini banyak banget yah, salam kenal kak, teman baru

    kuanyu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar Mas Kuanyu, lumayan banyak juga. Salam kenal juga ya Mas 😊

      Delete
  11. Selalu kucing-kucingnya bikin galfok hahaha.
    Btw saya sampai save semua postingan tentang menulis novel ini, meski jujur kalau dibaca masih membayang alias masih mengira-ngira, memang kudu baca langsung novel dulu, baru baca teorinya, biar lebih ngerti, kebalik banget kan saya.
    Orang baca teorinya baru baca novelnya, saya malah novel dulu baru teori hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kucingnya gemes bikin salfok ya Mba Rey 😁😁
      Paling enak memang langsung praktek Mba Rey. Hehehe.. Aku juga kalau baca teorinya suka ga terlalu kebayang juga. Ini kebantu karena pas training banyak contoh2 yg dikasi 😁 Semangat Mba Rey, siapa tau ntr jd bs menelurkan karya novel. Hehehe..

      Delete
  12. Waaaah, bermanfaat sekali ini. Kebetulan kalau aku nulis kadang suka mandeg pas menjelang ending :'D Terima kasih ya sudah berbagi. Btw, kucingnya gemes-gemes banget siiih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kucing nya gemes ya Mba Indi, kayak yg punya blog. #eh 😂😂

      Salah satu tipsnya memang bikin kerangka (bisa dg kerangka save the cat, atau cara lain), biar tulisan ga mandeg sebelum ending. Tp percayalah Mba, easy to said, karena pada prakteknya ttp aja susah 😅

      Delete
  13. Nahhh ini keren banget, menyusun novel dari awal hingga akhir dan memiliki alur cerita yang jelas memang agak susah susah sulit ya.. Apalgi setiap alur juga harus menceritakan cerita yang enak dibaca dan dibayangkan, jadi cerita bisa masuk ke pembaca seolah membayangkannya.

    Terima kasih ka sudah berbagi, semoga dari tips tips ini bisa membuat novel yang joss wueheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Mas, susah2 sulit sbnrny (jadi ga ada gampangnya dong😅) Tapi enaknya kalau udah pake kerangka gini, cerita kita jadi tau mau dibawa kemana dr awal sampe akhir.

      Sama2 Mas Andrie, semoga bermanfaat ya. Terima kasih juga sudag membaca 😊

      Delete