Tuesday 31 July 2018

Best Husband by Sa_mazidd

Best Husband, kenapa saya memutuskan membeli buku ini? Jadi saya sebenarnya sudah agak lama penasaran dengan buku-buku jebolan wattpad. Ini sebenarnya diluar zona nyaman bacaan saya, tapi namanya juga penasaran. 😁 Perdana dulu pernah saya membaca novel Putih karya Itsfiyawan. Genrenya thriller, menurut saya lumayan lah, not bad buat thriller lokal. Sekarang saya beralih ke genre romance, dengan harapan akan dapat cerita yang oke. Secara kan penulis Indonesia memang jago2 di genre ini. Dengan berbekal tulisan pada covernya "Telah dibaca lebih dari 1,6 juta kali di Wattpad", saya beli buku ini di akhir tahun lalu.

Setelah berususah payah menyelesaikan ceritanya, saya sekarang akan buka-bukaan terhadap isi buku ini. Jadi kalau yang tidak berminat dengan spoiler, lebih baik sudahi membaca sampai di sini saja.

 
Poin yang sangat mengganggu saya dari novel ini adalah betapa tidak masuk akalnya beberapa hal dalam cerita ini.

Yaa kurang lebih ga masuk akalnya gini 


Kan ini fiksi, wajar donk ga masuk akal?
Ya tetap aja menurut saya semuanya harus bisa dijelaskan dengan akal sehat.

Apa saja yang tidak masuk akal? Mulai dari alasan Reyhan dan Sesil menikah. Kalau alasan Reyhan saya ga masalah, I do believe in cliche thing like fall in love in the first sight. Tapi alasan Sesil yang mengganjal di hati saya. Sesil tidak kenal Reyhan (baru ketemu 2 kali dan itupun diisi dg berantem) tapi mau saja diajak menikah dengan alasan karena kakek Reyhan yang sekarat mau cucunya menikahi Koki. Sesil padahal bukan pada kondisi "ngebet kawin" loh karena dia punya pacar yang hubungannya baik2 saja. Yaaa kalau mau dibuat nikah, mungkin bisa lah sebelumnya Sesil dibuat kecewa dengan hubungannya yang sebelumnya jadi membuat dia 'buta' dengan cinta orang baru. Atau alasan apalah gitu alasan yg agak kuat. Atau nikahnya bisa dibuat pura2 dengan imbalan apalah. Pokoknya yang masuk ke nalar lah.
Abis nikah Sesil langsung mau lagi diajak tinggal bareng dengan orang asing itu. Ada ya orang kayak gitu? Hehehe.. Kalau mau nikah kontrak boongan, ngapain tinggal bareng. Apalagi kan kakeknya Reyhan juga udah meninggal. (Yang mana tdk diceritakan sedih2nya Reyhan, pemakamannya dll, cerita langsung loncat ke kehidupan rumah tangga Reyhan dan Sesil. Ayoloh, katanya sayang kakek, kok ga berasa sayangnya diceritanya? 😁).
Sesil yang diceritakan adalah seorang koki dan memasak adalah passionnya, tapi abis itu ia mau disuruh berenti ngurusin restorannya dan jadi sekretaris Reyhan aja. Kok berasa jadi ga berkepribadian yaa? 😆 Pake mesra2an di rapat lagi, ada ya CEO kaya gitu? Ada kali ya, saya aja yg ga pernah ketemu yaa.. hahha.. Padahal di kerjaan saya selama ini saya berhubungan baik dengan banyak CEO perusahaan, dari yang muda sampe yang tua, berkali2 saya bayangkan tetap aja tidak masuk akal flirting2 lagi meeting gitu. Setau saya, semakin tinggi posisi seseorang, semakin mereka mencoba keep personal thing personal. Tapi mungkin ceritanya Reyhan emank gitu ga masalah sih sebenarnya, saya aja yang ga bisa bayanginnya.

Saya jarang sebenarnya mengomentari buku seperti ini. Tapi saya selama ini membaca buku2 dengan karakter yang kuat dan jelas, jadi membaca ini membuat saya greget kalau tidak menyampaikan, siapa tau bisa menjadi masukan untuk penulisnya. Seluruh karakternya seperti setipe, walau sudah paruh baya tapi mereka semua bertingkah seperti abg seumuran SMA. Labil dan tidak rasional. Apa2 dikit2 nangis. Sedih nangis (yaiyalah 😅), diancam orang kalau suaminya akan dibunuh malah nangis aja n ga bilang apa2. Lapor polisi kek, suruh suaminya berjaga2 kek sewa body guard atau apalah kan katanya miliader. Trus ada juga temen Sesil yang ketauan dibohongi oleh mantam Sesil, abis itu nangis juga. Marah kek, pengen nonjok kek. Huaa saya yang greget jadinya. Hahha.. Padahal pasti akan lebih kaya kalau penulis mengisi karakter dengan berbagai emosi, mungkin seperti "marah atau tidak bisa berkata-kata karena saking emosinya atau ketakutan sampai tidak bisa tidur atau banyak perasaan lainnya" Bukan hanya kalau meminjam istilah penulis "cairan bening menetes dari matanya" yang diulang2 terlalu sering pada karakter wanita baik pria.

Sekian tulisan kali ini. Tulisan ini dibuat tanpa bermaksud menjatuhkan pihak manapun. Hanya pandangan jujur tentang cerita yang saya baca. So, keep writing Sa_mazidd. I am not here to judge, I know finish and publish a book is a big thing, and you nailed it. Congratulation! I hope your next book will much better..

Judul: Best Husband
Penulis: Sa_mazidd
Tebal: 368 halaman
ISBN : 978-602-5713-02-6
Penerbit Nauli Media

0 komentar:

Post a Comment